Jakarta – Deklarasi dukungan Partai Demokrat terhadap pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa, dinilai hanya akan memberikan efek elektoral yang tidak terlalu tinggi dalam pemilu presiden mendatang.
Namun, apabila Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudoyono (SBY) “turun gunung” menunjukkan dukungannya pada pasangan nomor satu itu, Prabowo-Hatta diprediksi bisa menang. Pasalnya, konstituen Demokrat saat ini masih sangat bergantung pada sosok SBY.
“Kalau SBY-nya turun, iya bisa menang karena Demokrat hingga hari ini adalah SBY. Kalau SBY turun dan meyakinkan masyarakat pendukungnya, wong owner-nya dia, maka dukungan itu akan bisa didapat oleh pasangan Prabowo-Hatta,” ujar peneliti LIPI Siti Zuhro.
Siti menilai, jika SBY tidak turun gunung, maka efeknya tidak terlalu luar biasa bagi pasangan calon Prabowo-Hatta. Dilihat dari gaya berpolitik SBY yang tidak suka langsung menunjukkan pilihannya, Siti berpandangan, SBY akan lebih dulu mempercayakan upaya pemenangan kepada Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) atau Wakil Ketua Majelis Tinggi Demokrat Marzuki Alie.
“SBY akan meminta Ibas atau pun Marzuki Alie untuk berada di garda terdepan. Kalau masih kurang, dia baru akan menunjukkan diri. Ini efeknya bisa luar biasa,” imbuh Siti.
SBY, lanjut Siti, mungkin saja akan muncul mendukung Prabowo-Hatta pada tikungan terakhir menjelang kampanye berakhir. Jika SBY sudah turun gunung, ditambah dengan kekuatan mesin partai-partai besar seperti Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Persatuan Pembangunan, maka akan semakin mengokohkan upaya pemenangan Prabowo-Hatta.
Jika dilihat dari soliditas mesin partai, Siti melihat koalisi pengusung Prabowo-Hatta lebih unggul dibandingkan koalisi yang dibangun pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Alasannya, Siti melihat mesin parpol pendukung Prabowo-Hatta bergerak turun ke konstituennya.
“Tak hanya itu, tokoh-tokoh partai pendukung Prabowo-Hatta juga bergerak sendiri-sendiri membuat komunitas dukungan. Ini yang harus diwaspadai Jokowi-JK yang saat ini posisinya sudah terlihat mentok dalam survei-survei,” ucap Siti.
Sebelumnya, Demokrat resmi menyatakan dukungan kepada Prabowo-Hatta. Dengan demikian, sudah ada tujuh parpol pendukung Prabowo-Hatta. Enam partai lain, yakni Gerindra, PAN, Golkar, PKS, PPP, dan PBB.
Sementara itu, pasangan Jokowi-JK “hanya” diusung lima partai, yakni PDI-P, Nasdem, Hanura, PKB, dan PKPI.trb