https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

pandemi – nusantara7

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Fraksi PPP DPRD Jatim : Tetap Waspada Saat Jalankan Ramadhan dimasa pandemi

Fraksi PPP DPRD Jatim : Tetap Waspada Saat Jalankan Ramadhan dimasa pandemi

Nusantara7.com, SURABAYA – Jelang memasuki momen Ramadhan 1443 H menjadi waktu terbaik untuk berbenah kembali bagi masyarakat untuk bangkit dari pandemi dan saatnya  memperbaiki hubungan dengan Sang Khalik Allah SWT (Hablumminallah) dan dengan sesama manusia (Hablumminannash).

Ketua Fraksi PPP DPRD Jatim Ahmad Silahuddin mengatakan bahwa bulan suci ramadhan adalah saat yang tepat untuk meningkatkan ketaqwaan karena pahalanya dilipat gandakan. Salah satunya dengan memperbanyak berbagi dengan sesama.

“Sedekah di bulan Ramadhan, menjadi pintu untuk berbagi keberkahan. Mari terus meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT juga dengan selalu memberikan bantuan kepada tetangga. Setidaknya, hal ini akan mampu memberikan rasa ketenangan di era yang serba tidak pasti ini. Termasuk keadaan perekonomian bangsa,” kata politisi asal Jombang Kamis (31/3/2022).

Ia juga berharap di saat warga muslim berlomba-lomba meningkatkan ibadah baik melalui tarawih, tadarus, i’tikaf, qiyamul lail, sedekah dan lain sebagainya. Namun, Silahuddin meminta masyarakat dalam menunaikan ibadah tetap mematuhi protokol kesehatan.

“Walaupun sebaran covid-19 kasusnya menurun dan terkendali. Tapi masyarakat tak boleh abai dan tetap waspada supaya gelombang pandemi covid-19 tak kembali sehingga protokol kesehatan harus dipatuhi,” harap putera Bupati Jombang ini.

Selain itu, saat pemerintah memberikan lampu hijau mudik lebaran, Silahuddin meminta supaya keluarga yang memiliki orang lanjut usia supaya dijaga dengan baik.

“Kalau kondisi tidak sehat sebaiknya jangan silaturrahim dengan para orang lanjut usia sebab mereka kelompok yang paling rentan tertular Covid-19,” pungkas anggota Komisi A DPRD Jatim. (bdn)

Kepala BIN jelaskan Indonesia dengan hati-hati masuk transisi pandemi jadi endemi

Kepala BIN jelaskan Indonesia dengan hati-hati masuk transisi pandemi jadi endemi

Nusantara7.com, Jakarta – Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Budi Gunawan, mengatakan, Indonesia saat ini memasuki masa pra kondisi menuju transisi pandemi menjadi endemi.

“Pemerintah sangat berhati-hati. Secara bertahap pembatasan sosial memang sudah dilonggarkan,” kata dia, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.

Ia menjelaskan tingkat status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mulai menurun. Mayoritas kegiatan di daerah PPKM tingkat 1 boleh dihadiri 100 persen dari kapasitas. Antigen dan PCR tak lagi wajib bagi yang sudah vaksin dosis kedua. Selain itu, jangka waktu karantina setiba dari luar negeri dipangkas kini hanya satu hari.

Agar proses pra kondisi ini berlangsung aman, semua tahap pelonggaran harus kita dilakukan secara terukur, berbasis sains, dan selalu disertai disiplin mitigasi, kata dia.

Ia menegaskan mitigasi harus dimulai dari hulu dan melibatkan semua elemen bangsa, meningkatkan capaian vaksinasi dosis ke dua dan booster secara merata ke semua wilayah, mengakselerasikan penapisan, pengujian, dan penelusuran.

Kemudian mendisiplinkan kebiasaan memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan hingga memastikan ruang-ruang publik berventilasi atau memiliki filter udara yang baik.

Sementara di hilir kata dia, akan dilakukan peningkatan kapasitas rumah sakit, perbanyakan tenaga kesehatan, serta pengamanan ketersediaan obat-obatan. Ada keniscayaan semua elemen bangsa mengadopsi kebiasaan baru demi hidup baru, hidup berdampingan dengan virus corona,” katanya.

Ia berharap semua harus membiasakan diri dengan kebiasaan mitigasi tersebut, Sebagian bahkan harus menjadi etika sosial. Misalnya menggunakan masker, harus dipandang sebagai wujud tanggungjawab dan tenggang rasa, karena melindungi orang lain dari virus. “Indonesia bisa memasuki hidup normal baru dengan baik,” ujarnya.

