Jakarta – Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, kembali menggelar tradisi tahunan Gedung Putih dengan menyelenggarakan buka puasa bersama. Dalam acara yang dihadiri para tamu kehormatan dan duta besar negara-negara Muslim itu, Obama menyampaikan pentingnya perdamaian antara Israel dan Palestina.Buka puasa bersama (iftar) ini digelar pada Selasa waktu setempat di Gedung Putih, Washington. Dalam situs resmi Gedung Putih, disebutkan tamu masuk melalui Sayap Timur kediaman presiden AS itu. Di sini, dipamerkan salinan Al-Quran yang sebelumnya dimiliki oleh mantan Presiden Thomas Jefferson, salah satu pendiri Amerika.
Di ruang Grand Foyer, para tamu berbuka dengan kurma. Azan dikumandangkan oleh seorang mahasiswa Universitas Maryland. Lalu, tamu menuju Ruang Makan Kenegaraan untuk menyantap sajian halal yang dihidangkan.
Dalam pidatonya dalam acara tersebut, Obama mendukung upaya gencatan senjata yang disponsori oleh Mesir. Namun, Obama dalam hal ini memihak Israel yang menurutnya telah melindungi negara atas serangan Hamas.
“Sekarang saya katakan dengan gamblang, bahwa tidak ada satu negara pun bisa menerima serangan roket yang sembarangan ke arah warganya. Saya terangkan juga bahwa Israel punya hak untuk mempertahankan dirinya dari apa yang saya sebut serangan tanpa alasan dari Hamas,” kata Obama, dikutip dariReuters.
Obama melanjutkan, tujuan akhir Amerika adalah perdamaian dan keamanan bagi warga Israel dan Palestina. “Korban sipil yang tewas dan terluka di Palestina adalah sebuah tragedi, itulah mengapa kami menekankan pentingnya melindungi warga sipil tanpa melihat siapa dan di mana mereka tinggal,” kata Obama lagi.
Di antara yang hadir dalam acara berbuka bersama itu adalah para diplomat negara Islam, pejabat Gedung Putih, pejabat pemerintah AS, dan warga Muslim Amerika yang dianggap berjasa dalam memajukan negara itu.
Tema iftar kali ini adalah merayakan Muslim Amerika yang bekerja tanpa lelah untuk memperjuangkan kesenjangan pendapatan dengan menciptakan kesempatan pendidikan, kesehatan, keamanan pangan, dan perkembangan remaja.
Ini adalah acara buka bersama Obama yang keenam sejak dia menjabat Presiden pada 2008. Acara tahunan ini rutin dimulai pada pemerintahan Bill Clinton pada 1996. Inisiatif datang dari Ibu Negara kala itu Hillary Clinton yang ingin mengadakan acara makan-makan merayakan Idul Fitri.
Jika ditilik sejarahnya, Presiden Thomas Jefferson adalah yang pertama mengadakan buka puasa bersama saat menyambut utusan dari Tunisia 200 tahun lalu.
Iftar di Gedung Putih kali ini diwarnai protes dari Komite Anti-Diskriminasi Amerika-Arab yang menyerukan boikot. Menurut mereka, Obama telah mendukung pembantaian warga sipil Palestina oleh Israel. vns