https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

guru honorer – nusantara7

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Komisi X Elnino : Rekrutmen Guru PPPK Dinilai Melukai Perasaan Guru Honorer

Komisi X Elnino : Rekrutmen Guru PPPK Dinilai Melukai Perasaan Guru Honorer

Nusantara7.com, Seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) untuk guru mengalami hambatan, baik untuk tahap pertama dan kedua. Salah satunya adalah terkait pengumuman hasil seleksi guru PPPK mengalami penundaan dari waktu yang telah ditentukan akibat beberapa hal.

Bukan itu saja, afirmasi yang minim, khususnya untuk guru dengan masa pengabdian yang lama pun dirasa tidak sesuai. Untuk itu, Anggota Komisi X DPR RI Elnino M Husein Mohi mengatakan bahwa ini menimbulkan kekecewaan yang besar atas rekrutmen tersebut.

“Harapan yang besar itu akhirnya justru menuai kekecewaan yg besar pula bagi sebagian guru honorer karena mereka justru kesulitan menembus tes PPPK tersebut,” jelas dia dalam keterangan resminya, Senin (20/12).

Selain itu, faktor umur dan kemampuan pribadi dalam hal teknologi, serta tidak terbiasa dengan soal-soal tes menjadi masalah yang sulit teratasi oleh sebagian guru honorer. Padahal, para guru honorer tersebut sudah puluhan tahun mengajar dan mendidik murid-murid mereka.

“Demi apa? Bukan demi uang, tapi karena mereka tidak tega melihat anak-anak di sekitarnya belajar tanpa jumlah guru yang memadai,” imbuhnya.

Menurutnya, mereka telah menghibahkan diri mereka, waktu, tenaga, pikiran, perasaan dan doa mereka demi masa depan para generasi penerus bangsa. Bahkan, sampai rela hidup meksipun kurang mendapatkan kesejahteraan demi mengajar dan mendidik banyak orang.

“Ada banyak contoh di semua daerah betapa seorang guru (honorer) tak mampu membiayai anaknya sendiri yang ingin melanjutkan sekolah. Mereka benar-benar menjadi pahlawan bagi banyak anak masa depan, tapi benar-benar tanpa tanda jasa,” ujar Politisi Fraksi Partai Gerindra itu.

Bagi dia, tanda jasa untuk para pengabdi inilah yang menjadi tugas Negara untuk memberikannya. Setidaknya, jasa mereka diberi tanda penghargaan dalam rekrutmen PPPK ini, berupa penambahan nilai terhadap mereka berdasarkan umur, lama pengabdian dan medan juang, yakni tingkat kesulitan daerah pengabdian.

“Tapi, ternyata dalam rekrutmen PPPK tahap I dan II, afirmasi itu diberikan oleh negara sangat minim, sehingga para guru honorer itu kalah bersaing dengan anak-anak muda yang memang kualitas hasil tesnya bagus walaupun pengabdiannya belum lama dalam dunia guru,” tegasnya.

Wajarnya, para guru yang sudah mengabdi belasan dan puluhan tahun itu diangkat tanpa tes. Mereka pun sudah berpengalaman dalam mendidik murid. “Itu baru bisa dibilang ada tanda jasa dari negara untuk mereka. Kalau pun tetap harus tes seperti kemauan Kemendikbudristek, maka afirmasi terhadap mereka mesti lebih besar, yang memperbesar peluang mereka lulus tes,” ungkapnya. “Semoga Presiden Joko Widodo memberi empatinya kepada mereka melalui Kemendikbudristek, KemenPAN-RB, Kemendagri dan Kemenkeu, dan kemudian membuat kebijakan yang bikin para guru honorer itu tersenyum serta makin mencintai negara Republik Indonesia,” tutur Elnino. (jwp)

Tidak Lolos Seleksi P3K, Puluhan GTT/ PTT K2 Geruduk DPRD Magetan

Tidak Lolos Seleksi P3K, Puluhan GTT/ PTT K2 Geruduk DPRD Magetan

Nusantara7.com, Magetan – Ratusan Guru Tidak Tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) kategori khusus (K2) di Magetan tidak lolos seleksi PPPK. Puluhan perwakilan mengadu ke DPRD Magetan, Senin (1/10/2021)

Puluhan perwakilan ini diterima oleh Komisi A DPRD setempat di ruang pertemuan gedung DPRD setempat. Mereka mengeluhkan nasibnya yang tidak lulus tes P3K dan tidak ada formasi bagi PTT. GTT yang lulus PG namun tidak lulus P3K.