Indikator pandemi di Indonesia membaik secara signifikan, dimana per Senin (21/3) rasio kasus positif harian berdasarkan jumlah orang diuji berhasil turun ke kisaran standar aman WHO di angka 4,55 persen, bila dibandingkan dengan laju kepositifan sebulan lalu yang masih di angka 14,15 persen. (atr)

Segera Vaksin Lengkap Plus Booster, agar pandemi segera berakhir

Segera Vaksin Lengkap Plus Booster, agar pandemi segera berakhir

Nusantara7.com, Keinginan Indonesia berubah status dari pandemi menuju endemi Covid-19 harus melewati beberapa indikator. Salah satunya adalah angka cakupan vaksinasi dosis lengkap atau 2 dosis yang sudah di atas 70 persen. Booster atau dosis ketiga terus dikejar.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan angka penurunan kasus aktif Covid-19 terus turun secara konsisten sejak akhir Februari 2022 lalu. Ini memberikan optimisme pada upaya penanganan Covid-19 yang saat ini dilakukan pemerintah.

“Namun begitu angka vaksinasi lengkap dan booster harus ditingkatkan untuk membentuk kekebalan kelompok di tahun ini,” ujar Nadia secara virtual, Jumat (11/3).

Selain menurunnya angka kasus aktif yang diikuti agka konfirmasi kasus dan keterisian rumah sakit, kata dia, rapor positif dari upaya pengendalian Covid-19 juga mencatatkan penambahan angka kesembuhan pasien. Pasien yang sembuh hari ini bertambah hingga 38.399 dari hari sebelumnya yang sempat di 31.705.

Laju vaksinasi juga kembali menyentuh level lebih dari 2 juta dosis per hari. Hari ini, vaksinasi Covid-19 dosis 1 sudah diberikan kepada 192.891.436 (92,62 persen). Vaksinasi dosis 2 juga sudah diberikan kepada 150.069.223 (72,06 persen). Untuk vaksinasi dosis 3 atau booster sudah diberikan kepada 13.905.146 (6,68 persen). Laju vaksinasi hari ini bertambah 2.027.873 dosis dari hari sebelumnya.

Nadia menegaskan tanpa memperkuat dan mempertahankan diri dengan vaksinasi lengkap 2 dosis serta vaksinasi booster, harapan untuk segera mengakhiri pandemi akan sulit. Dan tetap disiplin protokol kesehatan dengan memakai masker terutama.

“Kunci dari mengakhiri pandemi adalah kesediaan seluruh masyarakat untuk melakukan vaksinasi primer dan booster serta menjalankan protokol kesehatan dengan ketat sampai kondisi dinyatakan membaik,” kata Nadia.

(jwp)

Baddrut tamam: dorong pemulihan ekonomi melalui pemberian bantuan alat usaha

Baddrut tamam: dorong pemulihan ekonomi melalui pemberian bantuan alat usaha

Nusantara7.com, Pamekasan – Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur mendorong upaya pemulihan ekonomi akibat pandemi COVID-19 melalui bantuan alat-alat usaha perdagangan kepada para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah di wilayah itu.

“Bantuan alat-alat usaha perdagangan ini sebagian dari program yang kami lakukan untuk mendorong pemulihan ekonomi akibat pandemi COVID-19 ini,” kata Bupati Pamekasan Baddrut Tamam seusai menyerahkan bantuan itu kepada 120 keluarga peNerima manfaat di Pamekasan, Senin.

Para keluarga penerima manfaat diharapkan bisa memanfaatkan bantuan alat-alat usaha perdagangan itu secara optimal.

Ia menjelaskan bantuan yang disalurkan pemerintah itu memang belum bisa menjangkau semua pelaku usaha di Pamekasan, karena anggaran yang tersedia di APBD ( Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) terbatas.

Sebelumnya, pada rapat kerja dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021 bersama Pemkab Jatim, Bupati Pamekasan Baddrut Tamam memaparkan, bahwa pandemi COVID-19 yang melanda saat ini berpengaruh pada berbagai sektor, termasuk ekonomi.

Bahkan, pertumbuhan ekonomi Pamekasan minus dua persen lebih, dan hal itu tidak hanya terjadi di Pamekasan akan tetapi juga di daerah lain.

Upaya untuk membantu pemerintah pusat memulihkan ekonomi melalui program pemulihan ekonomi nasional (PEN) terus dilakukan, salah satunya berupa pemberian bantuan alat-alat perdagangan warga.

