Bintang Pos, Surabaya – PT Pertamina akan berbuat maksimal untuk mengurai antrean pembeli Solar bersubsidi yang terjadi di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) sesuai dengan arahan pemerintah.
Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Hanung Budya, dalam keterangan tertulisnya yang diterima wartawan, Rabu 24 April 2013, mengatakan perseroan akan secara maksimal mengurai antrean pembeli Solar bersubsidi di SPBU.
Pertamina, lanjutnya, sesuai dengan arahan pemerintah akan memastikan ketersediaan Solar bersubsidi di setiap SPBU untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, dengan memberikan prioritas kepada konsumen yang berhak sebagaimana telah diatur dalam Permen ESDM No.1/2013 dan Permen ESDM No.12/2012.
“Sesuai dengan arahan pemerintah, Pertamina akan secara maksimal mengurai antrean pembeli Solar bersubsidi di SPBU. Masyarakat tidak perlu khawatir, karena pasokan Solar bersubsidi aman,” ujarnya.
Menurut Hanung, Pertamina akan bekerja sama dengan aparat kepolisian untuk mengamankan penyaluran Solar bersubsidi agar berjalan dengan lancar dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Dia juga menegaskan antrean yang terjadi belakangan ini bukan disebabkan oleh masalah stok ataupun distribusi Pertamina. Kondisi stok Solar saat ini lebih dari cukup dan sangat aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Antrean yang terjadi di SPBU pada sejumlah daerah, sama sekali bukan karena stok yang menipis atau masalah distribusi Pertamina. Stok sangat aman, tetapi untuk mendistribusikannya kepada masyarakat, Pertamina mengacu pada kuota yang telah ditetapkan dalam APBN 2013,” tuturnya.
Sesuai penugasan Pemerintah, kuota Solar bersubsidi yang menjadi tanggung jawab Pertamina tahun ini lebih rendah 8,3 persen dibandingkan dengan realisasi penyaluran tahun lalu, yaitu dari 15,56 juta kiloliter turun menjadi 14,28 juta KL.
Hal ini, tentu saja berakibat pada pada turunnya kuota Solar bersubsidi di daerah-daerah.
Hingga kuartal I 2013, penyaluran Solar bersubidi di hampir seluruh provinsi mengalami kelebihian kuota yang rata-rata secara nasional mencapai 5,2 persen.
Sebagai bentuk aksi korporasi, Pertamina juga telah menyediakan lebih banyak outlet dan stok untuk Solar non subsidi sehingga diharapkan masyarakat, dan terutama kendaraan yang telah diatur dalam Permen ESDM No.1/2013 dan Permen ESDM No.12/2012 dapat menggunakan Solar non subsidi di outlet-outlet yang telah disediakan.(viv-pgh)