https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Afghanistan – nusantara7

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Pesan Gus Mus kepada seluruh umat dalam menyikapi persoalan Afghanistan

Pesan Gus Mus kepada seluruh umat dalam menyikapi persoalan Afghanistan

Madura9.com, Jakarta – Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Kiai Haji Ahmad Mustofa Bisri atau akrab dipanggil Gus Mus berpesan kepada seluruh umat untuk senantiasa bijaksana dan jernih dalam memandang persoalan Afghanistan.

“Kalau saya berpesan kepada siapa pun itu yang merasa ingin berjuang untuk agama, terutama yang beragama Islam, misalnya jika ingin berkhutbah, ngaji dan belajarlah lagi supaya jangan gampang ikut-ikutan terpengaruh dengan apa yang terjadi di sana (Afghanistan),” ujar Gus Mus dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.

Gus Mus mengajak semua pihak bisa melihat masalah itu secara jernih. Persoalan di Afghanistan harus dilihat dari banyak sudut agar bisa memahami persoalan politik di sana. Jangan sampai peristiwa yang terjadi di sana, justru mengakibatkan efek perpecahan bagi Indonesia.

“Jadi, kita mestinya mendahulukan persoalan kita sendiri di sini. Lha persoalan yang terjadi di kita itu karena itu tadi, kita itu malas untuk terus belajar,” ucap Gus Mus.

Menurut ia, tidaklah bijaksana jika seseorang menelan mentah-mentah informasi dan narasi hanya dari satu sumber, tetapi harus paham betul bagaimana persoalan dan konflik yang terjadi di Afganistan.

Ia meyakini kalau seseorang bersikap gegabah tersebut tentunya tidak akan membawa manfaat apa-apa selain konflik dan perpecahan terhadap bangsa.

“Masyarakat kita ini sudah berkali-kali kecele (tidak mendapatkan apa yang diharapkan). Ini karena apa? Ya karena mereka ini tidak memakai landasan ilmu. Semuanya itu dalam memahami suatu masalah tentu sangat membutuhkan ilmu. Kalau tanpa ilmu, kita akhirnya ikut-ikutan,” ujarnya.

Oleh karena itu, Gus Mus meminta kepada mereka yang mengaku sebagai ‘tokoh’ agama yang selama ini ucapannya sudah didengarkan oleh orang banyak terutama, orang yang ucapannya dalam posisi sudah didengarkan, untuk lebih berhati-hati lagi dalam menyampaikan sesuatu.

“Kalau kurang ilmunya ya harus belajar lagi. Jangan kemudian dia sudah ditinggalkan orang banyak, lalu kemudian menarasikan sesuatu yang tidak benar,” tutur Gus Mus.

Ulama yang juga seorang penyair ini juga menanggapi terkait narasi-narasi keagamaan yang memecah belah umat yang justru disampaikan oleh ustad-ustad dan pengasuh keagamaan.

Menurut Gus Mus, seseorang harus mampu menahan nafsu beragama. Karena jika tidak diimbangi dengan kedalaman pengetahuan agama tentunya malah akan menjadi kemudaharatan dan mencoreng wajah agama itu sendiri.

“Kalau semangat keberagamaan ini berkobar-kobar, tentunya hal ini mestinya harus dilandasi dan diimbangi dengan pengetahuan agama yang cukup. Karena kalau tidak ini justru malah merusak wajah agama itu sendiri,” ucap Gus Mus.

Menurutnya, para ustad, pemuka agama maupun pengasuh keagamaan menjadi salah satu pihak yang bertanggung jawab jika adanya perpecahan. Karena persoalan agama dan narasi-narasi kebencian akibat perannya dalam memberikan tausiyah dan ceramah yang tidak didasari ilmu dan dasar keagamaan yang cukup.

“Jika ada justru narasi-narasi yang membuat orang menjadi terpecah, sesama kaum beragama ini pecah. Yang salah siapa ? siapa lagi kalau bukan ustadnya? Kalau orang awam kan mendengarkan saja dan tidak paham. Jadi mereka mendapatkan itu dari ustad-ustadnya,” katanya.

Kiai peraih gelar Doktor Honoris Causa dalam bidang Kebudayaan Islam dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini juga mengatakan betapa pentingnya akhlak sebagai inti pokok ajaran agama Islam yang diajarkan dan disampaikan oleh para pemuka agama kepada umat.