Selain itu, pemerintah memberikan bantuan modal usaha yang disebut bantuan presiden (banpres).

Ia menjelaskan banpres telah berjalan dua kali, yakni pada 2020 dengan nilai bantuan Rp2,6 juta dan pada 2021 sebesar Rp1,5 juta.

“Kami berharap, melalui program yang terintegratif antarpemerintah di berbagai tingkatan ini, ekonomi kita yang minus akibat pandemi COVID-19 ini, bisa segera membaik,” katanya.

Saat menyalurkan bantuan itu, Bupati Baddrut Tamam juga mengingatkan masyarakat tetap taat pada protokol kesehatan, seperti selalu menggunakan masker, menjaga jarak dan selalu mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir.

“Kasus COVID-19 di kabupaten ini memang sudah melandai, tapi kita tetap harus waspada, karena pemerintah belum mengumumkan, bahwa kita telah bebas dari pandemi ini,” kata dia. (ant)

Diah Cookies, UMKM di Kota Surabaya sukses saat pandemi

Diah Cookies, UMKM di Kota Surabaya sukses saat pandemi

nusantara7.com, Surabaya – Wakil Wali Kota Surabaya Armuji menyatakan Dia Cokies menjadi contoh sukses usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kota Pahlawan, Jawa Timur, dengan omzet ratusan juta rupiah pada saat pandemi COVID-19.

“Diah Cookies adalah salah satu contoh sukses UMKM dari Pahlawan Ekonomi yang patut di teladani oleh Pelaku UMKM lainnya,” kata Wawali Armuji didampingi Wakil Ketua Komisi B Bidang Perekonomian DPRD Surabaya Anas Karno saat menghadiri peresmian outlet Diah Cookies di Ketandan Baru II No 6- A Surabaya, Minggu.

Menurut dia, sejak kepemimpinan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, pemilik Diah Cookies, Diah Arfianti gigih menjalankan usahanya dengan berbagai daya upaya.

“Jatuh bangun sudah dilalui sekarang dapat dilihat hasilnya,” ujarnya.

Armuji juga menceritakan bahwa dirinya tidak segan untuk dapat mempromosikan berbagai pelaku dan produk UMKM asli Surabaya. Bahkan, lanjut dia, saat ada kunjungan kepala daerah maupun tamu dari wilayah lain dirinya langsung merekomendasikan produk UMKM untuk dapat dijadikan oleh-oleh.

“Beberapa waktu lalu, Wali Kota Bengkulu juga kami rekomendasikan untuk mampir ke Diah Cookies untuk oleh-oleh ke daerah asal. Setiap giat kami juga menggunakan produk UMKM,” katanya.

Pada pemulihan ekonomi saat ini, Armuji mengharapkan agar UMKM bisa menjadi garda terdepan dan pelopor bangkitnya ekonomi di kota Surabaya.

Sementara itu, Pemilik Diah Cookies, Diah Arfianti bercerita bahwa ia memulai usaha sejak tahun 2001. Namun, ia benar-benar, fokus di usahanya itu mulai tahun 2011. Momen itu datang setelah pada tahun 2010 suaminya menjadi korban PHK (Pemutusan Hubungan Kerja).

“Tahun 2012 kami fokus di kue kering. Saya mulai kue kering ini tidak  hanya di produksi pada Lebaran saja tapi tiap hari. Seiring berjalannya waktu usaha kami mulai banyak peminatnya,” ujar Diah. (ant)

KBS Buka Kembali, Wakil Ketua DPRD Surabaya : Jujukan Favorit Keluarga, Pengunjung Antusias Kangen Poll

KBS Buka Kembali, Wakil Ketua DPRD Surabaya : Jujukan Favorit Keluarga, Pengunjung Antusias Kangen Poll

Nusantara7.com, Surabaya – Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti memanfaatkan waktu akhir pekan bersama putri-putrinya mengunjungi Kebun Binatang Surabaya (KBS).

Hal itu tampak melalui unggahan gambar dari akun Instagram KBS maupun akun instagram pribadi Reni Astuti Surabaya. Potret suasana ramai dan antusiasme masyarakat juga terlihat lewat berbagai foto dokumentasi.

Bersama dengan manajemen KBS, pihaknya juga berkeliling serta berinteraksi dengan para pengunjung lain. “Saat saya menyapa dan bertanya ke beberapa pengunjung, umumnya mereka senang dengan dibukanya kembali KBS usai penutupan sementara, hampir 2 tahun warga menunggu, kangen poll,” kata Reni, Minggu (24/10/2021).

