https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

minyak goreng – nusantara7

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Pembelian Minyak Goreng dengan PeduliLindungi akan munculkan Masalah baru

Pembelian Minyak Goreng dengan PeduliLindungi akan munculkan Masalah baru

Nusantara7.com,Jakarta – Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PKS Mulyanto mengkritisi rencana pemerintah mewajibkan penggunaan aplikasi Peduli Lindungi untuk pembelian minyak goreng (migor). Menurutnya, akar masalah migor ada pada sisi produksi dan distribusi, bukan karena adanya lonjakan konsumsi.

“Pemerintah jangan gonta-ganti kebijakan tata-niaga minyak goreng (migor) curah secara trial by error alias coba-coba, namun tidak menyelesaikan masalah. Misalnya, kebijakan penggunakan aplikasi Peduli-Lindungi untuk pembeli migor-curah,” kata Mulyanto kepada wartawan, Senin (27/6).

Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI itu meminta pemerintah harusnya fokus menyelesaikan akar masalah. Bukan malah menimbulkan kebijakan yang berpotensi menimbulkan masalah baru. Ia menilai ide penggunaan aplikasi Peduli Lindungi akan menyulitkan masyarakat kecil.

Mulyanto menambahkan, pengguna migor curah nota bene adalah rakyat kecil dan usaha mikro dan kecil yang tidak akrab dengan teknologi smart phone. Bila ini dipaksakan, maka akan menyulitkan mereka. “Hari gini, Pemerintah harus benar-benar cermat dalam mengambil opsi kebijakan bagi masyarakat. Jangan menerapkan kebijakan yang menyusahkan rakyat,” imbuhnya.

Menurut Mulyanto, kebijakan yang penting dan mendesak sekarang adalah membanjiri pasar dengan migor curah secara cukup dengan harga sesuai HET (harga eceran tertinggi). Soal ini yang terkesan lambat dilakukan Pemerintah.

Nyatanya, kondisi yang ada sekarang ini janggal dan paradoksal. Di satu sisi stok CPO dikatakan berlimpah di tangki penyimpanan, dan harga TBS sawit rakyat anjlok mendekati Rp 500 per kilogram. Namun di sisi lain, masih terjadi kelangkaan migor curah dan dengan harga yang jauh di atas HET.

Sekarang ini, CPO tersebut terkesan dianggurkan atau tidak dimaksimalkan untuk produksi migor curah. Jadi wajar kalau ketersediaan migor curah tetap langka dan harganya masih di atas HET. Pemerintah harus mengurai mengapa industri enggan memproduksi migor curah tersebut.

Untuk diketahui Pemerintah akan memulai transisi perubahan sistem penjualan dan pembelian migor curah rakyat pada Senin (27/6). Pembelian minyak goreng curah rakyat nantinya harus menggunakan aplikasi PeduliLindungi atau NIK (Nomor Induk Kependudukan). Masa sosialisasi kebijakan ini akan berlangsung selama dua minggu ke depan.(jp)

Pemerintah, sosialisasikan aplikasi PeduliLindungi untuk beli minyak goreng curah

Pemerintah, sosialisasikan aplikasi PeduliLindungi untuk beli minyak goreng curah

Nusantara7.com,Jakarta – Pemerintah akan melakukan sosialisasi dan transisi penggunaan aplikasi PeduliLindungi yang telah menjadi syarat untuk membeli minyak goreng curah, mulai Senin (27/6).

Melalui koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Perindustrian, perubahan sistem penjualan dan pembelian minyak goreng curah rakyat (MGCR) itu dilakukan untuk membuat tata kelola distribusi MGCR menjadi lebih akuntabel dan bias terpantau mulai dari produsen hingga konsumen.

