https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

SEPUTAR JATIM – Page 27 – nusantara7

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Eri Akan Tambah Panjang Sirkuit Balap GBT untuk Kejar Standart Internasional

Eri Akan Tambah Panjang Sirkuit Balap GBT untuk Kejar Standart Internasional

Nusantara7.com, Surabaya  – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berencana menambah panjang sirkuit balap di Gelora Bung Tomo (GBT). Hal itu didasari atas adanya rencana menggelar kejuaraan balap tingkat lokal hingga internasional.

Penambahan panjang arena pacu dikarenakan panjang semula masih kurang panjang untuk menggelar event tingkat dunia. Saat ini, sirkuit balap GBT memiliki ukuran panjang 800 meter dan lebar 8 meter.

Eri menyebut akan melakukan perhitungan terlebih dahulu terkait rencana penambahan panjang sirkuti balap GBT. “Sirkuit kita ini sek separo, durung diterusno. Nanti kita kurang panjang kalau untuk internasional,” kata Eri, Jumat (19/11/2021).

Rencana pembangunan itu kata Eri tak boleh dilakukan secara terburu-buru. Dirinya ingin ketika pembangunan jalan, maka pelaksanaan bisa dijalankan sesuai skema. Termasuk menyesuaikan dengan kekuatan anggaran yang ada. “Sekali membangun kudu dadi, ojo sampe ngenteni taun ngarepe maneh. Kita hitung selesai anggaran cukup ya kita masukkan, sekali kerja selesai,” tegas Eri.

Eri berharap ketika sirkuit GBT ini bisa rampung, maka Indonesia akan punya sirkuit tambahan untuk menggelar kejuaraan tingkat internsional, seperti halnya Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB) sebagai venue World Superbike (WSBK). “Insyaallah bisa berkesinambungan,” katanya.

Eri ingin ketika rencana tersebut telah berjalan dan rampung, maka bibit-bibit pembalap nasional bisa lahir di Kota Surabaya. Dia juga tetap melihat pergerakan kondisi pandemi Covid-19, terkait rencana pelaksanaan event balap ke depannya. “Kalau Covid-19 mudun ya tahun ngarep. Kita tata dulu gimana bisa menarik, piala walikota misalnya,” tandasnya.(brj)

Trenggalek Raih Inovasi Terbaik dalam KOVABLIK Jatim 2021, Berkat Akronim Super Keren

Trenggalek Raih Inovasi Terbaik dalam KOVABLIK Jatim 2021, Berkat Akronim Super Keren

Nusantara7.com, Trenggalek – Cukup membanggakan, Super Keren yang diinisiasi oleh Kabupaten Trenggalek dinobatkan sebagai Terbaik I Top 30 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KOVABLIK) Jawa Timur tahun 2021.

Akronim dari Suara Perempuan dan Kelompok Rentan itu dianggap sebagai terobosan baru dalam mengakomodir suara perempuan dan kelompok rentan di sektor pembangunan. Sesuai dengan visi pemeritah mewujudkan pembangunan yang inklusif dengan melibatkan semua sektor yang ada.

Penghargaan untuk Trenggalek ini diserahkan langsung oleh Menpan-RB, Tjahjo Kumolo di dampingi Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa kepada Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin di Exhibition Hall Grand City, Surabaya, Jumat (19/11/2021).

Menerima penghargaan ini, Bupati Trenggalek menyampaikan terima kasih kepada seluruh dinas dan masyarakat, khususnya kepada Tim Penggerak PKK dan seluruh perempuan di Trenggalek yang terlibat dalam Super Keren ini (Dinas Sosial, BAPEDA). “Pokoknya semuanyalah. Semoga pembangunan di Trenggalek lebih inklusif,” tandasnya.

Ratna Sulistyowati, Kepala Dinas Sosial PPPA Kabupaten Trenggalek mengatakan, tujuan daripada pembangunan adalah mewujudkan pembangunan yang inklusif. “Kalau berbicara inklusif tentunya tidak boleh ada satupun yang tertinggal. Termasuk diantaranya perempuan dan kelompok rentan,” ungkapnya.

Menurut Ratna, pada Super Keren terdapat 2 komponen didalamnya. Pertama Musrena Keren (Musyawarah Perencanaan Perempuan, Anak, Disabilitas dan Kelompok Rentan) dan Sepeda Keren (Sekolah Perempuan, Anak, Disabilitas dan Kelompok Rentan).

Selama ini dalam Musrenbang perempuan dan kelompok rentan diundang hanya sekedar untuk menggugurkan kewajban saja. Mereka datang namun tidak punya keberanian untuk berbicara menyuarakan aspirasinya. Ini dikarenakan karena keterbatasan kapasitas, komunikasi maupun keterbatasan kelompok rentan ini mengenali masalahnya sendiri.

Mencari solusi keterlibatan kelompok ini dalam perencanaan pembangunan, Pemkab Trenggalek mencoba mengelompokkan mereka dalam satu wadah, yang dinamakan Musrena Keren. Bersama degan kelomponya diharapkan mereka mampu bersuara, berbeda dengan ketika mengikuti Musrenbang reguler.

