https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

pt teknindo geosistem unggul – nusantara7

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

PT Teknindo Geosistem Unggul jelaskan cara bertahan saat masa krisis

PT Teknindo Geosistem Unggul jelaskan cara bertahan saat masa krisis

nusantara7.com, “PT Teknindo Geosistem Unggul lahir pada 3 Desember 1996 di Surabaya saat usia saya 34 tahun,” kata Wahyu P. Kuswanda.

Saat itu, dirinya menjadi karyawan Techniques GeoSystem Sdn. Bhd., salah satu kontraktor perbaikan tanah asal Malaysia yang sedang mengerjakan Proyek Reklamasi Perumahan Laguna View (sekarang bernama Perumahan Pakuwon City) pada tahun 1995.

“Pada saat bekerja di Indonesia, Techniques GeoSystem Sdn. Bhd. karena perusahaan asing harus merangkul perusahaan dalam negeri. Sehingga saat itu saya ditugaskan untuk mewakili perusahaan Indonesia. Hingga akhirnya saya ditawari untuk mendirikan perusahaan sendiri dan join operation dengan Techniques GeoSystem Sdn. Bhd.,” ujarnya.

Wahyu menjelaskan, nama Teknindo Geosistem Unggul diambil dari nama Techniques GeoSystem Sdn. Bhd. Sedangkan kata Unggul ditambahkan oleh Departemen Kehakiman saat itu.

“Pada saat pengajuan, saya memberikan nama PT Teknindo Geosistem. Namun saat itu, nama perusahaan harus mengandung tiga kata, sehingga oleh Departemen Kehakiman ditambahkan kata Unggul. Dan Alhamdulillah unggul beneran sampai saat ini,” ucap Wahyu.

Pada tahun 1997-1998, Indonesia memasuki fase krisis moneter pada saat lengsernya Presiden Soeharto yang membuat semua proyek kontraktor melambat di Indonesia. Sehingga sebagian besar perusahaan kontraktor di Indonesia banting setir membangun perusahaan baru.

Termasuk juga perusahaan PT Teknindo Geosistem Unggul, perusahaan yang masih cukup belia berusia satu tahun itu harus mengalami dampak krisis ekonomi.

Akan tetapi, Wahyu P Kuswanda tetap konsisten dan berkeyakinan untuk terus mengembangkan perusahaannya. Sehingga pada tahun 1999 perusahaannya dipercayai untuk membangun proyek Bendungan Manggar di Balikpapan.

“Pada saat krisis ekonomi itu, semua teman-teman pengusaha banyak yang banting setir membangun usaha-usaha baru. Akan tetapi, saya tetap konsisten, tetap berusaha di bidang perbaikan tanah dan tidak berpindah-pindah,” ujarnya.

Begitu juga, di fase krisis ekonomi di era pandemi COVID-19 ini, Wahyu P. Kuswanda tetap konsisten dan terus berusaha mengembangkan perusahaannya di bidang keahliannya.

“Saya sering kali bercerita, bahwa membangun usaha tidak harus bermodalkan uang besar. Akan tetapi, yang paling penting adalah modal kepercayaan” tuturnya. (ant)

ITS dan PT Teknindo Geosistem Unggul Berhasil Kembangkan Inclinometer Deteksi Kelongsoran

ITS dan PT Teknindo Geosistem Unggul Berhasil Kembangkan Inclinometer Deteksi Kelongsoran

Nusantara7.com, Surabaya  – Alat deteksi kelongsoran tanah realtime berbasis internet telah berhasil dikembangkan di Indonesia. Adalah ITS bekerjasama dengan PT Teknindo Geosistem Unggul yang mengembangkan alat itu. Instrumen geoteknik yang dikenal dengan nama inclinometer itu telah diujicoba perdana di workshop PT Teknindo Geosistem Unggul di Tambak Sawah Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo, Rabu (10/11/2021).

