https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

pemkab bangkalan – nusantara7

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Pemkab Bangkalan Bakal Terapkan Tarif  NJOP Baru

Pemkab Bangkalan Bakal Terapkan Tarif NJOP Baru

Nusantara7.com, Bangkalan – Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Bangkalan akan menerapkan tarif nilai jual objek pajak (NJOP) baru tahun 2022. Berdasarkan data yang baru, yakni pembaharuan sejak 2014 lalu, setiap objek pajak akan dinaikkan hingga 5 kelas dari kelas sebelumnya. Sehingga tarif pajak yang dikenakan juga naik menyesuaikan kelas yang baru. Saat ini, kenaikan tarif NJOP mulai diterapkan. 

Hal tersebut diungkapkan Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Bangkalan Ismet Efendy melalui Kepala Bidang (Kabid) Pajak dan Retribusi Satu Budi Hariyanto. Menurutnya, kenaikan kelas NJOP dinaikkan hingga lima kelas dari kelas awal. 

Kata dia setiap objek pajak yang tidak sama besarannya, maka akan dibedakan mengenai tarif pajaknya. Tetapi, untuk pembayaran di tahun 2022 akan memberikan potongan terlebih ke setiap objek pajak.

“Karena kami khawatir masyarakat kaget, jika tarif pajaknya naik sekaligus. Sementara kami berikan potongan dulu, agar masyarakat tidak kaget, setidaknya nanti kami lakukan secara berangsur-angsur hingga mendekati harga jual pasaran,” ujarnya.

Dengan kenaikan NJOP tersebut, pihaknya meyakini akan memberikan tambahan untuk pajak daerah. Sebab selama tahun 2014 belum ada pembaharuan, kondisi itu cukup berdampak terhadap besaran pajak yang dikeluarkan oleh masyarakat yang sangat minim. 

“Idealnya memang setiap tiga bulan diperbaharui, agar NJOP-nya sama dengan harga pasar,” ucapnya.pem

Gandeng UTM, Pemkab Bangkalan kembangkan ekonomi terpadu

Gandeng UTM, Pemkab Bangkalan kembangkan ekonomi terpadu

Nusantara7.com, Bangkalan  – Pemerintah Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, berupaya mengembangkan konsep ekonomi terpadu sebagai upaya mempercepat pemulihan ekonomi akibat pandemi COVID-19 dengan bekerja sama dengan Universitas Trunojoyo Madura (UTM).

“Dengan melibatkan unsur perguruan tinggi ini, kami yakin, upaya untuk mempercepat pemulihan ekonomi akibat pandemi COVID-19 ini, insyaallah bisa segera teratasi,” kata Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Imron di sela-sela acara penadatanganan nota kesepahaman antara Pemkab Bangkalan dengan pihak UTM di Pendopo Agung Pemkab Bangkalan, Kamis.

Bupati menjelaskan pelibatan perguruan tinggi dalam ikut menyelesaikan persoalan, merupakan pola pendekatan yang memang diinstruksikan oleh pemerintah pusat.

Menurutnya, dalam menyelesaikan berbagai persoalan, konsep yang direkomendasikan oleh pemerintah pusat adalah pentahelix atau multi pihak.

Dalam konsep ini, semua unsur harus dilibatkan, seperti unsur pemerintah, akademisi, badan atau pelaku usaha, masyarakat atau komunitas, dan media.

“Oleh karena itu, dalam berbagai upaya penyelesaian persoalan yang dihadapi pemerintah dan masyarakat di Kabupaten Bangkalan ini, peran perguruan tinggi dan unsur terkait lainnya sangat dibutuhkan,” katanya.

Bupati menuturkan, pandemi COVID-19 yang melanda bangsa Indonesia termasuk di Kabupaten Bangkalan sangat mempengaruhi perekonomian, dan kondisi sosial masyarakat Bangkalan.

Upaya sistematis perlu dilakukan secara bersama-sama, agar kondisi di Kabupaten Bangkalan bisa pulih seperti sedia kala, termasuk dalam mempercepat pemulihan ekonomi.

“Pemerintah di berbagai tingkatan, baik provinsi, termasuk pemerintah pusat memang telah mencanangkan berbagai program untuk mempercepat pemulihan ekonomi akibat pandemi COVID-19. Akan tetapi, akan menjadi lebih baik lagi, apabila upaya pemulihan ini terencana dengan baik dan matang melalui pelibatan secara aktif lembaga perguruan tinggi,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Ra Latif (sapaan karib Bupati Abdul Latif Amin Imron) juga mengucapkan terima kasih kepada Rektor UTM Dr Muh Syarif dan jajaran, karena telah bersedia menjalin kerja dengan Pemkab Bangkalan.

Ia berharap dengan adanya kerja sama itu, sinergi potensi sumber daya yang dimiliki kedua pihak dapat ditingkatkan untuk mewujudkan visi dan misi Bangkalan menjadi lebih baik.