“Masa sosialisasi akan dimulai besok Senin (27/6) dan akan berlangsung selama dua minggu ke depan. Setelah masa sosialisasi selesai, masyarakat harus menggunakan aplikasi PeduliLindungi atau menunjukkan NIK, untuk bias mendapatkan MGCR dengan harga eceran tertinggi (HET),” kata Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam keterangan di Jakarta, Jumat.

Luhut mengatakan pembelian MGCR di tingkat konsumen akan dibatasi maksimal 10kg untuk satu NIK per harinya dan dijamin bias diperoleh dengan harga eceran tertinggi, yakni Rp14.000 per liter atau Rp15.500 per kilogram.

Minyak goreng curah rakyat dengan harga tersebut bisa diperoleh di penjual/pengecer yang terdaftar resmi dalam program Simirah 2.0 dan juga melalui Pelaku Usaha Jasa Logistik dan Eceran (PUJLE) yakni Warung Pangan dan Gurih.

Luhut mengatakan, pemerintah melakukan upaya perubahan sistem ini untuk memberikan kepastian akan ketersediaan dan keterjangkauan harga minyak goreng bagi seluruh lapisan masyarakat.

Menurut dia, penggunaan PeduliLindungi berfungsi menjadi alat pemantau dan pengawas di lapangan untuk memitigasi adanya penyelewengan di berbagai tempat dan dapat menyebabkan terjadinya kelangkaan juga kenaikan harga minyak goreng.

Pemerintah juga telah melakukan berbagai upaya untuk merespon sengkarut harga minyak goreng yang terjadi sejak beberapa bulan lalu. Beberapa langkah yang diambil pun mulai membuahkan hasil dengan semakin turunnya harga minyak goreng curah di beberapa daerah.

Meski begitu, Luhut meminta pengawasan terkait distribusi untuk terus dilakukan.

“Saya ingin nantinya distribusi bias dipastikan berjalan hingga ke level terbawah. Jangan sampai ada daerah yang tidak mendapatkan minyak goreng curah rakyat di bawah kebutuhannya. Tapi ini semua masih akan membutuhkan waktu,” tegas Luhut.

Untuk memastikan masa sosialisasi dan transisi berjalan maksimal, Luhut juga telah membentuk Task Force untuk menyebarluaskan informasi terkait transisi sistem baru kepada masyarakat.

Tim itu nantinya akan menyediakan berbagai saluran insformasi untuk melayani pertanyaan ataupun keluhan yang muncul dari masyarakat terkait pembelian MGCR.

Masyarakat nantinya dapat mengakses segala informasi terkait sosialisasi penjualan dan pembelian MGCR melalui resmi media sosial instagram @minyakita.id dan juga website linktr.ee/minyakita.

“Ini merupakan upaya bersama dari Kementerian dan Lembaga terkait untuk mengurai masalah terkait minyak goreng. Pada tahap awal tentu akan membutuhkan penyesuaian, tapi saya yakin masyarakat pasti bias cepat beradaptasi dengan sitem baru ini, karena tujuannya adalah untuk kebaikan bersama,” pungkas Luhut.(ant)

Mendag Pastikan Program Distribusi Migor Menggunakan Aplikasi Tepat Sasaran

Mendag Pastikan Program Distribusi Migor Menggunakan Aplikasi Tepat Sasaran

Muhammad Lutfi Menteri Perdagangan (Mendag) kembali meninjau implementasi sistem distribusi closed loop program minyak goreng curah rakyat (MGCR), untuk memastikan program tepat sasaran.

Distribusi dilakukan oleh pelaku usaha jasa logistik dan eceran (PUJLE), dengan menggunakan aplikasi. Kali ini, Mendag meninjau pelaksanaan program tersebut di Pasar Ciputat, Tangerang Selatan, Banten.

“Melalui aplikasi teknologi digital, Pemerintah memastikan distribusi minyak goreng curah dapat dikontrol. Konsumen yang akan membeli minyak goreng harus menunjukkan KTP dengan maksimal pembelian dua liter per hari. Ini untuk memastikan program minyak goreng curah tepat sasaran,” kata Mendag lewat keterangannya di Jakarta, Kamis (9/6/2022).

