Surabaya – Ratusan pelajar dari sejumlah sekolah menengah dibantu mahasiswa dan akademisi dari Universitas Terbuka menanam sekitar 30.000 pohon mangrove di kawasan Pantai Timur Surabaya, Minggu.
Pada kesempatan tersebut, Universitas Terbuka bekerja sama dengan Kanopi, sebuah lembaga yang fokus menanangani konservasi lingkungan. Di samping itu, juga diikuti Kelompok Jurnalis Peduli Lingkungan (KJPL).
“Kami dibantu Kelompok Tani Trunojoyo menanam puluhan ribu mangrove. Tujuannya sama, mencegah abrasi serta membuat Surabaya menjadi lebih hijau dan nyaman,” ujar Direktur Kanopi Ma’ruf Erawan.
Pihaknya mengaku tidak menyelenggarakan kegiatan tersebut hanya untuk penanaman mangrove saja, tetapi di balik itu ada misi khusus yang diemban, yakni meningkatkan kapasitas kelompok petani sekitar.
Oleh karena itu, UT bersama Kanopi sudah mengadakan pelatihan tentang manajemen pengelolaan kegiatan untuk kelompok petani sejak beberapa bulan lalu.
“Jadi, sebelum acara penanaman di kawasan Wonorejo ini, para petani sekitar sudah mendapat pembekalan yang fungsinya untuk meningkatkan ilmu dan kemampuan mereka,” kata dia.
Ketua Kelompok Tani Trunojoyo, Suratno, menyatakan bahwa 30.000 bibit mangrove sudah ada yang sebagian ditanam dan dilakukan secara bertahap sejak September lalu hingga Desember 2013.
“Penanaman bibit mangrove tidak bisa serta-merta dilakukan, apalagi dalam jumlah yang sangat banyak dalam satu waktu. Perlu mempertimbangkan faktor ph air dan panas matahari agar mangrove tumbuh subur,” kata dia.
Puluhan ribu mangrove jenis rhizopora mucranata dan blueguera tersebut, lanjut Suratno, bakal memenuhi 4 kilometer sepanjang sungai Wonorejo.
Kegiatan penanaman mangrove tersebut mendapat apresiasi dari Pemerintah Kota Surabaya. Kepala Bidang Pertanian dan Kehutanan, Dinas Pertanian Surabaya Alex Siahaya mengatakan bahwa apa yang dilakukan akademisi turut mendukung program pemkot dalam perluasan ruang terbuka hijau (RTH).
“Kondisi mangrove saat ini masih memerlukan upaya-upaya intensif agar kualitas mangrove bisa lebih baik lagi. Terima kasih atas kepeduliannya bersama-sama menghijaukan Surabaya dan membantu mewujudkan program pemerintah,” katanya.
Sebagai gambaran, luasan hutan mangrove di kawasan Pantai Timur Surabaya kini sekitar 1.250 hektare yang membentang melewati empat kecamatan, yakni Gununganyar, Rungkut, Sukolilo, dan Mulyorejo.
Sebagai penunjang agar kualitas mangrove di kawasan tersebut lebih baik, Distan berencana membangun “Mangrove Information Centre” (MIC) sebagai sarana edukasi yang kini pembangunannya masih dalam proses.atr