“Kanjeng Nabi Muhammad itu sendiri bersabda, ‘innama buistu liutammima makarimal akhlaq’ yang artinya tidak sekali-kali saya diutus oleh Allah (kecuali) hanya satu untuk menyempurnakan akhlak. Jadi agama itu sebenarnya atau inti pokoknya adalah akhlak. Tetapi akhlak ini seperti diabaikan karena adanya urusan-urusan yang dianggapnya lebih penting di dalam agama Islam,” terangnya.

Terakhir, Gus Mus tersebut kembali menegaskan pentingnya akhlak terutama untuk harmonisasi kehidupan bermasyarakat yang juga merupakan inti dari ajaran Nabi Muhammad SAW. Karena itu, apabila mengakui bahwa kanjeng Nabi itu pemimpin agung umat Islam, maka yang sudah disampaikan oleh Nabi itu perlu dan harus selalu diajarkan kepada umat karena itu untuk menyempurnakan akhlak.

“Saya itu menyerukan kepada ustad-ustad siapapun,untuk mendahulukan dan mengajarkan soal akhlak, karena jika kemudian di dalam masyarakat ini terjadi goncang dan perpecahan, maka hal itu jelas akibat akhlak yang tidak diperhatikan,” pungkas Gus Mus. (ant)

Izin Mendarat di Kabul Sempat Ditunda Begini Cerita Perjuangan Evakuasi WNI oleh Menlu

Izin Mendarat di Kabul Sempat Ditunda Begini Cerita Perjuangan Evakuasi WNI oleh Menlu

Jakarta – Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menceritakan proses evakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari Afganistan, usai dikuasai Taliban, menuju tanah air. Menurut Retno, perjuangan evakuasi dirasa cukup panjang serta mengalami beberapa kejadian.

“Awalnya evakuasi direncanakan dilakukan menggunakan pesawat sipil. Namun demikian, di tengah jalan, rencana tersebut harus Kita sesuaikan karena kondisi lapangan yang berubah. Dan sesuai koordinasi dengan Panglima TNI, maka diputuskan evakuasi menggunakan pesawat militer,” ucap Retno usai menyambut WNI yang baru tiba dari Afganistan, di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jakarta, Sabtu (21/8/2021).

Retno menyebut, semua proses pembahasan dan rencana evakuasi diketahui oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan beberapa menteri terkait. “Semua langkah persiapan terus dilaporkan kepada bapak presiden, dan laporan langsung terakhir saya sampaikan kepada bapak presiden 18 Agustus pagi hari. Kemarin saya sampaikan briefing di depan Menko Polhukam, Panglima TNI, Kapolri, Waka BIN dan KSP,” ucap Retno.

Pesawat TNI Angkatan Udara (AU) berangkat dari Bandara Halim Perdanakusuma pada 18 Agustus 2021, pada pukul 06.00 WIB. Pesawat tersebut menempuh jalur paling cepat menuju Kabul, dengan transit di Islamabad, Pakistan.

“Rute yang ditempuh pesawat adalah Jakarta-Aceh-Colombo-Karachi-Islamabad-Kabul. Dari awal keberangkatan pesawat memang dirancang untuk bermalam di Islamabad. Keputusan ini diambil dengan pertimbangan bahwa, penerbangan Islamabad-Kabul sangat pendek yaitu sekitar satu jam atau kurang dari satu jam, dan pesawat dapat bergerak cepat jika kesempatan lending diberikan waktu-waktu,” katanya.

Saat Pesawat TNI AU terbang, petugas di Jakarta mengurus izin terbang. Termasuk izin terbang dan izin mendarat di Kabul. Proses berjalan dengan baik hingga pesawat TNI AU tiba di Islamabad.

“Alhamdulillah izin lintas udara semua dapat diperoleh dan pesawat mendarat di Islamabad pada 18 Agustus pukul 20.27 waktu setempat,” kata Retno.

Kemudian, pemerintah Indonesia mengurus izin mendarat di Kabul. Awalnya, izin mendarat di bandara Kabul diagendakan pada 19 Agustus 2021.

“Koordinasi terus dilakukan untuk mengurus izin landing pesawat di Bandara Hamid Karzai Kabul. Semula kita berhasil mendapatkan slot mendarat untuk 19 Agustus pagi sekitar pukul 04.10. Namun izin tersebut kemudian ditarik dan ditunda karena adanya perkembangan lapangan yang tidak kondusif,” kata Retno.

