Jakarta – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berharap peringatan Nuzulul Quran di bulan Ramadan bisa mendinginkan suhu politik yang memanas pasca pemungutan suara Pemilihan Presiden yang digelar 9 Juli 2014.
“Tahun ini terasa istimewa, karena saat ini bangsa Indonesia tengah menjalankan proses demokrasi untuk memilih pemimpin yang baru, yang akan memimpin dan membawa negara kita lima tahun mendatang, menuju masa depan yang makin maju dan sejahtera,” ujar SBY dalam sambutan acara peringatan Nuzulul Quran di Istana Negara, Jakarta, Rabu 16 Juli 2014.
Apalagi, ia melanjutkan, saat ini mendekati pengumuman hasil pemungutan suara KPU yang akan disampaikan pada 22 Juli mendatang. Momentum peringatan Nuzulul Quran seyogianya dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, serta lebih mendalami dan mengkaji nilai-nilai yang terkandung di dalam Alquran.
“Insya Allah ini menjadi penyejuk bagi suhu politik yang belakangan cenderung menghangat di negeri kita,” kata SBY.
Melalui peringatan Nuzulul Qur’an ini pula, ia menambahkan, mudah-mudahan bangsa Indonesia makin rukun dan bersatu.
“Alquran memberi tuntunan kepada kita untuk dapat hidup rukun dan damai. Alquran juga memberi pedoman bagi umat manusia untuk menjadi pribadi yang santun dan berakhlaq mulia,” kata SBY.
Dalam suasana kehidupan politik pasca pilpres, SBY menambahkan, masyarakat berkewajiban untuk merajut kembali ikatan sebagai sebuah bangsa yang bersatu, yang beberapa saat yang lalu pernah terganggu.
“Kita diwajibkan untuk kembali menguatkan ikatan yang kokoh dan menjalin kembali hubungan yang harmonis di antara kelompok yang berbeda pilihan. Kita harus menghentikan permusuhan di antara kita, serta sekaligus menjauhkan diri dari fitnah dan sikap berburuk sangka kepada sesama anak bangsa,” kata SBY.
Sebab, kata dia, Alquran mengajarkan umat manusia agar menjauhi sifat berburuk sangka dan menggunjingkan hal-hal yang dapat merusak persatuan dan persaudaraan.
Alquran juga mengajarkan untuk tabayyun atau melakukan klarifikasi terhadap berbagai informasi sehingga menjadi jelas duduk perkaranya. “Jangan sampai persatuan dan persaudaraan kita menjadi terganggu oleh berita-berita dan opini yang tidak benar dan menyesatkan,” ujar SBY. vns