Menurutnya, saat ini pengunjung memiliki kesadaran menerapakan protokol kesehatan yang tinggi, ada juga tim satgas COVID-19 yang patroli mengingatkan protokol kesehatan utamanya pakai masker. “Meski ramai, jumlah pengunjung tetap dibatasi, sehingga tidak sebanyak ketika masa sebelum pandemi,” ungkap Reni.

Reni juga mengamati pelaku usaha mikro di dalam dan diluar KBS mulai bergeliat. “Senang lihat para penjual dikunjungi pembeli, semoga kondisi ekonomi warga makin membaik,” harapnya.

Kegiatan tamasya Pimpinan DPRD ini juga untuk merayakan hari ulang tahun putri bungsunya. “Wisata sekalian menghibur dan nyenengin si kecil karena pas hari ini bertepatan dengan ulang tahun ke-8nya,” kata Reni.

Degan kocek Rp 15 ribu, para pengunjung sudah bisa mendapatkan tiket masuk dan melihat ragam satwa yang ada di KBS. “Bagi keluarga dan anak-anak, KBS jadi jujukan favorit tempat wisata murah meriah dan banyak menyuguhkan hiburan dengan ragam satwanya,” lanjut Reni.

Reni menilai bahwa sebagai BUMD, pengembangan KBS ke depan dilihat prospektif dan berpotensi perkuat pendapatan daerah “Saya berharap KBS menjadi wisata keluarga yang aman dan sehat dan terus melakukan inovasi serta pengembangan yang disesuaikan dengan kondisi kekinian dan juga kebutuhan warga surabaya dengan segmentasi 3 juta penduduk ini, belum lagi dari luar Surabaya” jelasnya.

Suasana bersih, asri, dan nyaman juga terasa saat memasuki KBS dengan rindangnya pepohonan yang melindungi dari terik matahari. Tidak ketinggalan, berbagai spot instagramable juga tersedia bagi para pengunjung yang ingin mengabadikan momen-momen menarik di KBS ini.(brj)

Annisa Pohan: Perempuan Rentan Alami KDRT Selama Pandemi

Annisa Pohan: Perempuan Rentan Alami KDRT Selama Pandemi

Nusantara7.com,– Pada masa pandemi ini, beban perempuan sebagai manajer rumah tangga menjadi berlipat ganda. Pasalnya, kata Ketua Umum Srikandi Demokrat Annisa Pohan Yudhoyono, seluruh anggota keluarga yang ada melakukan kegiatan serempak di rumah.

“Beban ganda ini berpotensi memicu ketidakharmonisan rumah tangga dan membuat perempuan makin rentan mengalami kekerasan dalam rumah tangga,” ujar Annisa saat membuka Webinar Nasional Srikandi Demokrat di Jakarta (25/9).

Mengutip UN Women survey, Annisa mengungkapkan, 82 persen wanita di seluruh dunia mengalami penurunan pendapatan yang signifikan serta kehilangan pekerjaan. Karena itu, perempuan harus memiliki daya saing baik secara individual maupun komunal.

“Daya saing adalah bagaimana meningkatkan nilai diri kita, mengembangkan keunggulan diri dalam usaha apapun yang kita lakukan,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Komnas Perempuan Andy Yentriyani mengungkapkan, selama masa pandemi perempuan dibayang-bayangi resiko kesehatan yang lebih tinggi, baik mental maupun fisik. Tapi ia mengaku optimistis kalau perempuan itu selalu mampu keluar dari situasi-situasi yang paling pelik.

“Kita lihat pada masa-masa konflik dan kerusuhan. Perempuan itu seperti legenda burung Phoenix, selalu bisa hidup dari wreckage, bangkit dari abu kerusakan,” papar Andy.

Psikolog keluarga dan praktisi konseling kesehatan mental, Ita D. Azly mengungkapkan cara agar perempuan bisa menjadi tangguh. Karena itu perempuan harus membangun kesadaran diri, sebagai dasar untuk mengembangkan diri sendiri.

“Kita perlu membangun kompetensi diri dan kemudian kompetensi sosial,” imbuhnya.

