Bintang Pos, Surabaya – Semangat gotong royong warga Desa Babat Jerawat, membuat Gubernur Jatim Soekarwo terpukau. Itu karena, meski tinggal di Surabaya, dimana tingkat kehidupannya sudah modern, tapi hal itu tidak berlaku di Babat Jerawat yang tetap menanamkan nilai gotong royong sebagai bagian dalam kehidupan sehari-hari.
Hal tersebut disampaikan Pakde Karwo setelah Sholat Jumat di Masjid Jami’ Baitul Salam, Desa Babat Jerawat, Kecamatan Pakal Surabaya, Jumat(31/5/2013).
Pakde Karwo menuturkan, nilai gotong royong seperti itu perlu dipertahankan dan dilestarikan di berbagai tempat. Saat ini, gotong royong merupakan kekayaan sosial yang luar biasa, karena kebanyakan masyarakat sudah tidak peduli dengan keadaan sekitar, sehingga cenderung individualisme.
“Nilai gotong royong yang ditanamkan di Babat Jerawat sangat membantu dalam kehidupan bermasyarakat. Ini sangat luar biasa,” tutur gubernur melalui rilis Biro Humas dan Protokol Setdaprov Jatim.
Dia menilai, dengan melihat dari dekat kondisi masyarakat seperti ini, merupakan bentuk komunikasi sosial yang efektif. Komunikasi seperti itu, harus dilakukan dalam mempererat hubungan antara stakeholder dan masyarakat. “Yang membuat berkesan dari kunjungan ini adalah, rombongan dimasakkan masakan yang luar biasa enaknya. Poin utamanya bukan pada makanannya, tapi warga Babat Jerawat memasaknya dengan gotong royong. Itu yang berkesan,” jelas Pakde Karwo.
Semangat gotong royong warga Babat Jerawat, juga diamini oleh Takmir Masjid Jami’ Baitul Salam, Abdul Malik. Gotong royong sudah menjadi bagian dari kehidupan warga. Oleh sebab itu, warga Babat Jerawat selalu damai dan rukun karena adanya rasa gotong royong. “Masyarakat di sini, orangnya mudah untuk diajak bicara, musyawarah juga tidak ruwet,” ujar pria yang mengabdikan dirinya menjadi takmir masjid selama lima tahun ini.
Ia membocorkan rahasia mengapa semangat gotong royong sanggup terpelihara di Babat Jerawat sampai saat ini. Masyarakat selalu ditanamkan arti sebuah kehidupan, dimana di dunia tidak bisa hidup sendiri, perlu kerjasama dengan orang lain. “Pendidikan mengenai kebersamaan sudah ditanamkan sejak kecil kepada setiap orang, selain itu juga selalu menjaga komunikasi. Buktinya terlihat, kedatangan Pakde Karwo yang kabarnya mendadak, Alhamdulilah lancar pelaksanannya. Itu karena kami bersama-sama bergotong royong untuk menyambut kedatangan orang nomor satu di Jatim,” ucapnya.
Kedatangan Gubernur Jatim ke Babat Jerawat, membawa kebanggaan bagi Abdul Malik. Ia mengatakan selama ini, belum pernah kedatangan tamu besar. “Walikota saja belum pernah ke sini, tapi Gubernur Jatim sudah ke sini. Itu sebuah kebanggaan yang luar biasa bagi kami. Sosok yang memasyarakat dan mau diajak guyon itu membuat kami merasa segan,” pungkasnya.(bjt)