https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

jaga kesehatan – nusantara7

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

7 Jenis Teh Herbal dan Manfaatnya bagi kesehatan Tubuh

7 Jenis Teh Herbal dan Manfaatnya bagi kesehatan Tubuh

Beragam jenis teh herbal kerap dikonsumsi karena rasa dan aromanya yang khas. Selain itu, teh herbal juga telah digunakan sebagai obat tradisional untuk memelihara kesehatan tubuh dan mengatasi berbagai penyakit sejak ratusan tahun yang lalu.

Teh herbal sebenarnya tidak terbuat dari daun teh, melainkan rempah-rempah, bunga, daun, atau akar tumbuhan yang dikeringkan. Hanya saja cara penyajian jenis minuman ini sama seperti minuman teh pada umumnya, yaitu dengan cara diseduh.

Meski tidak terbuat dari daun teh asli, ada banyak jenis teh herbal dengan manfaat dan rasa yang tidak kalah dibandingkan dengan teh biasa.

Ada beberapa jenis teh herbal yang dapat memberikan beragam manfaat bagi kesehatan, yaitu:

1. Teh adas

Salah satu jenis teh herbal yang baik untuk kesehatan tubuh adalah teh adas. Secara tradisional, biji adas digunakan untuk mengobati gangguan pencernaan, seperti sakit perut, kembung, dan sembelit. Meski begitu, berbagai manfaat teh herbal ini masih membutuhkan studi lebih lanjut.

Untuk membuat teh adas, Anda bisa menyeduh 1–2 sendok biji adas yang sudah dihaluskan dengan satu gelas air hangat, lalu diamkan selama 10–15 menit sebelum diminum.

2. Teh ginseng

Tanaman herbal yang banyak dikonsumsi di Korea ini, juga kerap diolah menjadi teh herbal. Kandungan senyawa aktif di dalam ginseng diduga dapat menurunkan tekanan darah, menjaga kelenturan pembuluh darah, dan menghambat terbentuknya gumpalan atau plak di pembuluh darah, sehingga dianggap baik untuk kesehatan jantung.

3. Teh jahe

Jenis teh herbal selanjutnya adalah teh jahe. Jahe kaya akan antioksidan yang dapat menjaga daya tahan tubuh dan mengurangi peradangan. Teh jahe juga dikenal efektif mengatasi mual, terutama karena mabuk perjalanan, kehamilan, atau efek samping pengobatan kanker.

Tak hanya itu, jenis tanaman rempah ini pun diduga dapat meredakan sembelit dan nyeri haid. Bahkan, menurut penelitian, teh jahe sama efektifnya dengan ibuprofen untuk meredakan nyeri haid.

4. Teh chamomile

Jenis teh herbal satu ini banyak disukai karena aromanya yang khas dan menenangkan. Oleh karena itu teh chamomile sering digunakan untuk meredakan rasa cemas dan membuat tidur lebih nyenyak.

Tak hanya itu, beberapa riset juga menunjukkan bahwa teh chamomile banyak mengandung zat antiradang dan antioksidan yang mampu mengurangi nyeri serta mengatur kestabilan kadar gula darah.

5. Teh kunyit

Meski belum ada bukti secara ilmiah, kunyit telah banyak digunakan untuk mencegah kembung dan mengobati batu ginjal. Sebuah studi pada hewan menunjukkan bahwa kunyit dapat mencegah kanker dan mengurangi peradangan. Sayangnya, penelitian mengenai manfaat tersebut belum dilakukan pada manusia.

6. Teh rosela

Menurut penelitian, mengonsumsi teh rosela selama 2–6 minggu mampu menurunkan kadar kolesterol, meski hanya sedikit. Rutin mengonsumsi jenis teh herbal ini juga diketahui dapat menurunkan tekanan darah.

Oleh karena itu, jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan penurun tekanan darah, atau memiliki tekanan darah rendah, sebaiknya batasi konsumsi teh herbal ini karena berisiko memperburuk kondisi darah rendah atau hipotensi.

7. Teh bunga krisan

Teh krisan atau chrysanthemum tea  adalah teh herbal yang populer diminum di Tiongkok. Aromanya yang khas dan lembut serta rasanya yang tidak terlalu pahit membuat teh herbal ini disukai banyak orang.

Jenis teh herbal ini juga dikonsumsi sebagai obat tradisional karena dipercaya memiliki efek antinyeri dan antiradang yang dapat memperkuat daya tahan tubuh serta meringankan gejala flu.

Meski berbagai jenis teh herbal di atas telah lama dikonsumsi oleh masyarakat di berbagai negara karena manfaatnya bagi kesehatan, tetapi sebagian besar klaim manfaat tersebut masih memerlukan penelitian lebih lanjut.

Selain itu, dosis, efek samping, dan tingkat keamanan konsumsinya pada ibu hamil, ibu menyusui, serta penderita penyakit tertentu juga belum diketahui secara pasti.