Diketahui, webinar nasional ini dihadiri juga Ketua Persaudaraan Istri Anggota (PIA) Fraksi Partai Demokrat DPR RI Aliya Rajasa Yudhoyono, anggota F-PD DPR RI Hj. Meilani Suharli dan ketua panitia Dr. Susilawati. (jwp)

Wiku : Vaksin, No Hoaks dan peran tokoh agama optimistis akhiri pandemi

Wiku : Vaksin, No Hoaks dan peran tokoh agama optimistis akhiri pandemi

Madura9, Surabaya  – Setahun lebih kita menghadapi pandemi COVID-19. Pemerintah beserta komponen masyarakat lainnya, bukan saja bekerja keras untuk mengurangi jumlah tambahan pasien dan menambah jumlah angka kesembuhan.

Saat bersamaan, pemerintah juga berhadapan dengan gempuran informasi bohong yang digerakkan oleh prasangka-prasangka, sehingga menghambat upaya menghilangkan wabah yang telah memorak-morandakan hampir semua sektor kehidupan ini, terutama ekonomi.

Penyuntikkan vaksin yang merupakan ikhtiar bersama untuk menciptakan kekebalan kelompok, dirongrong dengan informasi hoaks bahwa dalam cairan itu mengandung bahan mematikan secara pelan-pelan atau mengandung microchip dari negara pembuat vaksin untuk mematai-matai orang Indonesia.

Juru bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Bakti Bawono Adisasmito menegaskan bahwa vaksin COVID-19 tidak mengandung magnet.

Ia meminta kepada seluruh elemen masyarakat untuk selalu memverifikasi informasi yang diterima dengan mencari fakta atas informasi tersebut berdasarkan bukti ilmiah dan berita yang berasal dari media atau kanal yang resmi.

Ia mengatakan, hoaks juga dapat menghambat upaya pemerintah dalam menangani pandemi COVID-19 di Indonesia.

Sebelumnya, ahli fisika dari National High Magnetic Field Laboratory Amerika Serikat Eric Palm menegaskan tidak mungkin ada microchip magnetis yang terbawa dalam suntikan vaksin COVID-19.

Dia menjelaskan ukuran jarum vaksin yang sangat kecil, yakni sepersekian milimeter, hanya akan mampu membawa partikel magnetis dengan kadar yang sangat rendah.

Bahkan, kata dia, sebagaimana dilansir dari laporan BBC, jika ada yang menyuntikkan partikel yang ukurannya akan sangat kecil, tidak akan ada kekuatan yang cukup untuk benar-benar menahan magnet yang menempel di kulit.
 
Ketika kabar soal microchips itu sudah dibantah dengan argumentasi ilmiah, gempuran lain muncul, misalnya suntikan vaksin itu justru membuat orang sakit yang kemudian meninggal dunia. Hal itu juga terbantahkan dengan penjelasan ilmiah dari para pakar di bidang kedokteran.

Kabar tidak jelas lainnya yang juga marak adalah ada niat tidak baik dari pemerintah, khususnya tenaga kesehatan, yang sengaja menstatuskan semua pasien yang masuk ke rumah sakit sebagai pasien COVID-19 dengan tujuan tenaga kesehatan mendapatkan insentif. Dampak dari isu ini banyak warga yang enggan memeriksakan diri ke rumah sakit karena sindrom VOVID-19.

Bahkan, di beberapa daerah, petugas pemakaman jenazah penderita COVID-19 berhadapan langsung dengan kebringasan warga. Warga merebut jenazah dan memakamkan jenazah itu tanpa standar pemakaman COVID-19. Warga kemudian membakar keranda. Tidak jarang, petugas pemakaman juga mendapatkan perlakuan kekerasan dari warga, baik secara verbal maupun fisik.

Sejumlah tenaga kesehatan yang berhadapan langsung dengan pasien pengidap virus corona jenis baru ini mengungkapkan isi hatinya lewat status di media sosial. Apalagi, tenaga kesehatan yang berstatus tenaga honorer yang mengaku bekerja dengan penuh risiko dan gaji yang tidak seberapa, kemudian dicap memanfaatkan penderitaan orang lain untuk mendapatkan keuntungan. Padahal para tenaga honorer itu hanya mendapatkan honor setiap bulan sekitar Rp300.000.

Hal yang tak kalah gencarnya mendapatkan tantangan adalah kebijakan pemerintah yang memberlakukan pembatasan aktivitas masyarakat di tengah semakin tingginya angka positif. 

Objek pembatasan yang paling sensitif adalah terkait pembatasan di rumah ibadah, sementara kegiatan ekonomi, seperti pasar atau mal, justru tetap dibuka. Tokoh agama kemudian menjelaskan argumen bahwa ibadah itu dapat dilakukan di rumah, sementara pasar yang keberadaan pedagangnya sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tidak bisa dikerjakan di rumah. 

