https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

hendy siswanto – nusantara7

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Bupati Jember :Jember Fashion Carnaval Diminta Gelar Pertunjukan dan Workshop di Desa

Bupati Jember :Jember Fashion Carnaval Diminta Gelar Pertunjukan dan Workshop di Desa

Nusantara7.com, Jember  – Jember Fashion Carnaval diminta mengedukasi warga di desa-desa di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Dengan demikian ekonomi kreatif di desa-desa bisa tumbuh.

Demikian salah satu pembicaraan antara Bupati Hendy Siswanto dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno baru-baru ini di Kabupaten Jember, baru-baru ini. “Saya meminta agar JFC dikemas lebih dalam lagi dan menyampaikan agar JFC melakukan edukasi ke desa-desa, bukan hanya di (perkotaan) Jember,” kata Hendy, Rabu (22/9/2021).

Jember Fashion Carnaval adalah kegiatan karnaval jalanan terpanjang di dunia yang digagas almarhum Dynand Fariz sejak 2002. Setiap tahun, JFC selalu diikuti ratusan peserta dan disaksikan puluhan ribu orang.

“Kan banyak orang di desa yang ingin ikut-ikutan juga. Di satu sisi ini fesyen, dan di satu sisi adalah kerajinan pernak-pernik. Saya minta ke JFC agar bisa menggelar acara ke kecamatan-kecamatan dan desa-desa,” kata Hendy. Pergelaran ini melibatkan partisipasi warga setempat.

Selama ini, menurut Hendy, potensi ekonomi kreatif di masyarakat yang muncul dari JFC belum tergarap sama sekali. “Mereka masih kerja sendiri sampai sekarang. Peran pemerintah belum terlalu nyodok di sini. Hanya event tertentu. Nanti kita akan kolaborasikan dengan desa wisata dan wisata-wisata daerah lain di luar dan di dalam Jember,” katanya.

Menurut Hendy, tidak semua warga Jember tahu hasil kerajinan tangan lokal. “Hanya orang-orang tertentu. Maka itu harus ada jualan (perdagangan) berputar antar satu desa dengan desa lain. Pernik-pernik yang dipakai JFC mau saya kawinkan (dengan produk lokal desa) di situ. Di setiap kecamatan ada semacam bengkel workshop. Pesertanya orang-orang desa yang berminat. Jadi setiap ada event JFC akan ada warga desa yang berjualan pernik-pernik produksi lokal,” katanya.

Rencananya, JFC akan digelar lagi secara luring dan daring pada November 2021. Bupati menginginkan agar pergelaran tersebut mematuhi protokol kesehatan yang ketat. [brj]

PKB dan Bupati Jember Sepakati Insentif dan Asuransi Ketenagakerjaan untuk Guru Ngaji

PKB dan Bupati Jember Sepakati Insentif dan Asuransi Ketenagakerjaan untuk Guru Ngaji

Nusantara7.com, Jember  – Dewan Pimpinan Cabang Partai Kebangkitan Bangsa Kabupaten Jember, Jawa Timur, sudah bertemu dengan Bupati Hendy Siswanto. Mereka membicarakan alokasi dana insentif guru ngaji dalam Perubahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah 2021.

Ketua DPC PKB Jember Ayub Junaidi dan Sekretaris Itqon Syauqi bertemu dengan Hendy di Pendapa Wahyawibawagraha, Jumat (17/9/2021) kemarin. “Kami menyampaikan pesan dan amanat dari pengurus NU. Jadi NU melalui PKB menginginkan ada penghormatan terhadap guru ngaji dalam bentuk insentif, insya Allah terakomodasi di Perubahan APBD,” kata Ayub, Selasa (21/9/2021).

Kurang lebih ada 13 ribu orang guru ngaji yang akan menerima insentif. “Insya Allah nominalnya sekitar Rp 1,5 juta per orang, ditambah mendapatkan hak dan diikutkan program BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan,” kata Ayub.

“Substantif, bupati sepakat dengan kami dan NU, bahwasanya guru ngaji adalah garda terdepan pembinaan karakter generasi bangsa. Maka ini harus diakomodasi, termasuk diikusertakan BPJS Ketenagakerjaan,” kata Ayub.

Namun PKB mengusulkan agar anggaran insentif guru ngaji tidak dialokasikan sebagai bantuan sosial, agar bisa dianggarkan dan diberikan setiap tahun. “Dalam Peraturan Mendagri, bantuan sosial tidak bisa diberlakukan berturut-turut. Kami mengusulkan kepada bupati dan DPRD Jember agar bantuan ini berupa insentif agar bisa terus-menerus,” kata Ayub.

Ayub mendesak kepada pemerintah daerah dan pimpinan DPRD Jember agar berkonsultasi kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Kementerian Dalam Negeri. Bantuan sosial diberikan insidentil. “Guru ngaji masa insidentil? Mereka punya jadwal mengajar yang jelas, membantu program pendidikan pemerintah dalam menanamkan budi pekerti dan karakter serta dasar-dasar ilmu agama, dan itu dilakukan terus-menerus, sama halnya dengan guru tidak tetap dan kader posyandu. Mereka bisa mendapat insentif tiap tahun, kenapa guru ngaji kok tidak bisa?” katanya.

Rencananya, akan ada peningkatan jumlah guru ngaji yang akan mendapat bantuan dalam APBD Jember 2022 dari 13 ribu orang menjadi 24 ribu orang. “Itulah kenapa saya berharap anggaran untuk guru ngaji ini tidak dicantolkan sebagai bantuan sosial agar penataan anggaran untuk 2022 enak,” kata Ayub. [brj]