https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

top 30 kovablik – nusantara7

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Trenggalek Raih Inovasi Terbaik dalam KOVABLIK Jatim 2021, Berkat Akronim Super Keren

Trenggalek Raih Inovasi Terbaik dalam KOVABLIK Jatim 2021, Berkat Akronim Super Keren

Nusantara7.com, Trenggalek – Cukup membanggakan, Super Keren yang diinisiasi oleh Kabupaten Trenggalek dinobatkan sebagai Terbaik I Top 30 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KOVABLIK) Jawa Timur tahun 2021.

Akronim dari Suara Perempuan dan Kelompok Rentan itu dianggap sebagai terobosan baru dalam mengakomodir suara perempuan dan kelompok rentan di sektor pembangunan. Sesuai dengan visi pemeritah mewujudkan pembangunan yang inklusif dengan melibatkan semua sektor yang ada.

Penghargaan untuk Trenggalek ini diserahkan langsung oleh Menpan-RB, Tjahjo Kumolo di dampingi Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa kepada Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin di Exhibition Hall Grand City, Surabaya, Jumat (19/11/2021).

Menerima penghargaan ini, Bupati Trenggalek menyampaikan terima kasih kepada seluruh dinas dan masyarakat, khususnya kepada Tim Penggerak PKK dan seluruh perempuan di Trenggalek yang terlibat dalam Super Keren ini (Dinas Sosial, BAPEDA). “Pokoknya semuanyalah. Semoga pembangunan di Trenggalek lebih inklusif,” tandasnya.

Ratna Sulistyowati, Kepala Dinas Sosial PPPA Kabupaten Trenggalek mengatakan, tujuan daripada pembangunan adalah mewujudkan pembangunan yang inklusif. “Kalau berbicara inklusif tentunya tidak boleh ada satupun yang tertinggal. Termasuk diantaranya perempuan dan kelompok rentan,” ungkapnya.

Menurut Ratna, pada Super Keren terdapat 2 komponen didalamnya. Pertama Musrena Keren (Musyawarah Perencanaan Perempuan, Anak, Disabilitas dan Kelompok Rentan) dan Sepeda Keren (Sekolah Perempuan, Anak, Disabilitas dan Kelompok Rentan).

Selama ini dalam Musrenbang perempuan dan kelompok rentan diundang hanya sekedar untuk menggugurkan kewajban saja. Mereka datang namun tidak punya keberanian untuk berbicara menyuarakan aspirasinya. Ini dikarenakan karena keterbatasan kapasitas, komunikasi maupun keterbatasan kelompok rentan ini mengenali masalahnya sendiri.

Mencari solusi keterlibatan kelompok ini dalam perencanaan pembangunan, Pemkab Trenggalek mencoba mengelompokkan mereka dalam satu wadah, yang dinamakan Musrena Keren. Bersama degan kelomponya diharapkan mereka mampu bersuara, berbeda dengan ketika mengikuti Musrenbang reguler.

Dalam perjalanannya, mekipun dalam satu kelompok yang sama, mereka belum berani menyuarakan aspirasinya. Hal ini dikarenakan keterbatasan kemampuannya, keterbatasan keberanian menyuarakan aspirasinya sehingga lahir lagi inovasi Sepeda Keren.

Sepeda Keren sendiri merupakan sekolah informal yang tujuannya meningkatkan kapasitas dari perempuan dan kelompok rentan. Beberapa mentor direkrut dan buku panduan baku dibuat guna selanjutnya mencari agen-agen perubahan yang ada di desa. Kemudian selanjutya melatih masyarakat agar bisa menjadi agen perubahan sesuai modul yang sama

Para kader perubahan ini kemudian mendata kelompok rentan yang ada sekaligus mengenali permasalahan-permasalahan yang dihadapi dan mencari solusi jalan pemecahan.

Diharapkan dengan ini ada peningkatan kapasitas. Terus berada dalam komunitas yang sama saat Musrena Keren sehingga dapat menyampaikan kenginannya.

