https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

hall simpang gumul – nusantara7

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Wali Kota Abu Bakar meninjau pelaksanaan SKB CASN 2021

Wali Kota Abu Bakar meninjau pelaksanaan SKB CASN 2021

Nusantara7.com, Kediri  – Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar meninjau Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) CASN Kota Kediri 2021 di Hall Simpang Lima Gumul, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, dan memastikan pelaksanaan tes berjalan dengan protokol kesehatan ketat.

“Penyelenggaraannya bagus, ini cukup akuntabel, transparan. Semua sudah dicek teman-teman dari BKPPD. Nanti kalau ada kendala saya mohon tim teknis yang memantau untuk membantu adik-adik semuanya,” katanya di Kediri, Selasa.

SKB adalah ujian lanjutan dari Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) yang sebelumnya dilakukan. Untuk tahun 2021 ini, Kota Kediri menyediakan 224 formasi dengan rincian tenaga kesehatan sebanyak 165 dan tenaga teknis sebanyak 59.

Wali Kota juga menambahkan setiap tahun kebutuhan formasi di Pemerintah Kota Kediri berbeda. Untuk tahun ini, formasi yang paling banyak dibutuhkan yaitu tenaga kesehatan.

“Kami akan terus evaluasi dengan teman-teman dari organisasi, ada analisa jabatan juga karena fluktuatif, setiap tahun berbeda-beda. Misal tahun ini kita butuh tenaga kesehatan, tahun berikutnya mungkin kita butuh tenaga IT karena arahan dari bapak presiden juga terkait dengan pelayanan yang baik, pelayanan yang otomatisasi berbasis IT,” kata dia.

Ia juga menilai pelaksanaan seleksi cukup bagus. Dirinya berharap seluruh peserta bisa mengerjakan soal dengan baik serta tidak tegang.

“Mudah-mudahan sukses, saya di sini ikut memantau alhamdulillah kondisinya bagus, tidak ada kendala. Dari sisi teknis juga tidak ada masalah,” katanya.

Wali Kota Kediri juga berharap agar CASN yang lolos nantinya bisa melayani masyarakat dengan lebih baik dan lebih cepat. Hal ini mengingat CASN adalah generasi muda yang lebih dekat dengan teknologi.

“Di era digital, generasi muda tidak asing untuk menggunakan dan memanfaatkan teknologi. Sehingga nantinya Pemda berlarinya lebih kencang terkait masalah terobosan dan pelayanan. Bagaimanapun yang terjadi ASN, PPPK harus melayani, harus dekat dengan masyarakat,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Kota Kediri Un Achmad Nurdin mengatakan tes SKB akan dilaksanakan selama dua hari mulai 7-8 Desember 2021.

Untuk peserta luar Jawa Timur, Pemerintah Kota Kediri melalui BKPPD juga menyediakan lokasi tes di beberapa daerah.

Dari total 464 peserta, sebanyak 429 peserta mengikuti tes di SLG dan 35 peserta akan mengikuti tes di beberapa titik yaitu BKN Pusat, Kanreg 1 BKN Yogyakarta, Kanreg 5 BKN Jakarta, Kanreg 10 BKN Denpasar, UPT BKN Balikpapan, UPT BKN Lampung, UPT BKN Semarang, UPT BKN Tarakan dan Kanreg 3 BKN Bandung. Kegiatan juga digelar dengan protokol kesehatan yang ketat.

“Pelaksanaan tes dibagi dalam lima sesi yang akan dilaksanakan selama dua hari dengan jumlah per sesi 100 orang,” kata Un Achmad.

Moh. Zawawi, salah satu peserta SKB asal Kabupaten Kediri mengatakan dirinya belajar dari berbagai media sebelum ikut tes SKB ini. Ia berharap, hasil yang dicapainya bisa optimal.

“Saya lihat dari awal setelah SKD kan saya hitung semuanya, perkiraan saya lanjut SKB. Mulai itu saya belajar materi-materi SKB, tanya teman-teman juga yang sudah lolos kira-kira materi apa saja yang keluar. Belajar dari internet dan YouTube juga,” kata Moh. Zawawi.

Peserta SKB yang mengikuti formasi di Dinas Arsip dan Perpusatakaan Kota Kediri ini juga menyampaikan harapannya seandainya lolos menjadi ASN di Pemerintah Kota Kediri.

“Kalau saya di dinas perpustakaan pastinya untuk meningkatkan kegemaran membaca, tingkat literasi informasi di Kota Kediri. Karena menurut saya saat ini minat baca tinggi, tapi untuk sarana buku yang dibaca masih minim,” kata dia. (ant)