Masalahnya kemudian ditambah-tambahi bahwa kebijakan ini merupakan kerja politik bermotif ideologis untuk membatasi kegiatan umat beragama. Komunis menjadi tertuduh utama di balik semua ini. Isu ini memang menjadi hal yang super sensitif, karena negara kita pernah mengalami sejarah traumatik di masa tahun 1965-an atau sebelum dan setelahnya, terkait ulah Partai Komunis Indonesia (PKI).

Ibarat memakan buah simalakama, apapun kebijakan pemerintah akan dianggap salah. Misalnya, pemerintah tidak menerapkan kebijakan pembatasan, termasuk di tempat ibadah, hampir bisa dipastikan bahwa pemerintah juga akan dicap salah. Pemerintah akan dinilai membiarkan wabah ini terus merajalela.

Pernah di suatu daerah, sebagian besar masyarakatnya tidak percaya bahwa virus ini ada. Mereka bahkan mempertontonkan sikapnya dengan tidak pernah mau memakai masker saat keluar dari rumah. Pada pertengahan 2021, daerah itu kemudian dilanda pandemi dan banyak pasien yang kemudian meninggal dunia. Kasus seperti ini efektif untuk mengingatkan masyarakat bahwa virus ini memang ada, namun risikonya sangat tinggi dengan menelan banyaknya korban meninggal.

Peran tokoh

Untuk menjalankan semua kebijakan penanganan pandemi ini, pemerintah sudah melibatkan semua unsur di luar pemerintahan, khususnya tokoh agama dan tokoh masyarakat. Mengingat terus masifnya narasi yang menentang semua kebijakan itu, maka pelibatan tokoh agama dan masyarakat perlu terus digaungkan agar masyarakat turut bersama-sama bergandeng tangan dalam upaya mengatasi pandemi ini.

Komandan Polisi Militer Kodam V/Brawijaya Kolonel (CPM) Moh. Sawi yang menjadi perwira pengawas pelaksanaan PPKM dan penegakan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 di wilayah Kodim Sumenep, Madura, mengakui peran tokoh agama untuk mengingatkan masyarakat agar bersama-sama ikut serta memberantas wabah ini.

Program vaksinasi yang di kalangan perdesaan masih mengalami penolakan, peran tokoh agama sangat dibutuhkan untuk turun menyapa dan membersamai umat, dengan menyampaikan dalil-dalil agama bahwa menjaga kesehatan itu juga dalam rangka menjalankan perintah agama.

Peran tokoh agama ini, di budaya masyarakat Indonesia, tidak saja terlibat dalam gerakan kasat mata yang dilakukan oleh pemerintah. Mereka, dari agama manapun, secara diam bersama dengan umatnya memanjatkan doa-doa untuk keselamatan bangsa ini. Kita yakin bahwa para tokoh agama itu memiliki komitmen kuat untuk memelihara warisan perjuangan para leluhur di masa lalu untuk terus dirawat, tidak hanya secara lahir, tapi juga batin.

Peran para tokoh agama dalam diam itu, bekerja seperti “efek kupu-kupu”. Sebagaimana dikutip wikipdeia, istilah ini pertama kali dipakai oleh Edward Norton Lorenz (seorang matematikawan dan meteorologi Amerika) yang merujuk pada sebuah pemikiran bahwa kepakan sayap kupu-kupu di hutan belantara Brasil, secara teori dapat menghasilkan tornado di Texas, beberapa bulan kemudian. 

Fenomena ini juga dikenal sebagai sistem yang ketergantungannya sangat peka terhadap kondisi awal. Perubahan yang hanya sedikit pada kondisi awal, dapat mengubah secara drastis kelakuan sistem pada jangka panjang. Doa-doa yang dipanjatkan para tokoh agama tidak hanya menggedor “langit”, namun juga menebarkan energi positif untuk semua warga bangsa. 

Dalam ajaran agama, penyakit ini yang menurunkan adalah Tuhan, maka Tuhan pulalah yang akan menghentikannya. Artinya kerja pemerintah dalam menangani pandemi ini, termasuk program vaksinasi, juga mendapatkan dukungan energi batin dari kelompok “para pendiam” yang kekuatannya menembus ruang waktu. Inilah landasan mengapa kita, yang dikenal sebagai bangsa spiritual, harus optimistis bahwa wabah ini akan segera berakhir.ant