Lutfi menyebut, di Indonesia terdapat sebanyak 17 ribu pasar rakyat. Artinya, dengan jumlah penjualan sebanyak 10 ribu titik, sistem closed loop sudah dapat menjangkau 65 persen pasar.

“Jadi di tempat dengan jumlah penduduk yang padat, diharapkan konsumen akan mendapatkan minyak goreng curah sesuai harga eceran tertinggi (HET) di jarak kurang lebih dua sampai lima kilometer. Proses distribusi diawasi dan dijaga melalui aplikasi teknologi, untuk memastikan rakyat yang membutuhkan mendapat minyak goreng curah dengan harga terjangkau,” jelasnya.

Mendag juga mengecek harga dan pasokan barang kebutuhan pokok. Hasilnya, harga sebagian barang kebutuhan pokok sudah berangsur turun jika dibanding lebaran, kecuali untuk produk hortikultura.

“Kenaikan produk hortikultura, khususnya cabai, salah satunya disebabkan curah hujan yang masih tinggi di beberapa daerah. Diharapkan harga segera turun seiring panen yang diperkirakan dilaksanakan dalam beberapa minggu ke depan. Pemerintah terus memastikan kecukupan stok barang kebutuhan pokok agar masyarakat mendapat harga yang terjangkau,” harapnya.

Sebelumnya, Lutfi Mendag meninjau implementasi program di Pasar Kampung Ambon, Jakarta Timur, pada Selasa (7/6/2022).

Pada kunjungan ini, Mendag meninjau langsung ketersediaan pasokan dan keterjangkauan harga dari Program Minyak Goreng Curah Rakyat dalam jaringan closed loop PUJLE.

Sementara itu salah Wati Ana satu pedagang eceran minyak goreng di pasar Ciputat mengungkapkan, program ini sangat bermanfaat bagi pedagang di pasar. Menurutnya, melalui program ini, pasokan minyak goreng curah di tempatnya berjualan selalu tersedia dengan harga terjangkau sehingga dapat memenuhi permintaan pembeli.

Di sisi lain, Dede Rohman salah satu konsumen minyak goreng curah di Pasar Ciputat menyampaikan, program ini sangat membantu pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Menurutnya harga minyak goreng curah yang terjangkau dapat mengurangi biaya produksi sehingga anggaran dapat dialihkan untuk pemenuhan kebutuhan yang lain. Ia berharap program ini dapat terus berjalan. (ss)

Polda Jateng Sita 14 Ton Minyak Goreng Tidak Berizin

Polda Jateng Sita 14 Ton Minyak Goreng Tidak Berizin

JAWA Tengah – Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jawa Tengah bersama Polresta Banyumas berhasil mengungkap tindak pidana peredaran minyak goreng kemasan tanpa izin edar. Penyidik menyita 14 ton minyak goreng dalam kasus ini.

Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan, pihaknya terus melakukan penindakan terkait penyalahgunaan peredaran kebutuhan bahan pokok di tengah masyarakat. Sejauh ini Polda Jateng telah mengungkap 6 kasus serupa di 6 lokasi berbeda.

“Hal ini selaras dengan kebijakan Kapolri untuk mengawal kebijakan pemerintah dalam pencegahan terjadinya penyalahgunaan peredaran migor di tengah masyarakat,” ujar Luthfi kepada wartawan, Jumat (3/6).

Terkait kasus di Banyumas, kejadian bermula pada 18 Mei 2022 ketika petugas kepolisian mendapat informasi dari masyarakat terkait dugaan penimbunan migor di wilayah Cilongok, Kabupaten Banyumas. Namun saat dilakukan pendalaman, didapati adanya pelanggaran lain yakni pemalsuan merk dan informasi yang dicantumkan dalam kemasan.

