https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

mitigasi – nusantara7

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Pemkab Mojokerto Antisipasi Banjir, Mitigasi dan Restorasi Sungai Terus Dilakukan

Pemkab Mojokerto Antisipasi Banjir, Mitigasi dan Restorasi Sungai Terus Dilakukan

Nusantara7.com, Mojokerto – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto terus mengupayakan mitigasi dan restorasi aliran untuk menekan risiko bencana banjir. Secara langsung Bupati Mojokerto mengawasi pembersihan tanaman eceng gondok di sepanjang Sungai Balongkrai dan Sungai Watudakon, Desa Tempuran, Kecamatan Sooko,  Minggu (14/11/2021).

Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati mengatakan, gulma eceng gondok berpotensi menjadi penghambat aliran sungai. Struktur tanaman yang merambat dengan akar menancap kuat, harus dibabat dengan alat berat. Ditambah ancaman sampah yang terbawa saat sungai meluap akibat intensitas hujan tinggi. Untuk itu, diperlukan pengawasan secara intensif untuk menekan risiko kebencanaan.

“Setiap titik sungai yang alirannya terhambat, segera kita bersihkan. Tidak hanya eceng gondok, semua sampah-sampah yang jadi penyebab aliran sungai tidak lancar, langsung kita evakuasi. Alhamdulillah, koordinasi tim sangat bagus. Saya juga sudah minta agar ini terus diawasi,” ungkapnya didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Teguh Gunarko dan Plt. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lutfi Ariyanto.

Karena, lanjut Bupati perempuan pertama di Kabupaten Mojokerto ini, meski sungai sudah bersih, tidak menutup kemungkinan bisa datang lagi problem yang sama yakni sampah dan eceng gondok. Apalagi intensitas curah hujan cukup tinggi dampak dari La Nina.

Bupati juga memastikan bahwa seluruh tim akan terus melakukan mitigasi hingga tindak lanjut. Semua pemetaan bahkan sudah dilakukan sejak Oktober lalu. “Intinya ada pada mitigasi, kecepatan, ketepatan dan koordinasi tindak lanjut. Sejak bulan Oktober lalu, kita sudah mulai nyicil titik-titik sungai yang langganan luapan. Tim juga sudah apel siaga bencana serta menyiapkan semua alat-alatnya,” pungkasnya. [brj]