Nusantara7.com, Jakarta – PT PLN (Persero) akan menyuplai kebutuhan listrik sebesar 170 MVA ke fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral atau smelter milik PT Freeport Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Jawa Timur.
Nusantara7.com, Jakarta – PT PLN (Persero) akan menyuplai kebutuhan listrik sebesar 170 MVA ke fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral atau smelter milik PT Freeport Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Jawa Timur.
Nusantara7.com, Surabaya – PT PLN (Persero) menunjuk brand perlengkapan rumah tangga MODENA menjadi mitra resmi (official partner) untuk program Electrifying Lifestyle yang dicanangkan perusahaan BUMN tersebut, sebagai bagian mengoptimalkan penggunaan peralatan elektrik yang bebas emisi pada kehidupan sehari-hari.
Executive Vice President Pelayanan Pelanggan Retail PT PLN (Persero), Mohammad Munief Budiman, dalam siaran persnya yang diterima di Surabaya, Kamis mengatakan program electrifying lifestyle merupakan gerakan untuk lebih mengoptimalkan penggunaan peralatan elektrik yang bebas emisi pada kehidupan sehari-hari.
“Gerakan ini tentunya menjadi upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam penggunaan energi yang ramah lingkungan agar bersama dapat menyelamatkan bumi,” katanya.
Munief Budiman juga mengapresiasi dukungan dari MODENA dalam program electrifying lifestyle, sebab hal ini sebagai bagian dukungan dari pihak swasta untuk mendukung pemerintah.
“Tentunya merubah gaya hidup masyarakat secara luas dan menjaga bumi bukanlah hal yang mudah dan hanya tugas pemerintah saja, namun swasta, NGO, komunitas dan masyarakat luas juga diperlukan. Kami harap dengan adanya kemitraan ini, semakin banyak masyarakat di Indonesia yang dapat teredukasi akan manfaat yang didapatkan dari penggunaan produk elektrik dan segera beralih ke produk-produk elektrik,” katanya.
Direktur MODENA, Bagus Prastowo mengatakan, akan terus berkomitmen berpartisipasi dalam gerakan untuk penyelamatan bumi, termasuk dengan kemitraan bersama PT PLN (Persero).
“Kami sangat senang bisa ikut mendukung gerakan electrifying lifestyle dari pemerintah sebagai salah satu upaya menekan emisi karbon,” katanya.
Sementara itu, realisasi kongkret yang dilakukan MODENA untuk mendukung program pemerintah yakni, pada setiap pembelian produk kompor induksi MODENA, pelanggan akan mendapatkan voucher tambah daya flat rate sebesar Rp150,000 sehingga dapat menghemat jutaan rupiah.
Adapun produk kompor induksi yang tersedia untuk program ini yaitu PI 0310 W, PI 2316, BC 1721 L, BK 1725 C, BI 1625 F dan beberapa tipe lainnya. Pembeli bisa melakukan pembelian kompor induksi melalui showroom, outlet, website, ecommerce maupun dealer terdekat.
“Voucher akan didapatkan langsung dengan mengunduh dan registrasi data diri melalui aplikasi CIAO MODENA dan selanjutnya voucher dapat di rendem melalui aplikasi PLN Mobile,” katanya.(atr)
Nusantara7.com, Jakarta – PT PLN (Persero) mencatat ada 28 perusahaan lokal dan global yang membeli sertifikat energi baru terbarukan atau Renewable Energy Certificate (REC) dalam rangka mendorong aktivitas industri berkelanjutan.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTK) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menilai sertifikat energi baru terbarukan menjadi terobosan konkret dari PLN untuk mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan di Indonesia.
“Ini salah satu inisiatif yang sangat baik untuk jangka pendek. Semoga semakin banyak perusahaan yang beralih ke energi bersih dan memanfaatkan REC ke depan,” ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Dadan mengapresiasi upaya PLN yang mengalokasikan penerimaan dari atribut ini yang sifatnya premium mendorong pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) perseroan.
Kontrak jual beli sertifikat EBT yang ditandatangani antara PLN dan 28 perusahaan dilakukan di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Senin (13/12).
