Bintang Pos, Surabaya – Pengelola Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Solo mengaku mengalami penurunan pendapatan pascakelangkaan solar yang terjadi satu bulan terakhir. Salah satunya adalah di SPBU Cengklik, Nusukan, Banjarsari, Solo.
Menurut Raditya Inu Wardhana, pengelola SPBU ini, pengurangan jatah dari Depo Pertamina ke SPBU, membuat pemasukan berkurang hingga 50 persen. “Merugikan sekali mas, dan pemasukan kamui turun hingga 50 persen. Dan sekarang hanya dapat 8.000 liter per harinya,” kata Raditya, Kamis (4/4/2013).
Raditya menambahkan, jatah 8.000 liter tersebut akan habis dalam hitungan jam, karena sudah banyak pembeli yang mengantre di SPBU. Sementara itu, antrean kenderaan yang akan membeli solar di SPBU Cengklik pun masih terjadi, dan setiap hari banyak pembeli yang terpaksa ditolak karena stok solar habis.
Joko Warsidi, sopir truk pengangkut bahan bangunan, mengeluhkan kondisi kelangkaan solar yang berlarut larut tidak terselesaikan. Kondisi tersebut membuat Joko harus kehilangan pendapatannya hingga 75 persen. “Pusing mas, saat ada pesanan, tetapi solar sulit dicari dan pengirimannya tertunda. Hal tersebut juga membuat konsumen komplain. Kita harap pemerintah segera menyelesaikan masalah ini,” kata Joko. (kom-kba)