N7, Surabaya – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) memaparkan kinerja positif selama setahun terakhir melalui public expose sebagai bentuk keterbukaan atau transparansi bagi perusahaan publik yang sudah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Kegiatan dilaksanakan secara virtual bertempat di Kantor Pusat Bank Jatim Surabaya, Selasa (13/9).
Direktur Utama (Dirut) Bank Jatim Busrul Iman menjelaskan, selain sebagai bentuk kewajiban perusahaan dalam menyampaikan keterbukaan informasi kepada masyarakat secara teratur dan berkala, kegiatan Public Expose ini juga merupakan kesempatan bagi Bank Jatim untuk menjelaskan seputar aksi korporasi maupun perkembangan kinerja perusahaan, yang nantinya dapat digunakan sebagai pertimbangan para investor untuk mengambil keputusan dalam berinvestasi.
Dalam public expose tersebut digambarkan kinerja Bank Jatim dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya (Year on Year/YoY). Berdasarkan kinerja Agustus 2022, aset Bank Jatim tercatat Rp100,93 triliun atau tumbuh 5,74 persen.
Sedangkan laba bersih Bank Jatim tercatat Rp1,05 triliun atau tumbuh 3,43 persen. Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Jatim mencatatkan pertumbuhan 7,18 persen (YoY), yaitu sebesar Rp86,88 triliun.
Bank Jatim juga terus mencatatkan pertumbuhan kredit yang positif 5,24 persen (YoY) atau sebesar Rp 45,04 triliun. Pertumbuhan kredit di sektor UMKM menjadi penyumbang tertinggi, yaitu tumbuh 16,09 persen (YoY) atau tercatat Rp5,53 triliun. Diikuti oleh pertumbuhan kredit komersial yang tumbuh 4,73 persen atau tercatat Rp. 11,42 triliun.
Kredit di sektor konsumsi tumbuh 3,54 persen atau tercatat Rp28,09 triliun. Komposisi rasio keuangan Bank Jatim periode Agustus 2022 antara lain Return on Equity (ROE) sebesar 15,88 persen, Net Interest Margin (NIM) sebesar 5,06 persen, dan Return On Asset (ROA) 1,97 persen.
Dirut Busrul Iman menyampaikan, pertumbuhan kredit UMKM yang tinggi ditopang oleh pertumbuhan KUR.
“Bank Jatim mendapatkan alokasi KUR sebesar Rp2 triliun. Alhamdulillah sampai dengan posisi terakhir sudah mencapai Rp1,85 triliun. Artinya pencapaian kami sampai dengan akhir tahun tinggal sedikit lagi. Kami sangat yakin akan tercapai karena di Jatim terdapat kurang lebih 9 juta UMKM,” kata dia. ant