Setelah pembatalan itu, Retno menyebut pemerintah Indonesia harus mengurus ulang izin mendarat. Pesawat tetap berada di Islamabad menunggu izin mendarat di Kabul dikabulkan.

“Pada tanggal 19 Agustus pukul 11.00 saya memimpin rapat koordinasi yang diikuti oleh tim Jakarta, Islamabad, dan Kabul guna melakukan asesmen kondisi di Afganistan, mendetailkan kembali rencana evakuasi, serta upaya untuk mendapatkan izin landing yang baru,” katanya.

“Selain koordinasi pada working level, komunikasi juga saya lakukan secara langsung dengan Menteri Luar Negeri Turki, Menteri Luar Negeri Norwegia, pihak Belanda, Amerika Serikat, dan NATO. Proses ini adalah proses yang tidak mudah, dan memerlukan koordinasi yang kuat. Tanggal 20 Agustus dinihari diperoleh informasi izin landing yang baru telah diperoleh,” sambungnya.

Pesawat TNI AU kemudian langsung bergerak terbang ke Kabul dari Islamabad. Pesawat TNI AU berangkat dari Islamabad pada pukul 04.10 waktu setempat.

“Tiba di Kabul 05.17 rencana rencana awal pesawat hanya berhenti selama 30 menit namun kembali terjadi dinamika sehingga pesawat berada di bandara Kabul selama kurang lebih dua jam,” kata Retno.

“Pesawat TNI Angkatan Udara terbang dari Kabul pukul 07.10 dan tiba kembali di Islamabad pukul 8.11 waktu setempat untuk melakukan pengisian bahan bakar dan kemudian kembali terbang mengenakan rute yang sama. Dan alhamdulillah pesawat sudah tiba kembali di Bandara Halim Perdanakusuma pada pagi hari ini 21 Agustus 2021,” kata Retno.

Akhirnya, pada Sabtu (21/8), pukul 03.05 pesawat tiba di Bandara Halim Perdanakusuma. Sebanyak 26 WNI, 5 warga negara Filipina, dan dua warga negara Afghanistan sampai dengan selamat. Retno merasa sangat bertemima kasih kepada pihak-pihak yang membantu proses evakuasi.

“Pada kesempatan ini, saya ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada: Panglima TNI dan Jajarannya; KaBIN dan jajarannya; dan tentunya; Kepada seluruh tim evakuasi yang terdiri dari unsur Kementerian Luar Negeri, TNI, dan BIN. You did it guys, terima kasih banyak,” katanya.

(dtk)

Presiden Turki Erdogan Bakal Lindungi Bandara Kabul dari Taliban

Presiden Turki Erdogan Bakal Lindungi Bandara Kabul dari Taliban

Ankara – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pihaknya bakal melindungi bandara Kabul dari kelompok Taliban. Saat ini, otoritas Turki tengah berkoordinasi dengan negara-negara lain.

“Kami bertujuan untuk memastikan keamanan bandara dan berkontribusi pada keamanan negara ini setelah penarikan (pasukan) Amerika. Kami masih mempertahankan niat ini,” kata Erdogan dalam wawancara yang disiarkan televisi dilansir AFP, Kamis (19/8/2021).

Turki tengah berkoordinasi dengan Amerika Serikat untuk membantu mengamankan Bandara Kabul. “Kami sekarang melakukan perencanaan kami sesuai dengan kenyataan baru yang muncul di lapangan dan mengadakan negosiasi kami sesuai dengan itu,” kata Erdogan.

Otoritas Amerika Serikat terus berhubungan dengan Turki tentang pengaturan keamanan bandara Kabul. Amerika Serikat sendiri telah menyatakan terima kasih atas peran Turki dalam mengevakuasi warga sipil dari Kabul.

“Kehadiran militer Turki di Afghanistan akan memberi keunggulan bagi pemerintahan baru di arena internasional dan memfasilitasi tugasnya,” kata Erdogan.

Dia mengatakan Turki tengah berdiskusi dengan pihak berwenang Afghanistan. “Kita bisa mendiskusikan opsi yang berbeda,” katanya.

Siapa pun yang memegang kekuasaan, tambah Erdogan, Turki akan mendukung Afghanistan. Erdogan siap bertemu dengan para pemimpin Taliban.

“Kami menyambut baik pernyataan yang terkendali dan moderat yang dibuat oleh Taliban,” tambahnya.

Erdogan juga mengatakan dia akan berbicara dengan Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam beberapa hari mendatang.

Otoritas Turki sejauh ini telah mengevakuasi 552 warga Turki dari Kabul.