Diharapkan dengan upaya ini menghasilkan daya ungkit untuk menurunkan kemiskinan. Dengan begitu angka kemiskinan kita seperti yang di cita-citakan di RPJMD bisa turun 2 digid bisa tercapai, tandasnya.

Menteri PAN-RB RI, Tjahjo Kumolo dalam kegiatan ini menilai pelayanan yang tepat dan cepat akan melahirkan birokrasi yang baik dan reformasi birokrasi merupakan kunci utama percepatan pembangunan.

Tjahjo juga mendorong pemerintah daerah maupun Oraganisasi Perangkat Daerah untuk terus berinovasi di sektor pelayanan publik. Sehigga perbaikan pelayanan publik tidak hanya terlihat di satu daerah saja melainkan bisa terlihat di semua daerah.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menambahkan rasa terima kasihnya kepada semua Pemerintah Kabupaten dan Kota yang telah melakukan peguatan-penguatan di daerah degan melahirkan inovasi-inovasi di sektor pelayanan publik.

Menurutnya, Simposium ini digelar bertujuan untuk menggali Best Practice-Best Practice yang dibuat oleh Pemerintah Kabupaten dan Kota guna menjadi sumber peguatan pemerintah. [brj]

Sidoarjo Raih Top 30 Kovablik, Berkat aplikasi ‘Sipraja’

Sidoarjo Raih Top 30 Kovablik, Berkat aplikasi ‘Sipraja’

Nusantara7.com, Sidoarjo – Reformasi birokrasi di Sidoarjo menuai hasil. Inovasi pelayanan publik kabupaten tersebut menjadi salah satu yang terbaik pada ajang Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Kovablik) yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Inovasi aplikasi Sipraja (sistem pelayanan rakyat Sidoarjo) masuk Top 30 Inovasi. Bahkan inovasi tersebut akan direplikasikan ke kabupaten/kota di Jawa Timur. Penghargaan Top 30 Kovablik diserahkan langsung oleh Menpan RB Tjahyo Kumolo kepada Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor Ali (Gus Ali) di Convention Hall Grand City Surabaya, Jumat (19/11/2021).

Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor) menandatangani komitmen replikasi bersama Deputi Bidang Pelayanan Publik Kemenpan RB, Diah Natalisa dan Gubernur Jawa Timur Hj. Khofifah Indar Parawansa disaksikan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahyo Kumolo.

Sipraja merupakan aplikasi yang dikembangkan Bagian Pemerintahan dan Bagian Organisasi Setda Kabupaten Sidoarjo dalam melayani perizinan dan non perizinan mulai dari tingkat desa/kelurahan, kecamatan dan OPD (Organisasi Perangkat Daerah).

Aplikasi berbasis website dan android ini diklaim mampu memangkas birokrasi karena masyarakat bisa langsung mengurus dari rumah tanpa harus datang ke desa maupun kecamatan.

“Aplikasi Sipraja memotong birokrasi pelayanan yang sebelumnya prosesnya terlalu lama, terlalu banyak yang harus dilewati. Sekarang masyarakat bisa langsung mengurus dari rumah. Lebih hebatnya lagi, dengan aplikasi Sipraja masyarakat bisa memantau progres pengajuan surat apakah sudah diverifikasi atau belum, itu bisa langsung dipantau real time,” kata Gus Muhdlor.

Alumnus Unair Surabaya itu menjelaskan, masyarakat dapat mengakses 24 jenis layanan yang sudah tersedia di aplikasi Sipraja selama 24 jam. Yang paling dibutuhkan masyarakat saat ini pelayanan pemerintah dapat diakses dengan mudah dan cepat.

Karena prinsip reformasi birokrasi adalah memberikan kemudahan pelayanan kepada publik. Memotong birokrasi yang dinilai menghambat pelayanan.

