https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

khusnul khotimah – nusantara7

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Komisi D: Tahun 2021 Beasiswa untuk Siswa SMP Naik 300 Persen

Komisi D: Tahun 2021 Beasiswa untuk Siswa SMP Naik 300 Persen

Nusantara7.com –Beasiswa bagi siswa SMP yang disiapkan Pemkot Surabaya naik 300 persen pada 2021. Pada 2020, pemkot menyalurkan beasiswa CSR perusahaan atau lembaga sebanyak Rp 4,057 miliar.

”Sedangkan pada 2021 meningkat menjadi Rp 12,513 miliar,” tutur Ketua Komisi D DPRD Surabaya Khusnul Khotimah, Kamis (7/10).

Dari jumlah itu, total pelajar yang diberi beasiswa mencapai 4.188 siswa. ”Jumlah ini juga meningkat dari tahun sebelumnya yang mencapai 1.116 siswa,” ujar Khusnul Khotimah.

Beasiswa bagi pelajar SMP itu makin lengkap dengan pemberian beasiswa bagi pelajar SMA/SMK yang diproyeksikan mulai 2022. Rencananya, Pemkot Surabaya akan mengucurkan dana sebesar Rp 47 M.

Dana tersebut akan disalurkan untuk pembelian seragam dan SPP. Total Rp 47.780.339.650 itu ke dalam anggaran belanja untuk beasiswa siswa SMA/SMK yang keluarganya masuk kelompok masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

”Selain beasiswa untuk pelajar SMP, SMA/SMK, Pemkot juga telah memiliki program beasiswa bagi anak-anak Surabaya yang kuliah di berbagai perguruan tinggi,” papar Khusnul Khotimah.

Dengan adanya beasiswa itu, menurut alumnus Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya itu, juga bakal menghapus siswa putus sekolah. Sehingga Surabaya ke depan menjadi daerah yang berkembang kualitas SDM-nya.

”Salah satu langkah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat adalah dengan kualitas SDM yang baik. Untuk itu, kami sangat senang, karena sudah tidak ada lagi alasan siswa putus sekolah karena tidak mampu bayar biaya pendidikan,” ucap Khusnul.

(jwp)

Komisi D: Anggaran Dinkes Surabaya Naik, Komitmen Walikota Surabaya terhadap Kebutuhan Masyarakat akan Layanan Kesehatan Bagus

Komisi D: Anggaran Dinkes Surabaya Naik, Komitmen Walikota Surabaya terhadap Kebutuhan Masyarakat akan Layanan Kesehatan Bagus

Bintangpos.com, Surabaya  – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya mendapat kenaikan anggaran cukup tinggi pada perubahan anggaran keuangan (PAK) APBD Surabaya 2021. Total kenaikannya mencapai Rp277,063 miliar, dari anggaran semula Rp950,698 miliar menjadi Rp1,227 triliun.

Banyaknya anggaran yang diterima Dinkes Surabaya ini, mendapat sorotan dari Ketua Komisi D DPRD Surabaya, Khusnul Khotimah, yang secara khusus mewanti-wanti dinkes agar bisa membelanjakan anggarannya tepat sasaran, tepat waktu dan tidak ada kebocoran.

“Salah satu anggaran untuk dinas yang paling besar adalah Dinkes Surabaya. Itu artinya, komitmen Wali Kota Surabaya Pak Eri Cahyadi untuk memberikan layanan kesehatan kepada warganya sangat bagus,” kata Khusnul, Kamis (23/9/2021).

Menurutnya, penambahan anggaran yang mencapai ratusan miliar itu digunakan untuk insentif tenaga kesehatan (nakes) sebanyak 2.832 orang. Rinciannya nakes PNS sebanyak 1.098 orang dan nakes non PNS sebanyak 1.734 orang, dengan jumlah nominal sebanyak Rp28,672 miliar.

Penambahan lainnya adalah untuk pembayaran premi BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Kesehatan sebanyak 1.022.588 jiwa. “Data tersebut telah disinkronisasi dengan BPJS,” jelas Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya ini.

Jumlah premi yang harus dibayar, kata Khusnul, yang semula mencapai Rp265,741 miliar bertambah menjadi Rp156,622 miliar. Sehingga pemkot akan membayar premi BPJS Kesehatan sebesar Rp422,363 miliar. “Jumlah ini, sepengetahuan saya yang terbesar di Indonesia dibayarkan oleh pemda kepada BPJS,” ungkapnya.

Selain menerima PAK APBD 2021 yang cukup tinggi, jelas Khusnul, Dinkes Surabaya juga ada kenaikan pendapatan sebesar Rp27 miliar. Sehingga pendapatan dinkes yang sebelumnya Rp116,281 miliar menjadi Rp143,355 miliar. Pendapatan didapatkan dari dana kapitasi JKN (Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan FKTP (Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama).

Dengan meningkatnya anggaran kesehatan ini, alumnus Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya ini berharap, mampu menjawab kebutuhan masyarakat akan pemenuhan layanan kesehatan bagi warga Kota Surabaya. Selain itu juga bisa menjadi pelecut dinkes agar mampu memberikan pelayanan kesehatan yang baik bagi warga.

“Selain itu juga menjadi penguat untuk kesiapsiagaan dalam menanggulangi atau pengendalian pandemi Covid-19 diwaktu yang akan datang. Kita tidak tahu, kapan pandemi ini berakhir. Bahkan ada prediksi ada lonjakan gelombang ketiga. Menjawab itu, pemkot sudah siap dengan tingginya alokasi anggaran kesehatannya,” pungkasnya.(brj)