Bintang Pos, Surabaya – DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Hanura Kota Surabaya bekerja keras memenangkan pasangan Calon Gubernur (Cagub) dan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Soekarwo dan Syaifullah Yusuf (Karsa) dengan menggerakkan mesin politiknya hingga tingkat kelurahan.
Sekretaris DPD PKS Surabaya Achmad Zakaria, Jumat mengatakan partainya sudah mendukung Karsa untuk maju Pilgub Jatim yang akan dilaksanakan pada 29 Agustus 2013.
“Kami sudah siapkan strategi untuk menangkan Karsa,” katanya.
Menurut dia, strategi yang dilakukan adalah dengan menggerakkan mesin politik mulai dari ranting, anak cabang hingga pengurus daerah. Selain itu, DPD PKS Surabaya juga akan menggerakkan 50 caleg PKS untuk DPRD Surabaya untuk kampanye pasangan Karsa.
Sementara untuk mengamankan suara Karsa di tiap-tiap TPS yang tersebar di Surabaya, Achmad zakaria mengaku, jika dirinya belum dikabari oleh DPW PKS Jatim karena Pilkada Jatim itu adalah momennya DPW.
“Ya, kita belum tahu apakah kader-kader PKS akan dilibatkan atau tidak dalam pengamanan suara Karsa di TPS-TPS,” katanya.
Pada Pilkada Jatim 2013 kali ini, ada empat pasangan yang akan bertarung, yakni pasangan Soekarwo- Saifullah Yusuf (KarSa), Egi Sujana-M Sihat, Bambang DH-Said Abdullah (Bangsa), Khofifah Indar Parawansa- Herman S Sumawiredja (Berkah).
Achmad Zakaria mengatakan saingan terberat pasangan Karsa untuk wilayah Surabaya adalah Bambang DH-Said Abdullah karena Bambang DH adalah mantan Wali Kota Surabaya.
Meski demikian, lanjut dia, pasangan lain juga layak diperhitungkan, terutama pasangan Berkah. “Tapi bagaimanapun kita tetap optimistis pasangan Karsa bisa menang satu putaran saja,” kata Zakaria.
Sementara itu, parpol pendukung pasangan Karsa lainnya, Partai Hanura juga akan berjuang keras untuk mengantar Karsa meraih kemenangan.
Wakil Ketua Bappilu DPC Partai Hanura Surabaya, Agus Santoso menyatakan, untuk sekarang ini pasangan Karsa harus membagi tugas terhadap partai pendukungnya. Jangan sampai dimonopoli oleh partai besar. “Sudah banyak contoh kegagalan pemilihan Pilkada di Indonesia dimana partai besar hanya menampilkan figur saja. Ini karena mesin politik tidak sampai ke bawah,” katanya.
Untuk itu, lanjut Agus Santoso, pasangan Karsa harus berhati-hati dan jangan sampai salah langkah, dan berharap Tim Karsa membagi tugas secara adil dan cermat. “Jangan hanya rame-rame jadi tim pemenangan, tetapi masyarakat tidak menyukainya. Dan yang paling bahaya jangan terpaku pada hasil survei yang saat ini mengunggulkan Karsa,” katanya.(ant)