Jakarta – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) bersama 31 BUMN menyelenggarakan Pelatihan Bisnis Terapan yang diikuti oleh 78 pengajar dari 26 pondok pesantren di Jawa Timur untuk membangun jiwa kewirausahaan para santri.
“Melalui program bisnis terapan ini, SIG berupaya membangun kemandirian pesantren dan meningkatkan keterampilan santri agar dapat melihat peluang usaha, memanfaatkan jaringan untuk berkolaborasi, dan menerapkan teknologi berbasis digital,” kata Direktur SDM dan Umum SIG Agung Wiharto dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
SIG bersama 31 BUMN memberikan bantuan program ToT Pesantrenpreuneur berupa 52 alat pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk 26 pesantren di Jawa Timur dan memberikan santunan kepada 31 anak yatim dan 5 anak disabilitas.
Program yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN ini diawali dengan kegiatan Training of Trainer (ToT) Pesantrenpreneur 2022 dihadiri Menteri BUMN Erick Thohir bersama Direktur SDM dan Umum SIG Agung Wiharto di Pondok Pesantren Qomaruddin, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
ToT merupakan kegiatan pelatihan kepada pengasuh dan guru pesantren untuk meningkatkan kualitas hard skill sebagai bekal ilmu dan pengalaman untuk diajarkan kepada santri di pondok pesantren.
Materi yang diajarkan pada pelatihan adalah Teknologi dan Rekayasa, Teknologi dan Informasi, Kesehatan, Agrobisnis, Perikanan dan Agroteknologi, Bisnis dan Manajemen serta Tata Rias dan Tata Boga.
Selain kegiatan pelatihan, SIG, PLN dan Pelindo juga melakukan penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universtias Airlangga, tentang Pendampingan Implementasi Pendidikan Bisnis Terapan bagi pondok pesantren di Jawa Timur.
Pendampingan dilakukan selama 1 tahun ke depan, dengan harapan usaha yang dijalankan pondok pesantren dapat berkembang dan mampu bersaing.
Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, pemerintah terus mendorong program yang bisa menjadi pondasi untuk menjaga pertumbuhan ekonomi melalui transformasi bisnis.
“BUMN yang dulu untung Rp13 triliun, setelah 2 tahun para direksi, komisaris dan seluruh yang ada di Kementerian BUMN berupaya bersih diri, bekerja secara transparan, profesional. Hasilnya, kini untung BUMN mencapai Rp126 triliun,” kata Erick Thohir.
Menurutnya, keuntungan itu tentunya diberikan kepada negara agar dapat terus menggelar program yang pro rakyat seperti vaksin gratis saat Covid, pengobatan gratis, subsidi BBM.
“BUMN terus menyehatkan diri supaya memberi kontribusi kepada negara, tetapi tidak lupa terus merajut ekonomi kerakyatan seperti ekonomi keumatan, juga membuka lapangan kerja dan meningkatkan pendidikan umat supaya bisa lebih baik dan menjadi SDM nomor satu,” ujar Erick Thohir.(an)