https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

perdagangan bilateral – nusantara7

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Indonesia dan India perkuat kerja sama di lima sektor

Indonesia dan India perkuat kerja sama di lima sektor

Nusantara7.com, Jakarta – Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan kembali bertemu Menteri Perdagangan dan Industri India Piyush Goyal di New Delhi, India pada Selasa (14/3) waktu setempat, yang membahas penguatan kerja sama di lima sektor yaitu teknologi informasi (IT), kesehatan, tekstil, furnitur, serta pendidikan dan sumber daya manusia.

“Saya optimistis masih banyak ruang untuk semakin meningkatkan hubungan dan kerja sama perdagangan, serta investasi kedua negara,” ujar Mendag Zulkifli melalui keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.

Mendag mengatakan India merupakan mitra strategis Indonesia, yakni sebagai negara tujuan ekspor terbesar keempat dan ke-21 sumber investasi asing terbesar. Selain itu, saat ini, kedua negara telah memiliki ASEAN-India Free Trade Agreement (FTA) sebagai perjanjian dagang regional.

Zulkifli berharap kedua negara dapat secepatnya memulai perundingan Preferential Trade Agreement (PTA) bilateral yang telah dijajaki sejak 2020.

“PTA dapat mengoptimalkan potensi ekonomi kedua negara. Indonesia terbuka untuk merundingkan perjanjian dagang yang berfokus pada isu kepentingan kedua negara,” katanya.

Pada pertemuan ini, Zulkifli mengharapkan Pemerintah India dapat mempertimbangkan rencana pengenaan bea masuk anti dumping (BMAD) untuk produk serat stapel viskose (VSF) Indonesia. Produk ini merupakan bahan baku pendukung industri tekstil India yang dapat meningkatkan ekspor tekstil India ke dunia.

Produk ini salah satunya dihasilkan oleh PT Asia Pacific Rayon (APR). Perusahaan ini berminat untuk berinvestasi di India, khususnya dalam pengembangan produk viskose generasi baru (lyocell fibre) dengan kualitas lebih baik dan ramah lingkungan.

“Diharapkan melalui investasi ini, Indonesia dapat turut berperan dalam produksi tekstil berkualitas tinggi di India,” kata Zulkifli.

Zulkifli menyambut baik undangan Mendag Goyal untuk pertemuan tiga menteri Indonesia-India pada Pertemuan Tingkat Menteri G20 di Bali tahun lalu.

“Saya akan mengajak Menteri Investasi dan Menteri BUMN dalam kunjungan tersebut. Diharapkan India dapat mengonfirmasi menteri yang akan hadir dalam pertemuan,” ujarnya.

Pada pertemuan tersebut, kedua menteri juga membahas beberapa hal yang dianggap menghambat upaya peningkatan perdagangan bilateral kedua negara. Isu tersebut antara lain terkait ekspor produk ban dan fiber Indonesia ke India serta impor daging kerbau, otomotif, gula, dan beras dari India ke Indonesia. ant

Jokowi terima kunjungan Vietnam dan sepakati perdagangan dua negara

Jokowi terima kunjungan Vietnam dan sepakati perdagangan dua negara

Nusantara7.com, Bogor – Pemerintah Indonesia dan Vietnam menyepakati target baru perdagangan bilateral kedua negara yang mencapai 15 miliar dolar AS pada 2028.

“Dalam 5 tahun terakhir terdapat peningkatan perdagangan sebesar 9,77 persen. Untuk itu kita sepakat menetapkan target baru perdagangan bilateral sebesar 15 miliar dolar AS pada tahun 2028,” kata Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Kamis.

Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut dalam konferensi pers bersama Presiden Republik Sosialis Vietnam Nguyn Xuân Phúc. Presiden Phuc melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia pada 21-23 Desember 2022.

Dalam konteks kerja sama bilateral, Presiden Jokowi menyampaikan beberapa hal telah dibahas, khususnya di bidang perdagangan dengan target perdagangan 10 miliar dolar AS pada tahun 2023 telah terlampaui pada 2021 dengan angka 11,06 miliar dolar AS.

“Indonesia meminta perhatian terhadap masih terhambatnya produk pertanian dan buah-buahan Indonesia untuk masuk ke pasar Vietnam,” ungkap Presiden.

Presiden Jokowi menyampaikan Vietnam merupakan mitra strategis Indonesia sejak tahun 2013.

“Pada pertemuan tadi, kita telah membahas berbagai peningkatan kemitraan strategis baik secara bilateral maupun kawasan,” ungkap Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi juga meminta perlunya perlindungan investasi Indonesia di Vietnam.

“Saya mengapresiasi kepercayaan Pemerintah Vietnam kepada perusahaan Indonesia yang berinvestasi di Vietnam. Akumulasi investasi Indonesia di Vietnam mencapai lebih dari 600 juta dolar AS dalam 101 proyek,” ungkap Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi mengharapkan penyelesaian beberapa isu yang dialami investor Indonesia agar dapat mendorong investasi baru di masa mendatang.

Presiden Nguyen Xuan Phuc mengaku senang dengan pembicaraan intensif dan substantif antara Indonesia dan Vietnam.

“Saya setuju dengan apa yang disampaikan Bapak Presiden terkait dengan hubungan kemitraan yang baik antara Indonesia dan Vietnam dalam mengatasi berbagai tantangan, kita harus meningkatkan kepercayaan politik dan kerja sama ekonomi,” kata Presiden Phuc.

Indonesia, menurut Presiden Phuc, saat ini merupakan mitra dagang terbesar ketiga Vietnam di ASEAN dan relasi dagang kedua negara mencapai 13 miliar dolar AS pada 11 bulan pertama 2022, lebih tinggi daripada 2021.

“Kerja sama ini penting untuk meningkatkan pertahanan, keamanan, maritim, dan memiliki pendalaman kerja sama di bidang energi, pariwisata, pendidikan, dan hubungan antarmasyarakat,” ungkap Presiden Phuc.

Hubungan bilateral antara Indonesia dan Vietnam telah diresmikan sejak 30 Desember 1955 dan memasuki tingkatan baru sejak Juni 2013 ketika kedua negara menyepakati hubungan kemitraan strategis.

Pada 2021, Indonesia telah menginvestasikan lebih dari 600 juta dolar AS di bidang perumahan, semen, pakan ternak, dan suku cadang mobil. ant