Oleh karena itu, jika Anda ingin menikmati beragam jenis teh herbal tetapi memiliki riwayat penyakit atau sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu, sebaiknya konsultasi ke dokter terlebih dahulu untuk memastikan keamanannya. (ad)

Apel Akbar, Pemkot Surabaya Gerakkan 32 Ribu Kader Kesehatan

Apel Akbar, Pemkot Surabaya Gerakkan 32 Ribu Kader Kesehatan

nusantara7.com, Surabaya – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya gelar apel akbar kader kesehatan se-Kota Surabaya dalam menghadapi musim pancaroba dan nataru. Sedikitnya 32 ribu kader kesehatan mengikuti apel tersebut.

Dalam menghadapi musim pancaroba dan mewaspadai penyakit menjelang nataru, Wali kota Subaya Eri Cahyadi ingin menggandeng seluruh warga Surabaya. Karena menurutnya kota ini tidak akan bisa sehat, tanpa adanya peran masyarakat untuk lebih mencintai lingkunganya. Oleh karena itu, ia meminta seluruh kader kesehatan untuk bersama-sama mengubah perilaku warga menjadi lebih sehat.

Cak Eri sapaan akrabnya menyampaikan, agar perkampungan di Surabaya terhindar dari jentik nyamuk demam berdarah dengue (DBD). Diharapkan warga bisa menjaga lingkungannya, salah satunya menjaga saluran air supaya lancar dan terhindar dari banjir.

“Lek njogo (kalau menjaga) kampung, ojo sampek (jangan sampai) salurannya itu buntu, biar nggak banjir. Karena itu (saluran) sudah dibangun oleh wali kota sebelumnya, mulai dari zamannya Pak Bambang DH, Bu Risma membangun, ayo dijogo (dijaga) bareng-bareng,” tutur Cak Eri saat memimpin apel akbar di GOR Sepuluh Nopember, Minggu (28/11/2021).

Cak Eri menekankan, upaya menjaga lingkungan di Kota Surabaya tetap bersih, bukan hanya tugas pemkot. Akan tetapi juga peran serta masyarakat, menjaga kota ini agar terhindar dari segala macam bencana.

“Nanti kalau banjir, jarene (katanya) Pak Eri nggak pernah turun? Ya saya lihat dulu warganya, kalau warga nggak ikut turun, ngapain kita harus turun? Tapi kalau warga turun, bersama-sama pemerintah, mau mengubah perilakunya. Kita bisa berterima kasih kepada pemimpin sebelumnya,” tegasnya.

Setelah acara Kewaspadaan Peningkatan Penyakit Menjelang Musim Pancaroba dan Nataru 2021 diresmikan, para kader kesehatan di seluruh Kota Surabaya akan turun langsung ke rumah-rumah warga. Para kader kesehatan tidak sendiri, nantinya akan didampingi oleh camat dan lurah dari masing-masing wilayah.

Cak Eri juga mengingatkan para Camat dan Lurah se-Surabaya, agar turut serta mendampingi para kader kesehatan yang bertugas ke rumah-rumah warga. Karena menurutnya, tugas kader kesehatan adalah tugas Pemkot Surabaya.

“Meriksa jentik nang (di) kamar mandi, dipikir enak jadi kader? Yo enggak, kadang-kadang diseneni (marahi), diusir orang. Nah, ketika ada kader yang diperlakukan seperti itu, Camat dan Lurah juga harus hadir, jangan dilepas. Karena ini tugasnya pemkot. Pemkot nggak bisa jalan tanpa kehebatan para kader ini,” ujarnya.

Dia berharap, dengan adanya kader kesehatan nantinya tidak ada lagi jentik nyamuk, stunting, gizi buruk, bahkan Covid-19 di Kota Surabaya.

“Oleh karena itu, sebagai pemimpin yang baik, hargai kader-kader itu. Sayangi kader-kader itu. Kalau warganya nggak jalan, kadernya nggak jalan, omong kosong Surabaya menjadi kota yang hebat. Ayo dijaga bareng-bareng, apa yang sudah diberikan oleh pemimpin sebelumnya,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita menjelaskan saat ini kader-kader di Surabaya sudah menjadi satu kesatuan, yakni kader kesehatan. Kader kesehatan mempunyai peran masing-masing, mulai dari menyosialisasikan lingkungan, jumantik, posyandu lansia dan lain sebagainya.

“Total kader di Surabaya itu ada 32.600, tapi tadi yang hadir di GOR Sepuluh Nopember tadi ada 12.400 kader. Mereka digerakkan serentak, kemarin pun sudah bergerak melakukan pemberantasan sarang nyamuk di seluruh kecamatan dan kelurahan untuk menekan angka DBD,” kata Febria.

Febria juga menjelaskan, para kader bersama kampung tangguh juga melakukan penanganan Covid-19. Ia tak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh kader, agar lebih semangat lagi menangani masalah kesehatan di Kota Surabaya.

“Terus semangat kepada seluruh kader, terima kasih atas kerja kerasnya dalam menekan angka kesakitan dan terus semangat membantu warga supaya terhindar dari penyakit,” pungkasnya. [brj]