Jakarta – Kepala daerah yang berprestasi sudah saat ikut tampil sebagai bakal calon presiden (capres) pada pemilihan presiden (pilpres) 2014, kata pengamat politik.
Dalam acara Presidential Lecture “Menggagas Politik dan Masa Depan Pembangunan Nasional Pasca Pemilihan Presiden 2014” di Jakarta, Senin, Ketua Program Pasca Sarjana Ilmu Politik Universitas Nasional (Unas) Dr TB Massa Djafar mengatakan, perlunya tokoh-tokoh di daerah muncul dalam gelanggang politik nasional untuk mempercepat konsolidasi demokrasi.
Menurut dia, demokrasi Indonesia saat ini baru lah pada tingkatan level demokrasi prosedural. “Model demokrasi seperti ini sangat sulit berpengaruh terhadap sistem politik lokal,” ujarnya.
Dia mengharapkan bangsa Indonesia harus kembali pada paradigma bahwa daerah merupakan pusat pembangunan nasional, bukan hanya Ibu Kota Jakarta.
“Saya melihat banyak pemimpin di daerah yang memiliki kemampuan memimpin bangsa, hanya saja mereka tidak memiliki kesempatan. Padahal, saat mereka menjadi kepala daerah banyak prestasi dan kemajuan telah dibuktikan,” katanya.
TB Massa mengajukan, solusi untuk mengatasi masalah yang terjadi pada bangsa Indonesia ada dua, yaitu kepemimpinan dan kebijakan (leadership dan policy).
Dengan demikian, katanya, rekam jejak seorang calon pemimpin harus diketahui terlebih dahulu oleh masyarakatnya dan kebijakan yang berpihak pada masyarakat akan memperkuat pondasi ekonomi bangsa.
“Semua dapat dicapai jika pemimpin di masa mendatang memiliki visi, keterampilan politik tinggi, kepemimpinan, dan kompetensi. Keterampilan politik ini berkaitan dengan jam terbang,” katanya.
Sementara itu, Gubernur Jatim Soekarwo berbicara pengalaman empiris pembangunan sosial di Jatim, dan dampaknya terhadap masyarakat yang harus direncanakan pada masa mendatang.
Menurut Soekarwo, yang terpenting komitmen terhadap pembangunan kepada masyarakat.
Dia menyatakan optimis Jatim menjadi provinsi yang paling siap melaksanakan pasar bebas ASEAN dan CAFTA. Sebab, segalanya sudah disiapkan, dari mulai tenaga ahli, sumber daya, dan perlindungan hukum kepada para petani dan pedagang kecil.
“Jatim telah melakukan reformasi administratif, dimana reformasi diletakan pada regulasinya,” ujarnya.(ant)