(dtk)

Warga Afghanistan Tewas Setelah Bergelantungan di Pesawat AS

Warga Afghanistan Tewas Setelah Bergelantungan di Pesawat AS

Kabul – Sejumlah warga Afghanistan yang putus asa dilaporkan nekat berpegangan pada sebuah pesawat militer Amerika Serikat (AS) yang terbang meninggalkan Kabul. Beberapa dari mereka bahkan dilaporkan terjatuh dari udara dan meninggal dunia.

Seperti dilansir Newsweek dan CNN, Senin (16/8/2021), insiden tragis yang terjadi di bandara Kabul ini terekam kamera amatir yang menyebar luas di media sosial.

Video-video yang beredar menunjukkan beberapa pria muda nekat berpegangan pada badan pesawat militer C-17 milik AS yang tengah diparkir di area Bandara Internasional Hamid Karzai, Kabul, pada Senin (16/8) waktu setempat.

Kekacauan menyelimuti bandara Kabul pada awal pekan ini setelah kelompok Taliban berhasil merebut kekuasaan dari pemerintahan Afghanistan yang kolaps. Situasi ini mendorong ribuan warga Afghanistan untuk membanjiri bandara, bahkan hingga ke landasan, demi bisa meninggalkan negara tersebut.

Ribuan tentara AS yang dikerahkan ke bandara Kabul untuk mengamankan evakuasi personel diplomatik dan warga, kini juga menjaga keamanan di area bandara. Semua penerbangan komersial dari Kabul juga diketahui telah dibatalkan pada Senin (16/8) ini setelah terjadi kekacauan tersebut.

Salah satu video yang diunggah kantor berita Afghan Asvaka News menunjukkan dua objek tak teridentifikasi terjatuh dari badan pesawat yang baru saja lepas landas dari bandara Kabul.

“Video itu menunjukkan sebuah penerbangan dari bandara Kabul di mana dua orang terlempar dari sebuah pesawat ke rumah-rumah penduduk,” demikian bunyi laporan Afghan Asvaka News sembari menyertakan potongan video berdurasi 11 detik yang ditonton lebih dari 1 juta kali.

Disebutkan Afghan Asvaka News dalam laporannya bahwa pemuda-pemuda Afghanistan nekat berpegangan pada roda pesawat militer C-17 milik AS yang lepas landas dari bandara Kabul.

“Warga lokal di dekat bandara Kabul mengklaim bahwa tiga pria muda yang berpegangan erat pada roda pesawat terjatuh ke atap rumah-rumah warga,” sebut Afghan Asvaka News dalam laporannya pada Senin (16/8) waktu setempat.

Sebuah video lainnya yang diunggah Afghan Asvaka News menunjukkan sejumlah warga setempat mengevakuasi mayat pria-pria yang terjatuh dari pesawat di dekat Khairkahana, dekat Kabul.

“Warga lokal saat mengumpulkan mayat tiga pria yang berpegangan pada roda pesawat yang lepas landas dari bandara Kabul, mereka terjatuh ke daratan di dekat Khairkahana dekat Kabul,” demikian laporan Afghan Asvaka News seperti dilansir Newsweek.

Belum ada pernyataan resmi dari otoritas Afghanistan maupun dari militer AS terkait insiden ini.

Namun sebelumnya Reuters yang mengutip sejumlah saksi mata melaporkan bahwa lima orang tewas dalam kekacauan yang menyelimuti bandara Kabul, usai Taliban mengambil alih kekuasaan di Afghanistan.

Seorang saksi mata menuturkan bahwa dirinya melihat langsung lima jenazah dievakuasi ke dalam kendaraan di area bandara Kabul. Saksi mata lainnya menyatakan tidak diketahui secara jelas apakah para korban tewas akibat tembakan atau akibat desak-desakan yang terjadi di bandara Kabul.

Sejumlah rekaman video lainnya yang diposting Afghan Asvaka News menunjukkan beberapa warga memadati garbarata demi bisa menaiki pesawat yang terbang meninggalkan Afghanistan.

Bahkan laporan CNN menyebut orang-orang nekat mengikuti pesawat-pesawat yang ada di landasan bandara Kabul, dengan beberapa di antaranya berada di bawah mesin pesawat yang bisa membahayakan mereka. Sebuah helikopter militer Apache, terlihat dalam sejumlah video lainnya, terbang rendah di area landasan dalam upaya membubarkan kerumunan.

(dtk)