Bintang Pos, Surabaya – Harga minyak mentah patokan Amerika Serikat (AS) West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan mendekati harga tertinggi dalam hampir dua bulan terakhir setelah stok minyak mentah AS diperkirakan melemah.
Stok minyak mentah AS diperkirakan turun 800 ribu barel pekan lalu, sementara tingkat tingkat operasi kilang untuk minggu keempat ini diperkirakan naik. American Petroleum Institute sendiri, dijadwalkan akan merilis data persediaan yang terpisah hari ini.
“Pedagang ingin melihat pick-up yang digunakan bensin dan output kilang. Tidak banyak berita, dan itu akan mempengaruhi pandangan masyarakat pada fundamental, baik permintaan maupun pasokan,” kata kepala analis pasar CMC Markets, Ric Spooner, seperti dilansir dari Bloomberg, Selasa (21/5/2013).
WTI untuk pengiriman Juni naik 12 sen menjadi USD96,83 per barel dalam perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange. Volume semua kontrak yang diperdagangkan adalah 20 persen di bawah rata-rata 100 hari.
Sedangkan pengiriman untuk Juli mendatang tidak berubah pada dan tetap di USD96,93 per barel. Harga bahan bakar Bulan depan naik 69 sen atau 0,7 persen ke penutupan tertinggi sejak 2 April.
Sedangkan Brent untuk pengiriman Juli naik 20 sen menjadi USD105 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London. Akibatnya, disparitas antara kedua patokan tersebut kembali melebar ke USD7,95 per barel setelah sempat ditutup di USD7,87 per barel. (oke-kba)