Nusantara7.com, Surabaya – Pemeriantah Kota Surabaya diminta membantu permodalan para peternak kambing menyusul kebutuhan daging kambing untuk keperluan sate di rumah makan tinggi, sementara ketersediaan daging siap potong sedikit.
Anggota Komisi B Bidang Perekonomian DPRD Surabaya Jhon Thamrun di Surabaya, Rabu, mengatakan, pihaknya telah menerima pengaduan warga terkait permohonan bantuan permodalan usaha peternakan kambing di Surabaya beberapa hari lalu.
“Kami akan membantu semaksimal mungkin. Karena memang kebutuhan kambing di Surabaya sendiri juga memang masih minim,” katanya.
Menurut dia, dari hasil rapat dengar pendapat terakhir dengan Perusahaan Daerah Rumah Potong Hewan (RPH) pada saat pembahasan RAPBD Surabaya 2022 beberapa waktu lalu, bahwa kebutuhan daging memang masih kurang.
Untuk itu, lanjut dia, pihaknya berupaya akan membantu mereka dari segi permodalan dengan bunga rendah khusus untuk pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Surabaya.
Jhon Thamrun mengatakan UMKM merupakan bagian dari tujuan program Pemkot Surabaya yang sedang digerakkan dalam pemulihan ekonomi. Oleh karena itu, kata dia, UMKM harus dikawal agar bisa memajukan perekonomian Surabaya.
“Saya juga sudah kontak Bank Surya Artha Utama (BUMD Pemkot Surabaya), bahwa nanti akan membantu permodalan dengan bunga rendah, sehingga harapannya usaha ini bisa maju, dan kebutuhan daging di Surabaya bisa terpenuhi,” katanya.
Ia juga berharap dengan adanya bunga rendah, usaha ini bisa lebih maju lagi, karena usaha tersebut juga sebuah stimulan antara pergerakkan roda perekonomian dan juga ketersediaan daging di Surabaya.
“Bunga yang akan diberikan sekitar 9 persen sampai 12 persen dan lebih rendah dari bank swasta lainnya. Ini adalah salah satu bentuk kepedulian Pemkot Surabaya kepada para pelaku UMKM sehingga bisa memajukan ketahanan pangan dan roda perekonomian dengan baik,” katanya.
Salah seorang warga Bangkingan Timur Kecamatan Lakar Santri Sampurno sebelumnya mengatakan, banyak warga Surabaya yang berprofesi sebagai pedagang sate dan rumah makan masih kesulitan mencari kambing dan domba dengan harga miring, karena ketersediaan kambing dan domba di Surabaya sendiri masih kurang.
“Jadi saya ingin menjadi peternak mandiri, agar bisa memberikan ketersediaan kambing dan domba di Surabaya dengan harga normal. Kami diberikan bantuan dari pak Jhon Thamrun dari segi permodalan dan pelatihan,” katanya. ant