Di dalam gudang tersebut, petugas menemukan ribuan botol kemasan minyak goreng merk Lapama. Dari hasil penyelidikan yang didapat, merk tersebut tidak memiliki ijin edar serta tidak mencantumkan informasi yang benar terkait produknya di kemasan.

Merk tersebut juga memberikan keterangan yang tidak benar atau menyesatkan pada label dengan memakai izin edar dari perusahaan lain. Barcode yang tertera dalam kemasan juga ternyata milik perusahaan lain. Merk tersebut pun tidak mencantumkan logo halal dari MUI.

Dalam kasus ini, petugas mengamankan 7 orang pelaku dengan barang bukti sebanyak 628 karton berisi 12 botol migor merk Lapama berukuran 800ml. Jik ditotal seluruhnya 6 ribu liter.

Petugas kemudian melakukan pengembangan ke tempat pengemasan migor merk Lapama di CV. Alam Timur Jaya yang terletak di Watugede, Singosari, Kabupaten Malang. Di lokasi tersebut petugas mengamankan 895 karton berisi migor merk Lapama dengan total lebih dari 8,5 ribu liter. Tersangka berinisial RAN selaku direktur perusahaan diamankan di lokasi tersebut.

“Barang bukti yang diamankan total sebanyak 18.288 botol migor merk Lapama ukuran 800 ml. Jumlah semuanya lebih dari 14 ribu liter minyak goreng tanpa ijin edar yang kita amankan, atau seberat 12 ton,” pungkas Luthfi. JP

Pasokan dan harga stabil setelah pemerintah cabut larangan ekspor minyak goreng

Pasokan dan harga stabil setelah pemerintah cabut larangan ekspor minyak goreng

Nusantara7.com, Jakarta – Pemerintah memutuskan untuk mencabut larangan sementara ekspor minyak goreng dan bahan baku minyak goreng karena pasokan dan harga minyak goreng curah kembali stabil.

Berdasarkan data pasokan yang semakin terpenuhi dan terjadinya tren penurunan harga di berbagai daerah serta untuk mempertahankan harga TBS petani rakyat, maka Bapak Presiden telah memutuskan untuk mencabut larangan ekspor pada tanggal 23 Mei atau hari Senin minggu depan, ujar Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers secara daring di Jakarta, Jumat.

Sejak dilaksanakannya pelarangan sementara ekspor minyak goreng dan bahan baku minyak goreng per tanggal 28 April 2022, katanya, pemerintah telah melakukan langkah dan koordinasi serta evaluasi untuk melakukan pemantauan di lapangan sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan minyak goreng dengan dengan harga terjangkau di masyarakat.

Dari sisi kebutuhan dan pasokan, kebutuhan minyak goreng curah di dalam negeri sebesar 194.634 ton per bulan. Sedangkan sebelum dilakukan kebijakan pelarangan ekspor, pasokan minyak goreng curah pada Maret hanya mencapai 64.626,52 ton atau 33,2 persen dari kebutuhan per bulan.
Namun setelah dilakukan kebijakan pelarangan ekspor, pasokan minyak goreng curah pada April meningkat menjadi 211.638,65 ton per bulan atau 108, 74 persen dari kebutuhan yang melebihi kebutuhan bulanan nasional

Kemudian dari sisi stabilisasi harga, sebelumnya pelarangan harga minyak goreng curah terpantau mencapai Rp19.800 per liter. Namun sesudah pelarangan ekspor ini turun menjadi di kisaran Rp17.200 sampai Rp17.500 per liter, ucap Menko Airlangga Hartarto.

Pencabutan kembali larangan ekspor produk minyak sawit termasuk minyak goreng dan Crude Palm Oil (CPO) disampaikan Presiden Joko Widodo lewat pernyataan resminya, Kamis (19/5).