Beberapa perusahaan seperti Nike Trading Company BV (Nike), PT Fast Retailing Indonesia (Uniqlo), PT Clariant Indonesia, PT South Pacific Viscose, PT Reckitt Benckiser, Kawasan GIIC – Deltamas, dan 22 perusahaan besar lain yang beralih ke energi bersih melakukan penandatanganan perjanjian jual beli sertifikat EBT dengan PLN.
Dadan mengharapkan target bauran EBT sebesar 23 persen pada 2025 dapat tercapai melalui berbagai inovasi di sektor energi.
Sementara itu Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril menyampaikan kerja sama ini merupakan salah satu bentuk usaha bersama untuk membangun suatu dunia yang lebih bersih.
PLN menyediakan sertifikat EBT yang membuktikan bahwa energi yang digunakan pelanggan berasal dari pembangkit listrik berbasis energi bersih yang diaudit oleh sistem tracking internasional, APX TIGRs yang berlokasi di California, Amerika Serikat.
“Listrik yang disalurkan sesuai dengan besaran yang diperjualbelikan berasal dari EBT. Terima kasih kepada perusahaan-perusahaan yang menjadi pelanggan sekaligus partner kami dalam menggunakan renewable energy certificate,” kata Bob.
Melalui sertifikat EBT, PLN menghadirkan opsi pengadaan bagi pelanggan untuk pemenuhan target penggunaan energi terbarukan yang transparan, akuntabel, dan diakui secara internasional.
PLN berkomitmen akan terus bertransformasi untuk dapat menghasilkan lebih banyak produk energi ramah lingkungan dan mengembangkan layanan-layanan inovatif, seperti green tariff.
Pada tahap awal, perseroan telah mendaftarkan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang yang berlokasi di Jawa Barat dengan kapasitas 140 megawatt dan dapat menghasilkan listrik sebesar 993.000 megawatt jam per tahun atau setara dengan 993.000 unit sertifikat EBT.
Dalam waktu dekat, PLN akan menambah opsi sumber pembangkit EBT lainnya yaitu PLTP Lahendong 80 megawatt dan PLTA Bakaru 130 megawatt yang berlokasi di Sulawesi.
Dua pembangkit EBT tersebut dapat menghasilkan listrik sebesar lebih dari 1.000.000 megawatt jam per tahun atau setara dengan 1.500.000 unit sertifikat EBT.
“Dengan kapasitas pembangkit EBT 7.936 megawatt dan akan terus bertambah. Ke depannya PLN akan mendaftarkan pembangkit listrik EBT dengan jenis dan lokasi lainnya untuk mengakomodir kebutuhan pelanggan atas produk renewable energy certificate,” terang Bob.
Sementara itu Managing Director PT Nike Indonesia Joseph Warren mengakui jika kerja sama ini sangat bermakna bagi Nike yang berkomitmen untuk menjadi bagian dari upaya global dalam memerangi perubahan iklim.
Melalui kerja sama ini, produsen apparel olahraga dunia ini melalui pabrik mitranya bersepakat untuk memenuhi energi bersih melalui sertifikat EBT PLN.
“Kami ingin menjaga dan melindungi bumi agar generasi sekarang dan yang akan datang dapat terus hidup, berlatih dan berolahraga,” kata Joseph.
Bagi Nike, Indonesia adalah produsen sepatu terbesar kedua untuk Nike juga negara dengan pertumbuhan volume produksi tertinggi.
Dengan proses pembuatan sepatu memerlukan energi yang besar, Nike terus mendorong pabrik mitra untuk mencari solusi yang dapat mengurangi emisi dengan beralih ke sumber EBT yang lebih bersih.
“Kami menyambut baik PLN meluncurkan produk REC oleh PLN tahun lalu. Inisiatif ini akan membantu Nike mencapai target Move to Zero. REC adalah langkah tepat menuju transisi energi Indonesia ke arah penggunaan EBT sejalan dengan misi dan agenda Indonesia sebagai pemimpin konferensi G20 tahun depan,” ucap Joseph. (ant)
Nusantara7.com, Jakarta – PT PLN (Persero) meraih penghargaan HRExcellence Awards 2021 dalam penerapan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) berkelanjutan.
Direktur Manajemen dan Sumber Daya Manusia PLN Yusuf Didi Setiarto menjelaskan hingga hari ini sudah ada 44.057 UMK yang menjadi mitra binaan PLN. PLN terus melakukan Program TJSL yang sesuai dengan cita-cita SDG’s dan berpedoman pada ISO 26000.
