Nusantara7 – Jakarta – Polemik kepemimpinan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kian memanas usai terbitnya Surat Keputusan (SK) Menteri Hukum dan HAM yang mengakui Muhammad Mardiono sebagai Ketua Umum. SK tersebut dianggap cacat hukum dan tidak sesuai dengan hasil Muktamar X PPP di Ancol, Jakarta, pada 27–29 September 2025 yang secara aklamasi telah menetapkan Agus Suparmanto sebagai Ketua Umum baru.
Dalam sidang muktamar yang penuh interupsi, pimpinan sidang Amir Uskara disebut meninggalkan arena sebelum proses pemilihan tuntas. Sementara Mardiono, yang diklaim kembali terpilih, tidak hadir di arena meskipun telah dipanggil berulang kali. Proses aklamasi yang dilakukan pun dinilai menyalahi tata tertib serta jadwal resmi muktamar, sehingga dianggap tidak sah oleh mayoritas muktamirin.
Kubu Agus Suparmanto menegaskan bahwa keputusan muktamar memiliki legitimasi konstitusional. Menurut mereka, Agus Suparmanto sebagai mantan Menteri Perdagangan RI mendapat mandat penuh dari peserta muktamar untuk memimpin PPP ke depan. Penetapan ini dianggap sebagai jalan keluar terbaik dalam menjaga persatuan partai dan menjawab aspirasi kader.
Selain itu, SK Menkumham yang menguatkan kepemimpinan Mardiono juga dinilai bertentangan dengan hasil Silaturahmi Nasional Alim Ulama yang digelar pada 8 September 2025 di Pondok Pesantren KHAS Kempek, Cirebon. Forum alim ulama tersebut secara tegas menolak perpanjangan kepemimpinan Mardiono dan mendukung adanya regenerasi dalam tubuh PPP.
Angkatan Muda Ka’bah (AMK) Jawa Timur turut angkat suara dalam polemik ini. Ketua PW AMK Jatim, H. Ach. Sillahuddin, S.Ip (Gus Adi), menyatakan sikap mendukung penuh hasil aklamasi muktamar yang menetapkan Agus Suparmanto sebagai Ketua Umum. “Keputusan muktamar adalah amanah konstitusi partai. AMK Jawa Timur berdiri tegak bersama Ketua Umum Agus Suparmanto untuk membawa PPP bangkit kembali,” tegasnya.
Sekretaris PW AMK Jatim, H. Ach. Zainuddin, ST, menambahkan bahwa aklamasi di Ancol merupakan keputusan kolektif yang tidak bisa diabaikan. Ia menilai kepemimpinan Agus Suparmanto adalah representasi keinginan kader di seluruh Indonesia. “AMK Jawa Timur siap menjadi garda terdepan mengawal kepemimpinan Pak Agus. Kami percaya beliau mampu menyatukan kader dan mengembalikan kejayaan PPP sebagai rumah besar umat,” ungkapnya.
Dengan dukungan kader, alim ulama, serta sayap partai seperti AMK, kubu Agus Suparmanto optimistis PPP akan memasuki era baru yang lebih solid, modern, dan relevan dengan tantangan zaman. Arah baru kepemimpinan ini diharapkan mampu memperkuat konsolidasi politik sekaligus mengembalikan PPP ke panggung utama demokrasi Indonesia.