Berdasarkan kondisi pasokan dan harga minyak goreng saat ini, serta mempertimbangkan adanya 17 juta orang tenaga di industri sawit petani dan pekerja dan tenaga pendukung lainnya maka saya memutuskan ekspor minyak goreng akan dibuka kembali pada Senin 23 Mei 2022, katanya.

Sebelumnya Presiden Jokowi secara resmi melarang ekspor minyak goreng dan bahan baku turunannya, termasuk CPO pada Kamis 28 April 2022. Kebijakan yang hanya berlaku kurang lebih 3 pekan tersebut merupakan revisi dari pernyataan pemerintah sebelumnya yang masih membolehkan ekspor CPO. (atr)

Presiden Jokowi akan salurkan BLT minyak goreng sebesar Rp300 ribu

Presiden Jokowi akan salurkan BLT minyak goreng sebesar Rp300 ribu

Nusantara7.com, Jakarta- Pemerintah akan menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) minyak goreng sebesar Rp300 ribu kepada 20,5 juta keluarga dan 2,5 juta Pedagang Kaki Lima (PKL).

“Bantuan yang diberikan sebesar Rp100 ribu setiap bulan-nya. Pemerintah akan memberikan bantuan tersebut untuk 3 bulan sekaligus, yaitu pada April, Mei dan Juni yang akan dibayarkan di muka pada bulan April 2022 sebesar 300 ribu,” kata Presiden Joko Widodo melalui tayangan video di kanal Youtube Sekretariat Presiden pada Jumat.

Presiden Jokowi menyebut hal tersebut dilakukan karena harga minyak goreng naik cukup tinggi sebagai dampak dari lonjakan harga minyak sawit di pasar internasional. “Untuk meringankan beban masyarakat pemerintah akan memberikan BLT minyak goreng,” ungkap Presiden.

BLT minyak goreng tersebut diberikan kepada mereka yang sudah terdaftar sebagai penerima bantuan sebelumnya.

“Bantuan itu akan diberikan kepada 20,5 juta keluarga yang termasuk dalam daftar Bantuan Pangan Non-Tunai, BPNT dan Program Keluarga Harapan, PKH, serta 2,5 juta PKL yang berjualan makanan gorengan,” tambah Presiden.

Presiden pun meminta kementerian dan lembaga terkait untuk dapat berkoordinasi dalam penyaluran bantuan.

“Terakhir, saya minta Kementerian Keuangan, Kementerian Sosial serta TNI dan Polri berkoordinasi agar penyaluran bantuan ini berjalan baik lancar,” ungkap Presiden.

Sebelumnya diketahui pemerintah resmi mencabut kebijakan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng kemasan sejak 17 Maret 2022.

Dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 06 Tahun 2022 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi Minyak Goreng diatur bahwa HET minyak goreng curah Rp11.500 per liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp13.500/liter, dan minyak goreng kemasan premium Rp14.000/liter, namun peraturan itu sudah dicabut.

Kementerian Perdagangan lalu menetapkan harga minyak goreng curah dijual Rp14.000/liter atau Rp15.500 per kilogram.

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyampaikan, bagi pengecer wajib menjual minyak goreng curah dengan harga yang sudah ditentukan masyarakat.

Harga tersebut merupakan hasil dari subsidi pemerintah yakni Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

Namun, belakangan Lutfi juga mengakui kelangkaan minyak goreng terjadi di tiga kota besar di Indonesia, yakni Medan, Sumatera Utara; Surabaya, Jawa Timur, dan DKI Jakarta. Kementerian Perdagangan mencatat antara 14-16 Februari 2022 distribusi minyak goreng di Medan sebanyak 25 juta liter. Tetapi saat ditelusuri langsung, Lutfi menyatakan minyak goreng di Medan kosong. (atr)

Stok kosong, Warga Pamekasan masih kesulitan dapatkan minyak goreng

Stok kosong, Warga Pamekasan masih kesulitan dapatkan minyak goreng

Nusantara7.com, Pamekasan – Sebagian warga Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, kini masih kesulitan mendapatkan minyak goreng karena persediaan di sejumlah toko habis.