“Di sektor Usaha Mikro Kecil (UMK), kami juga telah berinovasi untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas UMK melalui Program Molisbooth yaitu Gerobak motor listrik untuk membantu UMK mitra binaan berjualan serta memasukkan mitra binaan dalam rantai pasok kebutuhan perusahaan,” ujar Yusuf dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Dalam memenuhi nilai SDG’s, PLN juga menerapkan TJSL dalam bidang pendidikan. Sepanjang 2021 PLN sudah memberikan beasiswa kepada 258 anak dengan nilai Rp7 miliar hingga kuartal III tahun ini.
Sedangkan di sektor lingkungan, kata dia, PLN juga telah melaksanakan berbagai program seperti penanaman pohon, konservasi ekosistem darat dan laut serta program pengolahan sampah menjadi bahan bakar (cofiring ) PLTU dan PLTSa hingga pengolahan fly ash bottom ash menjadi bahan baku bangunan untuk membantu pembangunan infrastruktur umum di masyarakat.
PLN terus melakukan Program TJSL yang memiliki dampak langsung ke masyarakat. Program TJSL PLN yang mengusung nilai SDG’s dan berkelanjutan mendapatkan apresiasi dari HumanResourcesOnline.Net.
Dalam penganugerahan tersebut, PLN menyabet peringkat Gold dalam kategori Excellence in CSR Strategy. Penghargaan ini diberikan langsung oleh Adi Sumarno, Head of Human Resources Wipro Unza Indonesia. PLN dinilai mampu memberikan Program TJSL yang berkesinambungan dan berkelanjutan sehingga mampu mendongkrak perekonomian mitra binaan dan juga memberikan dampak berantai.
“Program TJSL yang dilakukan PLN tak hanya sebagai wujud tanggung jawab PLN tetapi juga memberikan manfaat langsung kepada masyarakat. Program pemberdayaan masyarakat yang sejalan dengan visi misi PLN mampu memberikan multiplier effect bagi seluruh masyarakat,” kata Adi.
Selain mendapatkan penghargaan dalam bidang TJSL, PLN juga menyabet gelar Silver dalam kategori Excellence in Workplace Culture. Penghargaan ini diserahkan oleh Rudy Manik, Chief Human Resources Officer FWD Inscurance Indonesia.
“Transformasi PLN dalam meningkatkan budaya kerja yang prima membuat PLN menjadi salah satu perusahaan yang berkembang pesat saat ini. PLN juga memberikan berbagai kesempatan untuk bisa mengakselerasi skill dan kemampuan para insan PLN agar bisa memajukan perusahaan,” ujar Rudy. (ant)
nusantara7.com, Jakarta – PT PLN (Persero) menargetkan akan membangun pembangkit energi bersih sebesar 10,6 gigawatt hingga tahun 2025. Langkah ini sebagai komitmen untuk mencapai target bauran energi baru terbarukan 23 persen dalam empat tahun ke depan.
“Kami menargetkan untuk membangun pembangkit energi baru terbarukan sebesar 10,6 gigawatt,” kata Executive Vice President of Engineering and Technology PLN Zainal Arifin dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.
Zainal menjelaskan dari 10,6 gigawatt pembangkit energi bersih itu sebanyak 1,4 gigawatt merupakan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), dan 3,1 gigawatt berupa Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
Sementara itu, porsi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) 1,1 gigawatt, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) 3,9 gigawatt, Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) 0,5 gigawatt, dan Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBio) 0,6 gigawatt
Saat ini, PLN telah memetakan peluang yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung program percepatan karbon netral pada 2060, salah satunya adalah peta jalan pengembangan pembangkit energi bersih sesuai dengan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) periode 2021-2030.
Zainal menyatakan program transisi energi yang kini sedang dijalankan oleh perseroan menghadapi tantangan, termasuk dalam bidang enjiniring.
Dia mendorong anak usaha PLN yang bergerak di sektor enjiniring, yaitu PT PLN Enjiniring untuk menggalakkan inovasi mengingat pembangkit energi bersih akan menjadi base load sistem kelistrikan nasional di masa depan.
