Nusantara7.com –Di tengah ancaman kebangkrutan maskapai Garuda, ada potensi persoalan lain. Yaitu nasib calon jamaah yang sudah telanjur memegang tiket. Jamaah tetap harus diberangkatkan, bagaimanapun masa depan Garuda kelak.
Nasib jamaah umrah yang sudah pegang tiket Garuda itu dibahas dalam pertemuan antara asosiasi travel dengan Arif Rahman selaku staf khusus Wakil Presiden pada Kamis (21/10). ”Tadi ada pembahasan tiket-tiket yang sudah mereka (jamaah umrah) bayar itu apa jaminannya,” kata Arif.
Dia mengatakan, sampai saat ini yang sudah memberikan jaminan pasti berangkat baru maskapai Saudi Arabia Airlines. Untuk maskapai lain belum ada yang berani memberikan jaminan.
”Bahkan Garuda sendiri belum ada jaminan,” ungkap Arif.
Untuk itu Arif mengatakan, dalam pertemuan itu juga dihadiri dari unsur Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Harapannya Kemenhub bisa memfasilitasi pertemuan dengan maskapai-maskapai tersebut. Khususnya maskapai Garuda. Apalagi saat ini maskapai Garuda diselimuti isu kebangkrutan.
Kondisi keuangan Garuda dan kaitannya dengan nasib jamaah umrah juga menjadi perhatian Kemenag. Data dari Kemenag ada lebih dari 18 ribu calon jamaah umrah sudah pegang tiket penerbangan dari berbagai maskapai. Termasuk di dalamnya maskapai Garuda yang terancam bangkrut.
Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kemenag Nur Arifin menyatakan, pihaknya memperhatikan urusan tiket pesawat dan kepastian pemberangkatan tersebut. ”Kami bukan hanya mengecek, tapi kami sudah mengundang semua maskapai,” terang Nur Arifi.
Kemenag menegaskan ketentuan teknis soal penerbangan merupakan domain dari Kemenhub. Untuk itu mereka juga berkoordinasi dengan Kemenhub.
(jwp)