Nusantara7.com, Surabaya – Serangan percobaan siber ke Indonesia dari Januari hingga November 2021 tercatat mencapai 1,3 miliar, sesuai data Lembaga Riset Keamanan Siber Indonesia.
“Selain menyerang masyarakat umum, serangan siber banyak menargetkan perusahaan dan korporasi besar, dengan tingkat keamanan yang lebih tinggi,” kata President Director PT Sakalaguna Semesta, Kintarwan Kusumo, dalam siaran persnya di Surabaya, Sabtu.
Kintarwan menyebut, PT Sakalaguna Semesta sebagai perusahaan teknologi dan keamanan sistem, menyadari tren ini, sehingga dibutuhkan spesialis keamanan siber yang mengamankan langkah-langkah strategis organisasi.
Badan Reserse Kriminal Kepolisian Negara Republik Indonesia, kata dia, juga menemukan terdapat pola serupa terkait meningkatnya jumlah kejahatan dunia maya di Indonesia.
Sebanyak 4.586 laporan polisi diajukan di Patroli Siber, situs web Bareskrim untuk melaporkan kejahatan dunia maya, pada tahun 2019. Meningkat dari 4.360 laporan pada tahun sebelumnya.
“Oleh karena itu, dengan sistem keamanan yang memadai dan matang, organisasi atau perusahaan bisa terselamatkan dari kebocoran data, dan kejahatan siber yang terus meningkat dari tahun ke tahun,” kata Kintarwan.
Ia menyebut, PT Sakalaguna Semesta, sebagai aggregator produk virtual sebelumnya telah mendistribusikan produknya ke platform Serbada, Bukalapak, Dana dan platform lainnya di bawah naungan Emtek Group.
Oleh karena itu, PT Sakalaguna Semesta bekerja sama dengan Airome Technologi menawarkan produk cyber security yang mengikuti dinamika kekinian.
“Sakalaguna Semesta bekerja sama dengan Airome Technologies, pengembang solusi keamanan siber yang berbasis di Singapura untuk perbankan digital dan sistem manajemen dokumen elektronik memastikan keamanan siber bagi user-nya,” tuturnya.
Sistem yang digunakan Airome meminimalisasi kerentanan yang ada pada teknologi yang umum saat ini digunakan.
Untuk menjawab permasalahan ini, Airome hadir dengan menawarkan solusi keamanan siber untuk Sakalaguna. Airome memiliki platform software yang dapat melakukan mobile transaction authentication signature (mTAS) untuk mengotentikasi atau mengonfirmasi semua jenis operasi, termasuk transaksi atau dokumen elektronik, pada perangkat seluler, sehingga Airome percaya diri untuk mempercayakan sistem keamanan mereka kepada para ahlinya.
“Maka kami pun yakin mempercayakan sistem keamanan kami kepada ahlinya,” ujar Kintarwan.(ant)