Surabaya – Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol. Sutarman menilai tahapan penetapan daftar pemilih tetap (DPT) dan distribusi surat suara untuk pemilihan umum (Pemilu) 2014 mungkin prosesnya lancar, tapi kerawanan tetap ada, terutama dalam kaitan adanya sabotase yang juga perlu diantisipasi.
“Saya berharap agar protes yang ada bisa disalurkan melalui hukum, dan tidak dengan mengerahkan kekuatan atau massa,” katanya setelah menghadiri Konsolidasi TNI-Polri Dalam Rangka Pengamanan Pemilu 2014 di Markas Kepolisian Daerah Jawa Timur (Mapolda Jatim), Jumat.
Di sela-sela konsolidasi pengamanan Pemilu bersama Panglima TNI Jendral Moeldoko yang juga diikuti Kapolda Jatim dan Kapolres se-Jatim, Pangarmatim, Pangdam V/Brawijaya, dan perwira TNI se-Jatim itu, Sutarman mengemukakan bahwa tahapan Pemilu 2014 sudah berjalan.
“Pada 4 Desember 2013 sudah ditetapkan DPT, lalu pada 9 April 2014 akan ada pemungutan suara pemilu legislatif, tentu sebelumnya ada tahapan-tahapan lain, seperti distribusi surat suara, kampanye dan sebagainya,” katanya.
Untuk distribusi surat suara, ia menilai, di Jawa Timur terbilang aman dan mudah karena semua lokasi bisa dijangkau lewat darat dan bisa cepat prosesnya, tapi kerawanan tetap ada terkait kemungkinan adanya sabotase.
“Karena itu, lakukan protes sesuai proses hukum dan dialog, nantinya kekurangan yang ada akan didiskusikan, kemudian disepakati bersama, sehingga tahapan pemilu bisa berjalan lancar,” katanya.
Menurut dia, kerawanan itu juga bisa terjadi dalam tahapan kampanye, karena nanti akan ada pengerahan massa yang berpotensi terjadinya konflik sosial.
“Kalau pendorongan logistik mungkin seperti di Jawa Timur tidak terlalu sulit karena daerahnya bisa terjangkau dengan angkutan darat dan bisa dalam waktu yang singkat, tapi kita akan tetap kawal terus agar setiap sabotase yang akan terjadi dapat diantisipasi,” ujarnya.
Oleh karena itu pula, ia mengemukakan, konsilidasi bersama TNI dan Polri terkait Pemilu 2014 sangat penting dalam pengamanannya.
Senada dengan Kapolri, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mengatakan bahwa rapat konsolidasi itu penting untuk menyamakan persepsi dan pemikiran antara TNI dan Polri dalam mengamankan Pemilu 2014 di Jatim.
“Dengan adanya rapat konsolidasi diharapkan Pemilu di Jatim bisa berjalan dengan lancar dan baik. TNI di Jatim siap mendukung kepolisian dalam pengamanan Pemilu 2014,” ujarnya.
Oleh karena itu, pihaknya juga memerintahkan kepada TNI se-Indonesia agar tetap netral dalam Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2014.
“Saya bangga dengan adanya calon presiden dari TNI, namun panglima dan Prajurit TNI tidak bisa dipengaruhi siapapun dan tetap netral,” katanya menambahkan. atn