“Kerja sama seperti ini sangat diperlukan untuk mensinergikan potensi yang dimiliki para pihak agar dapat memberikan dampak yang lebih besar. Sinergi perguruan tinggi dan pemerintah daerah memang perlu supaya ada titik temu kebijakan untuk kemajuan daerah,” ujar bupati.

Selain dalam rangka mempercepat pemulihan ekonomi akibat COVID-19, nota kesepahaman antara Pemkab Bangkalan dengan UTM Bangkalan itu juga tentang pengembangan sumberdaya manusia, pendampingan masyarakat dan penelitian di Kabupaten Bangkalan.

Bupati berharap MoU tersebut semakin merekatkan komitmen antara Pemkab Bangkalan dan Kampus UTM. Saling bersinergi, berkiprah serta bersama-sama berkarya nyata dalam memajukan daerah melalui program-program terapan yang bersifat membangun.

“Sehingga, grafik kesejahteraan masyarakat Bangkalan bisa terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. poin inilah yang menjadi tujuan utama kita bersama,” katanya, menjelaskan.

Rektor UTM Bangkalan Dr. Moh Syarif berjanji akan mendaya gunakan potensi yang dimiliki UTM untuk mengabdi dan membantu kemajuan Kabupaten Bangkalan, sesuai dengan kapasitas yang dimilikinya.

“Kepercayaan Pemkab Bangkalan kepada UTM ini bagi kami tidak ternilai, sehingga UTM akan berupaya maksimal untuk memberikan yang terbaik untuk kemajuan masyarakat Bangkalan ini,” katanya. (atr)

Pemkab Bangkalan Kejar Tatget Vaksin, Masyarakat Dihimbau Manfaatkan Dosis yang Tersedia

Pemkab Bangkalan Kejar Tatget Vaksin, Masyarakat Dihimbau Manfaatkan Dosis yang Tersedia

Nusantara7.com, Bangkalan – Kabupaten Bangkalan terus menyatukan komitmen untuk percepatan target vaksinasi di Bangkalan. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bangkalan, sampai 22 September 2021 pencapaian vaksin di Bangkalan telah mencapai 241.673 vaksinasi dari target sasaran 825.180.

Hal tersebut dengan rincian vaksinasi pertama mencapai 167.085 atau 20,25%, vaksinasi ke dua 72.470 atau 8,78% dan vaksinasi ke tiga 2.118 atau 61,77%. Sedangkan untuk sisa stock vaksin yang ada di Bangkalan saat ini masih terdapat 303.502 dosis. Dengan capaian yang sudah ada kekurangan vaksinasi dosis pertama sekitar 657.555 dan kekurangan dosis ke dua sekitar 752.170.

Wakil Bupati Bangkalan Drs. Mohni MM berharap masyarakat dapat segera memanfaatkannya, sehingga target pencapaian vaksin dan herd imunity di Kabupaten Bangkalan dapat tercapai.

“Kita masih perlu bekerja keras dalam mengawal pencapaian vaksinasi di Kabupaten Bangkalan. karena itu rapat evaluasi ini sangat penting untuk mengetahui permasalahan yang ada sekaligus menyusun strategi dalam upaya pencapaian vaksinasi,” ujar Wabup saat memimpin rapat evaluasi pencapaian target vaksinasi bersama unsur terkait di Pendopo Pratanu, Kamis (23/9/2021).

Untuk mencapai target vaksinasi dan mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya vaksinasi dalam penanggulangan Covid-19. Menurut Kepala Dinas Kesehatan Bangkalan Sudiyo, Dinas kesehatan telah merumuskan beberapa langkah diantaranya adalah mendata siswa siswi yang belum melaksanakan vaksinasi dosis ke 1 dan 2, sehingga bisa menjadwal ulang pelayanan vaksinasi di masing-masing sekolah.

Kemudian memberdayakan bidan desa dan kader desa untuk melakukan house to house dan pembentukan 138 tim baru dari 281 desa. Dengan target sasaran masing-masing tim sebanyak 25 sasaran, memberdayakan bidan desa sebagai vaksinator dan sosialisasi memberikan informasi bagi warga yang belum melakukan vaksinasi oleh para kader.

“Selain itu kami juga akan memberlakukan syarat sertifikat vaksin ketika akan berkunjung ke tempat wisata, perayaan dan fasilitas publik lainnya. Selain itu tim satgas membuka pelayanan vaksinasi yang berpotensi terjadi kerumunan/keramaian dan drive thru di lokasi-lokasi tertentu. Selain itu kami juga akan terus mengoptimalkan kerjasama dengan lintas sektoral/tokoh agama untuk membuka pelayanan vaksinasi yang bersifat massal,” pungkasnya. (her/bkl)