Arianti (30) warga Desa Gagah, Kecamatan Kadur, Pamekasan, Rabu (16/3) malam, terpaksa mendatangi sebanyak enam toko untuk membeli minyak goreng karena persediaan di rumahnya telah habis.

“Tapi semuanya tidak ada. Semuanya kosong. Katanya pasokan dari distributor lambat,” katanya.

Pertama kali ia mendatangi Toko Swalayan Sinar Anugerah di Jalan Jokotole Pamekasan karena ia juga mengunjungi rumah saudaranya di kota itu, tapi persediaan minyak goreng habis.

Selanjutnya, perempuan ini mendatangi Toko Basmalah di Jalan Raya Pamekasan-Sumenep dan Toko Bagus di alamat yang sama, tapi stoknya juga kosong.

Tidak hanya sampai di situ, perempuan paruh baya ini juga melanjutkan ke toko milik MWC Nahdlatul Ulama di Kecamatan Larangan, yakni di sebelah barat Pasar Tradisional Keppo, akan tetapi persediaan minyak goreng di toko itu juga kosong.

Ia kemudian melanjutkan ke toko Wina Mart di Duko Timur, Kecamatan Larangan, dan sebuah toko kelontong di alamat yang sama, akan tetapi juga kosong.

“Saya baru menemukan ada toko yang menjual minyak goreng di sebuah warung kecil Sokalelah dengan harga Rp17 ribu per liter, itu pun hanya tinggal beberapa bungkus saja,” katanya.

Tidak hanya Arianti, sejumlah ibu-ibu rumah tangga di Desa Gagah, Kecamatan Kadur, Pamekasan juga mengakui hal yang sama.

Salah satunya, seperti yang diakui Admina (41).

Berbeda dengan Arianto yang mencari minyak goreng hingga ke kota, Atamina memang hanya mendatangi sejumlah toko di dua pasar tradisional, yakni Pasar Sidorame Kertagena Laok dan Pasar Duko di Desa Duko Timur, Kecamatan Larangan, tapi semuanya habis.

“Padahal besok malam Nisfu Sya’ban. Saya tidak tau harus membeli minyak goreng dimana, karena semua toko yang saya datangi kosong,” katanya.

Bagi warga di desa ini, Malam Nisfu Sya’ban merupakan malam sedekah, karena masyarakat biasa membawa makanan ke masjid dan mushalla untuk dibagikan kepada warga yang mengikuti kegiatan istighatsah dan membaca Al Qur’an surat Yasin.

Secara terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pamekasan Achmad Sjaifudin menyatakan, kosong minyak goreng di sejumlah toko di Pamekasan, kemungkinan karena aksi panik warga.

“Kalau dari sisi distributor sebenarnya stok banyak dan melimpah, karena kami telah melakukan sidak secara langsung ke sejumlah toko grosir dan distributor minyak goreng,” katanya.

Meskiipun demikian, Achmad berjanji akan melakukan koordinasi lebih lanjut dan menerjunkan kembali tim ke lapangan untuk menyelidiki habisnya persediaan minyak goreng di beberapa toko swalayan dan toko kelontong di Pamekasan itu. (ant)

Cak Thoriq Bupati Lumajang gelar operasi pasar minyak goreng

Cak Thoriq Bupati Lumajang gelar operasi pasar minyak goreng

Nusantara7.com, Lumajang – Pemerintah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, akan menggelar operasi pasar bekerja sama dengan pemilik gudang minyak goreng untuk mengatasi kelangkaan komoditas bahan pokok tersebut di kabupaten setempat.

“Saya ingin adanya intervensi dari semua distributor agar barang yang dikirim ke toko-toko maupun minimarket salah satu prioritasnya adalah minyak goreng karena hampir semua toko-toko dan toko modern tidak punya stok minyak goreng di gudang,” kata Bupati Lumajang Thoriqul Haq di Lumajang, Sabtu.

