Bintang Pos, Jakarta – Aksi heroik tiga siswa MTs Fathan Mubina, dalam mengagalkan aksi pemerkosaan terhadap salah seorang siswi di perkebunan yang ada di daerah Ciawi, Bogor, mengundang decak kagum. Tiga siswa tingkat SMP ini pun menerima penghargaan dari berbagai pihak.
Setelah mendapatkan penghargaan dari Komisi Pelindungan Anak Indonesia, Menteri Agama dan Menteri Pendidikan, tiga siswa MTs Fathan Mubina ini mendapatkan penghargaan dari PT Bintang Toedjoe berupa beasiswa.
“Di tengah masyarakat yang kurang peduli terhadap sesama, ternyata masih ada orang-orang yang memiliki jiwa laki, keberanian yang positif tanpa pamrih. Ini sesuai dengan tagline Extra Joss, laki fearless. Jadi keberanian tanpa pamrih mereka patut kita hargai,” ujar Head PR dan CSR PT Bintang Toedjoe, Aydi Jaya usai menyerahkan beasiswa di MTs Fathan Mubina Ciawi, Bogor, Selasa (28/5/2013).
Aydi menambahkan, upaya mengapresiasi warga masyarakat yang telah melakukan tindakan positif bukan kali ini saja dilakukan Extra Joss. Bahkan ke depannya, pemberian beasiswa semacam itu akan menjadi agenda rutin.
Beasiswa diserahkan langsung pada ketiga siswa, yaitu Abdul Aziz, siswa kelas IX MTs Fathan Mubina Ciawi, Ilham Maulana, siswa kelas VII MTS Fathan Mubina dan Abdurrahman Assegaf, siswa kelas VIII SMPN 3 Ciawi, disaksikan Kepala Sekolah Mts Fathan Mubina, Benny, ketiga orang tua siswa, para guru dan perwakilan dari Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS).
Seperti diberitakan sebelumnya, pada 20 Mei lalu, Ilham Maulana, Abdurrahman Assegaf, dan Abdul Aziz, mengagalkan upaya pemerkosaan yang dilakukan seorang tukang ojek, Asep Hermawan, terhadap PA (14)di sebuah perkebunan daerah Tapos, Ciawi, Kabupaten Bogor.
Saat itu ketiganya yang hendak pergi bermain setelah pulang sekolah, mendengar suara teriakan minta tolong dari arah perkebunan. Ketiganya pun berhenti dari motor yang mereka kendarai, dan turun mengecek asal suara itu.
Ternyata, mereka menemukan seorang pria yang hendak memperkosa seorang siswi. Meski masih duduk dibangku sekolah tingkat SMP, namun hal itu tidak membuat mereka takut, ketiganya kemudian menegur pria tersebut dan bahkan sempat terlibat baku pukul dengan pelaku, sebelum akhirnya pelaku berhasil diringkus dan dibawa ke pos satpam perkebunan.
Atas keberaniannya itu, KPAI, Kemendikbud dan Kementerian Agama memberikan hadiah kepada ketiganya berupa uang Rp1 juta serta laptop. Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia, Badriyah Fayumi mengatakan hadiah itu merupakan penghargaan atas keberanian serta kepedulian ketiga siswa MTs itu.
“Kita merindukan masyarakat yang saling peduli atas apa yang terjadi disekitarnya, namun yang hadir malah dari anak-anak itu. Semoga ini bisa menginspirasi masyarakat lainnya,” ujarnya di kantor KPAI, Jakarta Pusat, Kamis (23/5/2013).
Selain memberikan penghargaan, atas aksi heroik dalam mencegah terjadinya pemerkosaan, KPAI juga menobatkan mereka sebagai pejuang perlindungan anak. Badriyah melanjutkan, tindakan kepedulian mereka merupakan hasil dari pendidikan karakter. Kejadian tersebut menunjukkan bahwa masih ada harapan untuk membangun Indonesia yang lebih baik.
“Sebagai simbol perlindungan anak Indonesia. Kami menobatkan ketiganya sebagai pejuang perlindungan anak,” tandasnya. (brj)