https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

mie dari singkong – nusantara7

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Inovasi mie dari singkong di dukung penuh Rachmat Gobel

Inovasi mie dari singkong di dukung penuh Rachmat Gobel

N7,Jakarta – Wakil Ketua DPR RI Koordinasi Bidang Industri dan Pembangunan (Korinbang) Rachmat Gobel mendukung inovasi mi berbahan singkong di tengah ancaman ketersediaan pangan dunia, terutama gandum, akibat konflik Rusia-Ukraina.

“Rasanya enak, lembut, dan juga sehat. Nyaman di perut,” katanya usai usai menikmati dua sajian mi berbahan baku singkong di Gedung DPR, Jakarta, Selasa.

Keterangan tertulis menyebutkan Rachmat Gobel menikmati satu sajian mi cup dan kemudian ia menikmati satu sajian mi saset. Anggota Komisi XI DPR RI Charles Meikyansyah dan Anggota Komisi VI DPR RI Subardi juga ikut menikmati hidangan mi berbahan baku singkong tersebut.

Mereka menerima pengurus Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) yang dipimpin Ismed Hasan Putro, yang memproduksi mi berbahan baku singkong dengan nama merek Mie Haji.

“Inovasi ini patut disambut dengan gembira. Apalagi dipromosikan sebagai mi sehat,” kata mantan Menteri Perdagangan itu.

Selama ini, lanjut Rachmat Gobel, publik lebih mengenal mi berbahan baku gandum. “Di tengah perubahan iklim dan konflik Rusia-Ukraina, inovasi mi berbahan lokal ini menjadi bermakna strategis. Karena dunia sedang dihadapkan pada masalah ketersediaan pangan,” katanya.

Penggunaan bahan baku lokal ini, lanjutnya, akan bagus untuk para petani dan memiliki dampak pada ekonomi nasional,serta berpengaruh terhadap pemerataan ekonomi, dan akan membantu UMKM untuk memasok beragam bahan pendukung lainnya.

“Saya harap ini bisa ditiru oleh produsen mi instan lain agar beralih ke penggunaan bahan baku lokal,” ujar Rachmat Gobel.

Menurutnya, ke depan pangan akan menghadapi masalah akibat perubahan iklim dan juga akibat konflik global.ant