https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

dubes ri di malaysia – nusantara7

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Dubes Hermono Mengaku Terharu 27 TKI di Malaysia Lulus UT Tepat Waktu

Dubes Hermono Mengaku Terharu 27 TKI di Malaysia Lulus UT Tepat Waktu

Nusantara7.com Duta Besar Indonesia untuk Malaysia Hermono mengikuti kegiatan upacara penyerahan ijazah (UPI) mahasiswa Universitas Terbuka (UT) Kuala Lumpur 2021 pada Sabtu (9/10). Dia mengaku terharu atas capaian mahasiswa-mahasiswa yang bisa lulus tepat waktu.

Rasa haru tersebut muncul karena dia merasakan betul bagaimana kondisi para buruh migran Indonesia (BMI) atau tenaga kerja Indonesia (TKI) di Malaysia. ’’Ada yang bekerja di kilang, bekerja di perkebunan, dan lainnya,’’ katanya. Hermono mengatakan mereka telah banyak mengorbankan waktu sehingga bisa bekerja sambil kuliah.

Hermono menyampaikan rasa salut kepada para mahasiswa itu. ’’Jam tidur jadi berkurang karena harus belajar,’’ jelasnya. Tetapi akhirnya para wisudawan itu bisa memetik hasilnya. Yaitu bisa menuntaskan kuliah jenjang S1. Dia berharap dengan gelar tersebut, bisa menjadi bekal kehidupan yang lebih baik ke depannya.

Dia mengatakan lebih dari separuh mahasiswa UT di luar negeri berada di Malaysia. Jumlahnya lebih dari 900 orang. Hampir semuanya berhasil menuntaskan masa kuliah selama empat tahun. ’’Ini luar biasa. Saya saja dulu yang belajarnya offline, lebih dari empat tahun baru lulus,’’ katanya lantas tersenyum. Hermono mengingatkan belajar itu tidak ada akhirnya. Ujung dari kegiatan belajar adalah ketika dipanggil sang Pencipta.

Apresiasi juga disampaikan Deputi Perlindungan dan Penempatan Asia Afrika Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Agustinus Gatot Hermawan. Dia menegaskan menjadi PMI atau TKI bukan sesuai yang hina. ’’Karena kita tidak minta-minta di negara orang,’’ jelasnya. Dia mengatakan pemerintah berupaya menghilangkan kasus-kasus derita yang dialami oleh para PMI.

Agustinus mengatakan BP2MI mendorong penempatan PMI untuk jabatan profesional dan terampil. Caranya dengan meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan. Selain itu dia mengatakan pekerja Indonesia di luar negeri memiliki banyak keunggulan. Seperti etos kerja yang ulet dan pekerja keras. Selain itu juga keunggulan sikap sopan, ramah, dan cepat beradaptasi. (jwp)