Inisiasi pembuatan inclinometer realtime berbasis internet itu dilakukan berdasarkan Kesepakatan Kerjasama antara ITS dan PT Teknindo Geosistem Unggul dengan Fakultas Vokasi ITS pada tanggal 2 September 2021. Selanjutnya, kesepakatan itu ditindaklanjuti dengan Perjanjian Kerjasama antara PT Teknindo Geosistem Unggul dan Divisi Inkubator dan Inovasi Teknologi Depertemen Teknik Instrumentasi Fakultas Vokasi ITS pada tanggal 17 September 2021.

Menurut Ir. Wahyu P. Kuswanda, Direktur PT Teknindo Geosistem Unggul, inclinometer bermanfaat untuk mendeteksi adanya pergerakan horisontal tanah. Inclinometer diaplikasikan pada lereng perbukitan, jalan raya maupun jalan rel di atas timbunan tinggi dan bendungan tipe urugan. Diaplikasikan juga pada galian basemen gedung bertingkat. Semuanya itu bertujuan sebagai sistem peringatan dini (early warning system) terhadap adanya kemungkinan terjadinya kelongsoran tanah.

Lebih lanjut Wahyu menjelaskan bahwa inclinometer bukan alat baru di Indonesia. Sebagai aplikator inclinometer sejak tahun 2005, selama ini PT Teknindo Geosistem Unggul masih harus mengimpor dari pabrikan luar negeri. Selain itu, belum dibuat berbasis internet. Dengan berbasis internet maka adanya kemungkinan terjadi kelongsoran tanah bisa dideteksi secara realtime, kapan saja dan dari mana saja. Sehingga dengan pengembangan alat ini akan memberikan konstribusi besar bagi perkembangan ilmu geoteknik di Indonesia.

“Inclinometer yang kami buat ini bukan peralatan baru. Namun berkolaborasi dengan ITS kami telah berhasil membuat sendiri dan mengembangkannya dengan berbasis internet. Kelebihannya bisa digunakan sebagai early warning system adanya kelongsoran tanah secara real time, kapan saja dan dari mana saja. Ini merupakan konstribusi besar bagi perkembangan ilmu geoteknik di Indonesia”, kata Wahyu, Humas Tim Mitigasi Kelongsoran Jalan Raya Gubeng Surabaya tahun 2018.

Sementara itu Prof. Ir. M. Sigit Darmawan, M.Eng.Sc, Ph.D, Dekan Fakultas Vokasi ITS menyatakan bahwa keberhasilan pengembangan inclinometer realtime berbasis internet itu menunjukkan keberhasilan dari program kerjasama dan matching interest antara dunia industri dan dunia kampus. Dalam hal ini permasalahan kemandirian instrumen geoteknik pada PT Teknindo Geosistem Unggul telah terjawab setelah bekerjasama dengan Fakultas Vokasi ITS.

“Keberhasilan pengembangan alat ini menunjukkan keberhasilan dari program kerjasama dan matching interest antara dunia industri dan dunia kampus. Dalam hal ini, kemandirian kebutuhan instrumen geoteknik pada PT Teknindo Geosistem Unggul telah terwujud setelah bekerjasama dengan Fakultas Vokasi ITS”, terang Prof. Sigit.

Lebih lanjut Prof. Sigit menyatakan bahwa keberhasilan pengembangan inclinometer realtime berbasis internet itu merupakan salah satu permulaan capaian yang akan terus diikuti dengan keberhasilan kerja sama dengan industri lainnya. Karena kerjasama seperti itu akan bermanfaat dalam mendukung program nasional pembangunan infrastruktur serta progam Dirjen Pendidikan Tinggi Vokasi dan Kementerian Pendidikan Nasional Indonesia.

“Ini merupakan salah satu permulaan capaian yang akan terus diikuti dengan keberhasilan kerja sama dengan industri lainnya. Karena ini akan bermanfaat dalam mendukung program nasional pembangunan infrastruktur serta progam Dirjen Pendidikan Tinggi Vokasi dan Kementerian Pendidikan Nasional Indonesia”, tandasnya. (brj)