“Transisi menciptakan model baru dari sistem yang tersentralisasi ke sistem yang desentralisasi, investment driven menjadi lebih budget friendly, operasional secara terpusat menjadi lebih fleksibel, IT dari sekedar support menjadi AI, dan machine learning. Terakhir yang tidak kalah penting dari mayoritas menggunakan bahan bakar fosil menjadi sumber terbarukan yang ramah lingkungan,” tambahnya.
Dia berharap enjiniring dapat mengembangkan metode untuk mendukung perkembangan teknologi yang dibutuhkan oleh proses transisi energi. Selain itu, enjiniring juga dituntut untuk mampu mengembangkan grid PLN yang sudah beroperasi agar lebih cerdas dan fleksibel.
“Langkah ini penting agar beragam pembangkit Variable Renewable Energy (VRE) ketika sudah beroperasi nantinya dapat disalurkan kepada pelanggan dengan kualitas yang dapat diandalkan,” kata Zainal.
Variable Renewable Energy adalah sumber energi terbarukan yang tidak dapat terkoneksi dan tersinkronisasi langsung dengan jaringan listrik karena sifatnya yang berfluktuasi, seperti tenaga angin dan tenaga surya.
Berbeda dengan sumber energi terbarukan yang dapat dikontrol dan relatif konstan, seperti pembangkit listrik tenaga air atau panas bumi.
Direktur Utama PLN Enjiniring Didik Sudarmadi menangkap optimisme dunia dalam menyongsong transisi energi global yang mengarah kepada energi baru terbarukan dan karbon netral di tengah siruasi pandemi COVID-19 dan krisis energi beberapa negara di dunia. (ant)
Nusantara7.com, Surabaya – PT PLN (Persero) mencatatkan rekor beban puncak listrik tertinggi sejak 2019-2021, yakni terjadi pada Kamis, 14 Oktober 2021 pukul 19.00 WIB, dengan beban puncak mencapai 28.093 MW, kata pejabat PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jatim.
General Manager PLN UID Jawa Timur, Adi Priyanto di Surabaya, Minggu mengatakan, kondisi itu lebih baik daripada beban puncak tertinggi sepanjang 2019 yang sebesar 27.973 MW, dan untuk beban puncak siang sepanjang 2021 tertinggi terjadi pada Rabu 13 Oktober 2021, yakni tercatat mencapai 27.740 MW.
“Di tengah pandemi, PLN berupaya keras untuk turut andil dalam memulihkan perekonomian, melalui pemanfaatan listrik yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk meningkatkan efisiensi biaya,” kata Adi.
Tingginya beban puncak menunjukkan konsumsi listrik yang naik, dan membuktikan pemulihan ekonomi sudah terasa.
“Aktivitas industri dan perekonomian sudah kembali pulih. Diharapkan, kondisi ini terus membaik dan akan mencapai pertumbuhan ekonomi nasional yang positif,” katanya.
Untuk penjualan tenaga listrik di Jatim hingga September 2021 mencapai 29,166 GWh atau naik 4,1 persen dibanding tahun sebelumnya.
Pada September 2021 sektor industri juga tumbuh 9,02 persen, sektor bisnis mengalami tumbuh 1,28 persen dibandingkan Juli 2021, sementara sektor rumah tangga mengalami kenaikan dengan pertumbuhan 1,01 persen.
“Kunci dari kenaikan konsumsi listrik yakni kami mendorong beragam sektor yang bertahan bahkan tumbuh di tengah pandemi seperti Farmasi, Consumer Goods, Makanan & Minuman. PLN pun mengekstensifkan program Electrifying Agriculture, Aquaculture potensi 3.249 pelanggan, dieselisasi dengan potensi 1.128 pelanggan, dan akuisisi captive power,” jelas Adi.
PLN mengintesifkan Electrifiying Lifestyle dengan membangun membangun komunitas EV (PLN, Mitra kerja & masyarakat), membangun komunitas pengguna kompor induksi, mengimplementasi MOU Bank pada UMKM/IKM, dan menggiatkan beragam program kemudahan.
“Program PLN pun banyak diminati masyarakat Jawa Timur, terhitung hingga 21 Oktober 20201 promo tambah daya Super Dahsyat yang diminati 12.251 pelanggan dan program promo bundling internet, Electrinet Lifestyle sebanyak 177 pelanggan,” katanya. (ant)