Bintang Pos, Surabaya – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya akan melakukan visitasi kepada 11 dari 442 peserta Bidik Misi (beasiswa pendidikan untuk si miskin yang berprestasi) yang diterima lewat jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2013.
“Visitasi atau kunjungan ke rumah itu untuk mencocokkan kebenaran data yang telah diisikan untuk ujian, karena ada kriteria yang kami nilai meragukan,” kata Kepala Badan Akademik ITS Surabaya Dr Ir Ismaini Zain MSc di sela-sela pendaftaran ulang mahasiswa yang diterima lewat SNMPTN di kampus setempat, Rabu.
Dosen jurusan Statistika ITS itu menjelaskan bila nantinya dari hasil visitasi tidak sesuai data yang ada, maka terpaksa calon mahasiswa baru itu terpaksa ditolak untuk masuk ke ITS atau tidak diterima menjadi mahasiswa ITS.
“Sebaliknya, bila dari program reguler ternyata data yang diisikan dan setelah divisitasi lebih layak masuk Bidik Misi, maka sangat dimungkinkan justru akhirnya berpindah ke program Bidik Misi itu,” katanya.
Tahun lalu, ITS terpaksa mencoret dua peserta Bidik Misi, karena orang tua calon mahasiswa baru itu kaya, meski bisnisnya bangkrut, namun rumah mewah dan mobil masih ada, atau ada orang tua yang merupakan perwira tinggi TNI, sehingga tidak layak menerima Bidik Misi.
Sementara itu, pendaftar ulang SNMPTN di ITS hampir 100 persen, karena jumlah calon mahasiswa baru yang telah mendaftar ulang di Grha ITS pada 18-19 Juni 2013 mencapai 1.673 orang dari total kuota yang diterima sebanyak 1.737 orang atau sudah mencapai 94,9 persen.
“Dari total kuota 1.737 orang yang diterima tersebut ada 442 orang merupakan peserta program Bidik Misi, sedangkan sisanya dari program reguler,” katanya.
Hingga hari terakhir (19/6) tercatat 13 orang dari program Bidik Misi yang tidak mendaftar ulang dan 51 orang dari program non-Bidik Misi (reguler) yang tidak mendaftar ulang, sehingga total ada 64 orang tidak mendaftar ulang sebagai calon mahasiswa baru ITS jalur SNMPTN 2013. (ant)