N7 – Badan Amil Zakat (Baznas) Surabaya kembali membantu menebus ijazah siswa tak mampu yang masih ditahan sekolah. Dananya berasal dari zakat yang dibayarkan aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkot Surabaya. Kamis (8/9) sebanyak 35 siswa SMK swasta yang masih punya tanggungan sudah bisa memegang bukti kelulusan sekolah mereka.
Masalah dunia pendidikan sekolah menengah di Surabaya seakan tidak ada habisnya. Banyak siswa yang harus meninggalkan ijazah setelah tamat SMA atau SMK karena belum mampu melunasi biaya pendidikan. Hal itu sering terjadi pada mereka yang belajar di lembaga pendidikan swasta.
Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA/SMK Swasta dan Pemkot Surabaya bersama Baznas berkolaborasi untuk menuntaskan masalah itu. Zakat yang diperoleh dari ASN Pemkot Surabaya dialokasikan untuk menebus ijazah siswa tidak mampu. Hingga kini, Baznas mencatat sudah lebih dari 400 ijazah yang berhasil ditebus.
’’Untuk yang hari ini (kemarin, Red) ada 35 siswa yang kami bantu. Berasal dari tujuh SMK swasta. Nilai total tanggungannya mencapai Rp 95,2 juta,’’ ujar Ketua Baznas Surabaya M. Hamzah.
Dia menyebutkan, saban bulan pihaknya secara rutin membantu penebusan ijazah. Pihaknya berkolaborasi dengan MKKS SMA/SMK untuk mendapatkan list siapa saja yang bisa dibantu. Begitu juga Dinas Pendidikan Surabaya, mereka sebagai pemegang data memastikan bahwa siswa yang belum menebus ijazah benar-benar tidak mampu.
’’Kami berharap kembalinya ijazah itu bisa membantu siswa-siswi ini meraih apa yang mereka impikan. Meskipun mereka sudah memegang fotokopi dan legalisir, kalau ijazah yang asli ada di tangan, tetap saja berbeda rasanya,’’ kata Hamzah.
Ketua MKKS SMK Swasta Yusuf mengatakan, pemberian bantuan itu merupakan solusi untuk memberikan harapan ke anak didik. Dalam pemberian bantuan tersebut, ada beberapa mekanisme yang telah disepakati.
’’Pertama, bantuan yang diberikan 50:50. Artinya, tanggungan itu yang 50 persen dibayar Pemkot Surabaya, lalu sisanya oleh sekolah. Ada juga yang kesepakatannya 75:25. Yang 75 persen oleh Pemkot Surabaya,’’ ujar Yusuf.
Dia menambahkan, sekolah swasta tidak bisa dipaksakan harus menggratiskan semua tanggungan tersebut. Sebab, mereka juga memiliki tanggung jawab terhadap yayasan dan kebutuhan untuk operasional. Pihaknya pun meminta pemkot bisa membantu siswa melalui bantuan dana operasional agar kejadian seperti itu tidak terulang.
’’Kami sudah mengusulkan dan mendapat respons yang baik dari Pemkot Surabaya. Namun, sekarang masih dibahas soal berapa dan seperti apa penyalurannya. Sebab, pengelolaan SMA/SMK ada di provinsi,’’ ujarnya.
TEBUS IJAZAH UNTUK HARAPAN
– Hingga sekarang dana yang terserap untuk menebus ijazah mencapai Rp 3,6 miliar.
– Saban bulan Baznas Surabaya menebus 50–70 ijazah siswa asal Surabaya.
– Ijazah tertahan mulai 2010–2021. Namun, prioritas diberikan pada ijazah lulusan 2021.
– Hingga sekarang sudah lebih dari 401 ijazah yang ditebus.
– Jumlah tanggungan beragam, mulai ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Bahkan, ada yang tiga tahun belum membayar sama sekali. jp