Ia  akan melakukan kerja sama dengan pemilik gudang minyak goreng untuk melakukan operasi pasar, dengan harapan nantinya minyak goreng di pasaran Kabupaten Lumajang kembali normal.

“Upaya tersebut dilakukan merupakan bagian dari langkah dan upaya dalam pencegahan adanya penimbunan minyak goreng, mengingat saat ini warga Lumajang sudah mulai banyak yang mengeluhkan terkait kelangkaan minyak goreng di pasaran,” tuturnya.

Bupati Lumajang yang biasa disapa Cak Thoriq itu sudah melakukan inspeksi mendadak ke beberapa gudang logistik minyak goreng dan minimarket yang ada di kabupaten setempat pada Jumat (18/2) sore.

“Kami ingin mengecek secara langsung stok minyak goreng di Kabupaten Lumajang apakah benar-benar kosong atau memang di gudang ada, tetapi tidak di distribusikan,” katanya.

Saat berada di lokasi, Bupati Lumajang bersama rombongan tidak menemukan adanya penimbunan karena terlihat beberapa gudang mulai kehabisan stok minyak goreng yang akan dikemas dengan ukuran 1 liter dan 2 liter.

“Saya berharap agar distribusi minyak goreng dari beberapa pabrik dan pergudangan yang ada di Surabaya dan Gresik segera dilakukan kepada toko-toko atau gudang yang ada di Kabupaten Lumajang,” ujarnya.

Sementara salah seorang warga Lumajang Farida mengaku kesulitan untuk mendapatkan minyak goreng baik di toko modern berjaringan maupun pasar tradisional dengan satu harga Rp14 ribu per liter sesuai dengan kebijakan pemerintah.

“Beberapa kali saya mau membeli minyak goreng di Alfamart dan Indomaret semuanya kosong, sehingga kami kesulitan untuk mendapatkan minyak goreng karena barangnya langka,” katanya.(ant)

Disperindag Tulungagung:”panic buying” picu kelangkaan minyak goreng

Disperindag Tulungagung:”panic buying” picu kelangkaan minyak goreng

Nusantara7.com, Tulungagung  – Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tulungagung menyebut kelangkaan komoditas minyak goreng di pasaran akhir-akhir ini dipicu adanya panic buying atau aksi borong yang dilakukan masyarakat untuk stok kebutuhan pribadi.

Panic buying di masyarakat kita terlalu tinggi. Hal ini yang menyebabkan minyak goreng di pasaran (seperti) menghilang,” kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Tulungagung Tri Hariadi di Tulungagung, Jawa Timur, Kamis.

Ia menduga aksi borong melebihi kebutuhan itu didasarkan pada kekhawatiran bahwa harga minyak goreng akan terus melambung.

Untuk itu, begitu ada kebijakan pemerintah yang menetapkan satu harga minyak goreng, yang terjadi warga justru berlomba-lomba untuk membeli sebanyak mungkin.

Kendati pengetatan dan pembatasan telah dilakukan, lanjut Tri, berbagai upaya dilakukan, termasuk dengan menggunakan jasa orang lain dengan KTP berbeda KK.

Panic buying ini tidak bagus. Akan sangat mempengaruhi distribusi minyak (di pasaran), dari hulu ke hilir,” katanya.

Menurut dia, dengan rentang subsidi selama enam bulan ini masyarakat seharusnya tak perlu panik sebab pasokan minyak goreng untuk wilayah Tulungagung tetap ada dan normal.

Tri berharap masyarakat membeli minyak goreng sesuai dengan kebutuhan. “Berapapun yang ada kalau masyarakat panic buying ya tidak mencukupi,” ucap Tri.

Kondisi berbeda di pasar tradisional. Stok minyak goreng masih ada, namun dengan harga lama.

