Bintang Pos, Surabaya – Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dinilai sebagai ajang pencitraan Partai Demokrat. Sebab, kenaikan harga BBM itu sebagai langkah politik menuju Pemilihan Umum 2014.
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) TB Hasanudin memprediksi, harga BBM bersubsidi akan turun pada awal 2014. Hal itu sebagai pencitraan Partai Demokrat jelang pemilu.
“Saya prediksi, awal Januari BBM akan diturunkan. Tujuannya untuk pencitraan jelang Pemilu 2014,” kata Hasanuddin, di Gedung DPR, Jakarta, Senin (24/6/2013).
Menurutnya, kenaikan harga BBM saat ini tidak tepat. Selain itu, pemberian BLSM (Bantuan Langsung Sementara Masyarakat) untuk kepentingan elektabilitas Demokrat.
“Kita dijebak dalam sistem politik simalakama,” tegas Wakil Ketua Komisi I DPR itu.
Sekadar diketahui, pada rentang tahun 2008-2009, Presiden SBY pernah tiga kali menurunkan harga BBM jenis premium. Pertama dinaikkan dari Rp 4.500 menjadi Rp 6.000. Selanjutnya, secara bertahap, harga diturunkan menjadi Rp 5.500, Rp 5.000, dan terakhir Rp 4.500. (bjt)