https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

baznas – nusantara7

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

400 ijazah siswa tak mampu sudah ditebus Baznas Surabaya

400 ijazah siswa tak mampu sudah ditebus Baznas Surabaya

N7 – Badan Amil Zakat (Baznas) Surabaya kembali membantu menebus ijazah siswa tak mampu yang masih ditahan sekolah. Dananya berasal dari zakat yang dibayarkan aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkot Surabaya. Kamis (8/9) sebanyak 35 siswa SMK swasta yang masih punya tanggungan sudah bisa memegang bukti kelulusan sekolah mereka.

Masalah dunia pendidikan sekolah menengah di Surabaya seakan tidak ada habisnya. Banyak siswa yang harus meninggalkan ijazah setelah tamat SMA atau SMK karena belum mampu melunasi biaya pendidikan. Hal itu sering terjadi pada mereka yang belajar di lembaga pendidikan swasta.

Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA/SMK Swasta dan Pemkot Surabaya bersama Baznas berkolaborasi untuk menuntaskan masalah itu. Zakat yang diperoleh dari ASN Pemkot Surabaya dialokasikan untuk menebus ijazah siswa tidak mampu. Hingga kini, Baznas mencatat sudah lebih dari 400 ijazah yang berhasil ditebus.

’’Untuk yang hari ini (kemarin, Red) ada 35 siswa yang kami bantu. Berasal dari tujuh SMK swasta. Nilai total tanggungannya mencapai Rp 95,2 juta,’’ ujar Ketua Baznas Surabaya M. Hamzah.

Dia menyebutkan, saban bulan pihaknya secara rutin membantu penebusan ijazah. Pihaknya berkolaborasi dengan MKKS SMA/SMK untuk mendapatkan list siapa saja yang bisa dibantu. Begitu juga Dinas Pendidikan Surabaya, mereka sebagai pemegang data memastikan bahwa siswa yang belum menebus ijazah benar-benar tidak mampu.

’’Kami berharap kembalinya ijazah itu bisa membantu siswa-siswi ini meraih apa yang mereka impikan. Meskipun mereka sudah memegang fotokopi dan legalisir, kalau ijazah yang asli ada di tangan, tetap saja berbeda rasanya,’’ kata Hamzah.

Ketua MKKS SMK Swasta Yusuf mengatakan, pemberian bantuan itu merupakan solusi untuk memberikan harapan ke anak didik. Dalam pemberian bantuan tersebut, ada beberapa mekanisme yang telah disepakati.

’’Pertama, bantuan yang diberikan 50:50. Artinya, tanggungan itu yang 50 persen dibayar Pemkot Surabaya, lalu sisanya oleh sekolah. Ada juga yang kesepakatannya 75:25. Yang 75 persen oleh Pemkot Surabaya,’’ ujar Yusuf.

Dia menambahkan, sekolah swasta tidak bisa dipaksakan harus menggratiskan semua tanggungan tersebut. Sebab, mereka juga memiliki tanggung jawab terhadap yayasan dan kebutuhan untuk operasional. Pihaknya pun meminta pemkot bisa membantu siswa melalui bantuan dana operasional agar kejadian seperti itu tidak terulang.

’’Kami sudah mengusulkan dan mendapat respons yang baik dari Pemkot Surabaya. Namun, sekarang masih dibahas soal berapa dan seperti apa penyalurannya. Sebab, pengelolaan SMA/SMK ada di provinsi,’’ ujarnya.

 

TEBUS IJAZAH UNTUK HARAPAN

– Hingga sekarang dana yang terserap untuk menebus ijazah mencapai Rp 3,6 miliar.

– Saban bulan Baznas Surabaya menebus 50–70 ijazah siswa asal Surabaya.

– Ijazah tertahan mulai 2010–2021. Namun, prioritas diberikan pada ijazah lulusan 2021.

– Hingga sekarang sudah lebih dari 401 ijazah yang ditebus.

– Jumlah tanggungan beragam, mulai ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Bahkan, ada yang tiga tahun belum membayar sama sekali. jp

Baznas dan PP Muslimat NU Jalin Kerja Sama Kembangkan Program Sosial dan Penguatan Zakat

Baznas dan PP Muslimat NU Jalin Kerja Sama Kembangkan Program Sosial dan Penguatan Zakat

Nusantara7.com, Jakarta – Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama (PP Muslimat NU) bekerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dalam program penguatan pemberdayaan perempuan melalui dana zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya.

Jalinan kerja sama itu ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepakatan atau Memorandum of Understanding (MoU) yang dihadiri oleh Ketua Baznas RI, Prof Dr KH Noor Achmad MA., dan Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa beserta jajaran pejabat terkait di Gedung Baznas RI, Jakarta, semalam.

Kerja sama yang dikembangkan di antaranya mencakup penguatan edukasi dan literasi zakat secara bersama-sama serta pengembangan program sosial kemanusiaan, pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi umat.

Khofifah yang juga sebagai Gubernur Jawa Timur itu mengatakan, PP Muslimat NU dan Baznas memiliki tujuan yang sama dalam penguatan perekonomian umat.

Dia menyebut, program sosial kemanusiaan, pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi akan terus dikembangkan bersama Baznas, sama halnya dengan penguatan literasi zakat.

“Kami mengucapkan terima kasih, mudah-mudahan kerja sama ini akan menjadi starting point kita. Muslimat NU terus juga terus menggencarkan pendidikan, lalu juga telah memiliki 1.443 panti asuhan, ribuan TK dan PAUD, serta 73 klinik hemodialisis,” katanya.

“Mudah-mudahan apa yang kita ikhtiarkan diberikan kemudahan dan kesuksesan oleh Allah SWT dan memberikan manfaat barokah, atas nama ibu-ibu luar biasa ini, saya mengucapkan terima kasih,” ujarnya.

Sementara, Noor Achmad menyambut baik adanya kerja sama antara Baznas dan PP Muslimat NU yang dinilainya dapat sangat berguna bagi masyarakat miskin di pedesaan maupun daerah pesisir.

“Masyarakat miskin yang ada di desa akan kita kembangkan melalui program berbasis ekonomi, bisa melalui program Baznas Zmart atau ZChicken demi mendorong perkembangan perekonomian masyarakat rentan. Program ini juga bisa dikerjasamakan dengan pesantren-pesantren untuk memajukan ekonomi umat,” kata Noor.

Noor juga berharap ke depannya, bisa ada program-program yang terus dikembangkan dan dikerjasamakan antara Baznas dan PP Muslimat NU.

Karena menurutnya, Baznas dan PP Muslimat NU memiliki tujuan yang sama yakni mengentaskan kemiskinan dan menyejahterakan umat.

“Sesuai visi Baznas dalam menyejahterakan umat, tentu kami sangat bangga bisa bekerja sama dengan PP Muslimat NU, karena kami memiliki napas yang sama, membantu umat yang membutuhkan pertolongan, di mana pun berada,” kata Noor. (bjt)