Tri berdalih pedagang pasar tradisional menghabiskan stok lama yang dibeli sebelum dikeluarkan kebijakan satu harga.

“Makanya stok di pasar berkurangnya lambat, tapi di sisi lain (swalayan) habis,” katanya.

Pedagang di pasar rata-rata bermodal kecil. Jika menjual di bawah pembelian, kerugian yang diderita cukup banyak, sehingga diberi kesempatan untuk menghabiskan stok lama.

Ia juga menyampaikan pasokan minyak goreng ke Tulungagung dalam sehari mencapai 30 ribu liter. Volume ini dihitung berdasar kebutuhan penduduk.

Namun, di pasaran, termasuk di toko-toko modern, stok minyak goreng selalu kosong. Sediaan minyak goreng kemasan dengan harga normal hanya ada beberapa botol dalam sekali pengiriman yang akan habis dalam hitungan menit, bahkan detik. (atr)

Operasi pasar: Disdag Surabaya batasi pembelian minyak goreng

Operasi pasar: Disdag Surabaya batasi pembelian minyak goreng

nusantara7.com, Surabaya – Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Surabaya membatasi pembelian minyak goreng saat operasi pasar digelar di setiap kecamatan Kota Pahlawan, mulai 1 hingga 23 Desember 2021.

“Warga hanya bisa membeli masing-masing komoditas maksimal 2 kilogram dan masyarakat bisa datang di operasi pasar mulai pukul 09.00 sampai pukul 11.00 WIB,” kata Kepala Bidang Distribusi Disdag Kota Surabaya Trio Wahyu Bowo di Surabaya, Sabtu.

Menurut ia, untuk pelaksanaan kegiatan operasi pasar menjelang Natal dan tahun baru 2022, Disdag telah berkoordinasi dan berkirim surat kepada semua kecamatan di Kota Surabaya.

“Tentunya yang menentukan lokasi adalah camat dan lurah,” katanya.

Menurutnya, setiap operasi pasar yang digelar oleh Disdag selalu mendapat respons antusias dari warga. Oleh karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat yang hendak mengunjungi operasi pasar untuk selalu menerapkan protokol kesehatan.

“Operasi pasar ini bertujuan mendekatkan kebutuhan warga, sehingga warga tidak perlu ke pasar atau toko modern untuk membeli sembako. Maka, warga tetap dianjurkan untuk selalu menerapkan protokol kesehatan,” katanya.

Kepala Disdag Kota Surabaya Wiwiek Widayati mengatakan digelarnya operasi pasar kali ini bertujuan menjaga stabilitas harga bahan pokok atau sembako menjelang Natal dan tahun baru 2022.

“Kami menggelar operasi pasar di dua kecamatan setiap harinya. Kemudian untuk sembako atau bahan pokok yang ada pada kegiatan operasi pasar, disesuaikan dengan kebutuhan rumah tangga,” kata Wiwiek.

Harga kebutuhan pokok yang dijual pada operasi pasar kali ini, di antaranya cabai rawit Rp4.500 per ons, bawang putih Rp12.500 per ½ kg, bawang merah Rp. 8.000 per ½ kg, minyak goreng Rp17.500 per liter, gula pasir Rp11.600 per 1 kg, telur ayam Rp18.500 per 1 kg, dan beras palur Rp45.500 per 5 kg.

“Harga pada operasi pasar per liternya untuk kemasan minyak sederhana, kami menjual Rp17.500 karena di pasaran sudah mencapai angka Rp18. 500 per liternya,” katanya.

Wiwiek memastikan untuk ketersediaan stok bahan pokok di Kota Surabaya menjelang Natal dan tahun baru cukup aman.

“Mendekati Natal dan tahun baru biasanya terjadi lonjakan harga, tapi kami pastikan Insyaallah hal itu tidak terjadi. Untuk stok kebutuhan pokok menghadapi Nataru dipastikan masih aman,” katanya. (ant)