“Ini memotong beberapa alur birokrasi yakni yang ada di desa dan kecamatan. Dengan adanya kompetisi inovasi pelayanan publik seperti ini, harapan- nya daerah akan lebih banyak membuat inovasi untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” terang putra KH Agoes Ali Masyhuri pengasuh Pesantren Progresif Bumi Shalawat itu. [brj]

 

Kediri Jadi TOP 30 Kovablik Kedua Kalinya, Tahun Lalu Home Care Peduli, Tahun Ini EMAS

Kediri Jadi TOP 30 Kovablik Kedua Kalinya, Tahun Lalu Home Care Peduli, Tahun Ini EMAS

Nusantara7.com, Kediri – Inovasi English Massive (EMAS) berhasil meraih penghargaan TOP 30 kompetisi inovasi pelayanan publik (Kovablik) Jawa Timur 2020. Penghargaan diterima oleh Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar yang diserahkan langsung oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara (PANRB) Tjahjo Kumolo, Jumat (19/11/2021) bertempat di Exhibition Grand City Surabaya. EMAS merupakan kursus Bahasa Inggris gratis untuk warga Kota Kediri yang telah berjalan selama 6 tahun.

Wali Kota Kediri mengungkapkan satu tahun yang lalu, Kota Kediri menjadi 30 Top Kovablik dalam hal pelayanan kesehatan yaitu Home Care Peduli. Kini tahun 2021, Kota Kediri kembali meraih penghargaan tersebut namun untuk inovasi publik kursus Bahasa Inggris gratis English Massive (Emas). Hal tersebut berarti berbagai program inovasi yang digagas Pemkot Kediri berjalan dengan baik dan tepat guna.

Lebih lanjut Abdullah Abu Bakar berharap inovasi pelayanan publik dalam bidang apapun harus terus dilakukan. Yang tak kalah penting, inovasi pelayanan publik harus dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Kota Kediri. “Penghargaan itu hanya bonus, yang penting kita dapat melayani masyarakat dengan baik. Lalu yg dilayani pun paham bahwa pelayanan ini bisa dipakai dan tidak hanya diciptakan untuk bertanding saja,” harapnya.

EMAS digagas oleh Wali Kota Kediri karena masih terbatasnya akses belajar bahasa asing. Padahal bahasa asing menjadi alat komunikasi yang efektif untuk bersaing secara global di era industri 4.0. Selain itu sebagai pengungkit kualitas Sumber Daya Manusia.

Dinas Pendidikan yang menjadi leading sector dalam program ini membentuk tim untuk merancang konsep pembelajaran hingga menyeleksi tutor-tutor. EMAS juga terbuka bagi seluruh lapisan masyarakat tanpa batasan usia, latar belakang sosial, serta tanpa batasan waktu dan tempat.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur menuturkan refrensi inovasi dari berbagai kabupaten kota akan terus dilakukan pendalaman lebih detail untuk bisa direplikasi di tempat lain. Dari proses yang dilakukan replikasi di berbagai daerah tentu harapannya adalah proses inovasi yang akan terus ditumbuhkembangkan. Gubernur Jawa Timur berharap seluruh inovasi yang sudah diinisiasi akan terus bisa dilakukan capaian-capaian yang signifikan baik di tingkat provinsi, kabupaten, kota, kecamatan maupun desa.

“Terima kasih kepada bupati dan wali kota atas segala partnership yang luar biasa, penguatan di berbagai lini dan inovasi-inovasi berbagai improvement yang dilakukan oleh kabupaten kota semuanya,” ujarnya.

Menteri PANRB Tjahyo Kumolo mengharapkan proses pelayanan publik harus lebih dipercepat. Sekarang, kata menteri, Jawa Timur baik kabupaten dan kota sudah mulai meningkat dan merata untuk pelayanan publiknya.

“Saya harapkan kabupaten kota di Jatim kalau belum punya gedung pelayanan bisa pakai gedung lama, bisa pinjam atau sewa yang penting mempercepat proses pelayanan masyarakat dan mempercepat proses perizinan yang ada. Reformasi birokrasi merupakan satu bagian yang sangat simultan yang harus terus menerus kita cermati dan kita gerakkan dengan membangun berbagai inovasi,” tambahnya.

Hadir pula dalam penganugerahan ini Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, Pelaksana Harian Konsul Jendral Australia di Surabaya Majell Hind, Forkopimda Jawa Timur, Bupati dan Wali Kota se-Jawa Timur. [brj]