Bintang Pos, Kediri – Polres Kediri Kota sedang menyelidiki pengerusakan mobil operasional milik pasangan calon walikota Kediri Harry Muller-Ali Imron (HAI) yang terjadi, Senin (08/7/2013) tengah malam. Polresta memastikan kasus tersebut kriminal murni.
“Dari hasil olah TKP (tempat kejadian perkara), kita memastikan kasus tersebut kriminal murni. Tidak ada indikasi berkaitan dengan politik. Kami tengah menyelidiki kasus tersebut,” tegas Kasubbag Humas Polres Kediri Kota AKP Surono, Selasa (09/7/2013) pagi.
Mobil operasional paselon HAI jenis Toyota Avanza AG 805 AR dirusak oleh kawanan penjahat saat parkir di halaman rumah Ali Imron, cawali Kediri, yang juga kantor sekretariat Partai Bulan Bintang (PBB) di Jalan Urip Sumoharjo Kelurahan Kaliombo Kota Kediri. Pelaku memecah kaca mobil dan mengambil tas milik ketua tim kampanye Nur Ali (56) warga Jalan sersan Bahrun Kelurahan Mrican Kecamatan Mojoroto Kota Kediri.
AKP Surono menambahkan, pihak kepolisian memastikan pelaku identik dengan kasus pencurian tas pinggang milik M. Hariady (37) pengunjung rumah makan Bu Untung Ikan Gurami asal Kelurahan Tinalan, Kecamatan Pesantren, Senin malam. Sebab, modus operandinya sama.
“TKP pencurian ramai orang. Disana juga banyak anak-anak nakal. Kemungkinan besar, pelaku adalah mereka. Kini, pihak kepolisian sedang melakukan pelacakan,” imbuh mantan Wakapolsek Mojoroto membeberkan.
Terpisah, Nur Ali ketika dikonfirmasi mengaku, ia memarkir mobilnya, sekitar pukul 20.15 WIB di halaman rumah Ali Imron. Kemudian, dia masuk ke ruang tengah untuk memimpin rapat koordinasi bersama seluruh pengurus partai politik (parpol) anggota Aliansi Lintas Partai (ALP).
“Saya berangkat dari rumah sekitar pukul 19.30 WIB. Kemudian menghampiri pak Slamet. Kami sempat mampir di SPBU untuk mengisi bensin. Sesampainya di rumah pak Ali Imron, lalu kami memarkir mobil dan masuk ke rumah untuk ikut rapat,” kata Nur Ali bercerita.
Nur Ali baru tahu mobil operasional tim rusak setelah rapat usai, sekitar pukul 10.30 WIB. Dia keluar dengan Slamet, temannya. Begitu hendak masuk, Slamet melihat kaca mobil sebelah kanan sudah dalam keadaan pecah.
“Yang tahu pertama kali justru pak Slamet. Saya juga terkejut. Kemudian saya periksa barang-barang. Ternyata tas milik saya sudah hilang. Kami kemudian melapor ke Polres Kediri Kota,” imbuh Nur Ali.
Tas milik Nur Ali berisi data-data pengeluaran tim, dokumen-dokumen ALP, kwitansi stempel. Barang-barang penting tersebut raib digasak pelaku. Tetapi, tidak ada satu rupiahpun uang di dalamnya.
“Kalau dibilang penting ya penting, karena berupa data-data pengeluaran, kwitansi dan stempel. Tetapi tidak ada uangnya. Pelaku mengira tas itu ada duitnya. Padahal, sama sekali tidak ada,” jelas Nur Ali.
Tim pemenangan HAI memastikan bahwa kejadian itu kriminal murni dan tidak berkaitan dengan politik. Pencuri sengaja mengincar barang-barang yang ada di dalam mobil. Tetapi, mereka hanya mendapatkan tas yang berisi dokumen-dokumen tim.(bjt)