N7 – Kasus stunting masih cukup banyak dijumpai. Termasuk di Kabupaten Gresik. Meski secara persentase hanya 10,52 persen dari jumlah balita, angka itu masih relatif tinggi. Sebab, jumlahnya ada 7.412 balita.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Gresik bersama tim penggerak PKK akan terus melacak kasus stunting tersebut. Tujuannya, mengetahui masalah di lapangan agar penanganannya menjadi lebih efektif.
’’Tim puskesmas dan kader PKK melihat langsung kondisi balita di lapangan. Dari hal itu, kemudian bisa ditemukan faktor penyebab stunting tersebut,’’ kata Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Gresik dr Mukhibatul Khusnah.
Rata-rata, imbuh Khusnah, masalah stunting di Gresik itu dipengaruhi beragam faktor seperti ekonomi, pola asuh, berat badan lahir rendah (BBLR), dan ibu yang kekurangan kalori ketika mengandung. Kasus stunting tersebut disebabkan kurangnya gizi seimbang pada balita. Kemudian mengakibatkan berat dan tinggi badan kurang.
’’Jadi, ketika di lapangan itu, kami bertanya secara lengkap untuk mengetahui faktor penyebabnya. Dari sana, kemudian tim penanganan stunting bisa menentukan langkah yang tepat ketika konseling berikutnya,” ucap Khusnah yang merupakan mantan kepala Puskesmas Sukomulyo itu.
Dia menyebutkan, saat ini jumlah kasus stunting di Gresik masih di angka 7.412. Namun, persentasenya menurun jika dibandingkan pada tahun sebelumnya. ’’Stunting ini dari beragam faktor, bisa dari masa kehamilan. Sehingga pemberian gizi perlu dipastikan sesuai,’’ tutupnya.jp