Data di Kabupaten Magetan terdapat 312 orang tenaga honorer eks-K2 terdiri dari 45 orang tenaga guru dan 276 tenaga administrasi, sedang untuk tenaga guru sejumlah 45 orang. Sebanyak 33 guru kelas, empat guru PAI, lima guru penjaskes, dua guru bahasa Inggris dan satu guru BP/BK.

Dalam keluhan kesahnya pegawai GTT dan PTT K2 yang ada di Magetan untuk memperjuangkan nasibnya agar tidak ada tes P3K untuk guru honorer K2 dan langsung ditempatkan.

“Pak tolong kami diperhatikan, mohon adanya gaji buat kami yang tidak lolos CPNS minimal sesuai UMR,” kata Sulis perwakilan GTT, Senin (01/11/2021).

Sementara itu Ketua Komisi A DPRD Suwarno Magetan mengaku telah menyiapkan Raperda Perlindungan Guru dan Tenaga Kependidikan yang salah satu isinya guru dan tenaga kependidikan administrasi mendapat penghasilan minimal UMK dan rencana sebelum 31 November 2021 sudah disahkan.

Sedangkan BKD Magetan mengatakan untuk penerimaan baik ASN atau P3K harus melalui seleksi karena merupakan keputusan dari Menpan RB dan BKN Pusat dan akan mengusahakan selalu untuk menambah usulan jumlah ASN / P3K.

Namun, adanya ketidakpuasan dari GTT dan PTT K2 terhadap hasil audiensi tersebut. Yakni, adanya keterlambatan pelaksanaan setelah Perda Perlindungan Guru dan Tenaga Kependidikan disahkan

“Kami sudah mengabdi 17 tahun lamanya mohon dengan hormat. Usia yang bertambah daya pikir berkurang, kami mohon agar tidak tes lagi. Berdasar tes kemarin, kami kalah cepat saat mengerjakan soal dengan yang lebih muda,” kata salah satu GTT. [brj]

Koordinator P2G tegaskan Pengumuman Seleksi PPPK, Khususnya Guru Honorer K2 akan Lolos Semua

Koordinator P2G tegaskan Pengumuman Seleksi PPPK, Khususnya Guru Honorer K2 akan Lolos Semua

Nusantara7.com – Setelah mengalami penundaan, dipastikan pengumuman hasil seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) untuk guru honorer berlangsung pada Jumat (8/10) besok. Hal ini pun tentunya akan menjadi hadiah bagi para guru honorer di tengah pandemi.

“Kami menunggu hasil pengumuman seleksi PPPK yang sudah beberapa kali diundur. Kabarnya akan diumumkan guru-guru yang lulus pada Jumat,” jelas Koordinator Nasional Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) Satriwan Salim kepada wartawan dikutip, Kamis (7/10).

Untuk diketahui, penundaan ini juga didasari oleh pertimbangan dalam mengakomodir aspirasi berbagai pihak untuk memberikan keadilan kepada para guru honorer, seperti afirmasi nila. Khususnya guru honorer yang mengabdi lama.

“Pemerintah betul-betul memperlihatkan keberpihakannya kepada para guru khususnya guru honorer yang tengah mengikuti seleksi PPPK. Kami harapkan afirmasi tambahan terhadap guru-guru honorer berdasarkan lama mengabdi mereka,” tutur dia.

Adapun, diperkirakan angka guru yang lolos PPPK pun akan bertambah, di mana sebelumnya diumumkan ada 97 ribu yang dipastikan lolos. Pasalnya, Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) PPPK juga menurunkan passing grade, sehingga jumlah guru honorer yang lulus PPPK ini tentu meningkat.

“Khususnya guru-guru honorer K2 yang sudah mengabdi sejak 2005 diluluskan semua toh mereka sudah seleksi, jumlahnya sebenarnya tidak terlalu banyak. Dari BKN jumlahnya 121.954,” tutur Satriwan.

“Kami meminta negara memberi kado hadiah istimewa kepada guru honorer khususnya guru honorer K2, peserta seleksi K2 diloloskan semuanya,” tandasnya.

(jwp)