Jakarta – Anggota Dewan Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), ahmad Heryawan, mengatakan tetap berkomunikasi dengan para pemimpin partai Islam, kendati tidak disorot media. Namun, akibat ketiadaan figur yang memiliki elektabilitas tinggi, pria yang akrab disebut Aher itu mencoba untuk berpikir realistis.
Caranya, dia membuka kemungkinan bagi PKS untuk berkoalisi dengan partai nasionalis. Hal itu diungkap oleh Aher ketika ditemui di kantor DPP PKS, di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Minggu, 27 April 2014.
Aher menyiratkan tidak lagi ngotot agar tercipta koalisi partai Islam.
“Kalau mungkin berkoalisi ya sangat baik. Kalau tidak pun, maka tidak ada persoalan. Platform nasionalis ketemu dengan partai Islam justru sangat baik, karena kita beragam dan mencerminkan kebhinekaan,” ujar Aher.
Dalam kesempatan itu, dia menepis anggapan bahwa PKS enggan berkoalisi dengan partai Islam. Menurut dia, PKS hanya mencoba untuk bersikap realistis.
“Kalau memang hal itu tidak terjadi, ya, artinya tidak realistis. Intinya, kami berkoalisi dengan siapa pun, mau itu partai nasionalis atau Islam, yang terpenting memiliki platform untuk membuat Indonesia lebih baik lagi,’ kata Aher.
Sementara itu, hasil rapat Majelis Syuro PKS yang digelar sejak pagi tadi belum juga memutuskan apakah mereka akan berkoalisi dengan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). PKS berencana untuk melakukan pembicaraan yang serius terlebih dahulu dengan beberapa partai yang mengajaknya untuk berkoalisi.