Dalam perjalanannya, mekipun dalam satu kelompok yang sama, mereka belum berani menyuarakan aspirasinya. Hal ini dikarenakan keterbatasan kemampuannya, keterbatasan keberanian menyuarakan aspirasinya sehingga lahir lagi inovasi Sepeda Keren.

Sepeda Keren sendiri merupakan sekolah informal yang tujuannya meningkatkan kapasitas dari perempuan dan kelompok rentan. Beberapa mentor direkrut dan buku panduan baku dibuat guna selanjutnya mencari agen-agen perubahan yang ada di desa. Kemudian selanjutya melatih masyarakat agar bisa menjadi agen perubahan sesuai modul yang sama

Para kader perubahan ini kemudian mendata kelompok rentan yang ada sekaligus mengenali permasalahan-permasalahan yang dihadapi dan mencari solusi jalan pemecahan.

Diharapkan dengan ini ada peningkatan kapasitas. Terus berada dalam komunitas yang sama saat Musrena Keren sehingga dapat menyampaikan kenginannya.

Diharapkan dengan upaya ini menghasilkan daya ungkit untuk menurunkan kemiskinan. Dengan begitu angka kemiskinan kita seperti yang di cita-citakan di RPJMD bisa turun 2 digid bisa tercapai, tandasnya.

Menteri PAN-RB RI, Tjahjo Kumolo dalam kegiatan ini menilai pelayanan yang tepat dan cepat akan melahirkan birokrasi yang baik dan reformasi birokrasi merupakan kunci utama percepatan pembangunan.

Tjahjo juga mendorong pemerintah daerah maupun Oraganisasi Perangkat Daerah untuk terus berinovasi di sektor pelayanan publik. Sehigga perbaikan pelayanan publik tidak hanya terlihat di satu daerah saja melainkan bisa terlihat di semua daerah.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menambahkan rasa terima kasihnya kepada semua Pemerintah Kabupaten dan Kota yang telah melakukan peguatan-penguatan di daerah degan melahirkan inovasi-inovasi di sektor pelayanan publik.

Menurutnya, Simposium ini digelar bertujuan untuk menggali Best Practice-Best Practice yang dibuat oleh Pemerintah Kabupaten dan Kota guna menjadi sumber peguatan pemerintah. [brj]

Surabaya Keluarkan SE Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19 Setelah Temuan Kasus Aktif

Surabaya Keluarkan SE Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19 Setelah Temuan Kasus Aktif

Nusantara7.com, Surabaya – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengeluarkan Surat Edaran (SE) tentang antisipasi lonjakan kasus Covid-19 melalui penemuan kasus aktif. SE bernomor 001.1/13997/436.7.2/2021 itu ditandatangani langsung oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi pada hari ini, Jumat (19/11/2021).

Eri menyampaikan bahwa SE ini untuk menindaklanjuti Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 60 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3, level 2, dan level 1 Covid-19 di wilayah Jawa dan Bali yang menyatakan bahwa Kota Surabaya berada pada PPKM level 1.

Dengan PPKM level 1 ini, ada beberapa kelonggaran dalam melakukan aktivitas bermasyarakat. Tentu saja dengan tetap konsisten menerapkan protokol kesehatan, yakni mencuci tangan, menjaga jarak, dan selalu memakai masker.

“Sebagai upaya antisipasi lonjakan kasus Covid-19 di Surabaya, maka diperlukan kegiatan penemuan aktif kasus pada tempat kerja atau usaha, baik di lingkungan pemerintahan maupun swasta,” kata Eri.

Oleh karena itu, maka Pemkot Surabaya akan melakukan pemeriksaan Swab RT-PCR yang difasilitasi oleh puskesmas wilayah setempat. Sasarannya adalah 10 persen dari total karyawan atau karyawati di masing-masing tempat kerja atau usaha.

“Pelaksanaan tes Swab ini akan dimulai pada tanggal 24 November 2021 di bawah koordinasi Dinas Kesehatan Kota Surabaya. Jadi, ini dalam rangka active case finding,” kata dia.

Eri juga mengimbau bagi warga Kota Surabaya yang dinyatakan positif Covid-19 dan tidak bergejala ataupun bergejala ringan, maka wajib melakukan isolasi di tempat isolasi yang sudah disediakan oleh Pemkot Surabaya.

“Bagi yang positif, tolong nanti langsung isolasi di tempat yang sudah kami siapkan,” pungkasnya. [brj]

Silaturahmi Dzurriyah Laskar Hisbullah Usulkan Sejumlah Ulama NU Jadi Pahlawan Nasional

Silaturahmi Dzurriyah Laskar Hisbullah Usulkan Sejumlah Ulama NU Jadi Pahlawan Nasional

Nusantara7.com, Jombang  – Sedikitnya ada sembilan tokoh dari NU (Nahdalul Ulama) yang dinilai layak mendapatkan gelar Pahlawan Nasional. Para kiai tersebut mempertaruhkan jiwa raga saat perjuangan mempertahankan kemerdekaan RI. Mereka berada di garis depan untuk mengusir penjajah yang berniat menguasai kembali Indonesia, yakni antara 1945 – 1949.

Pokok-pokok itulah yang mengemuka dalam Silaturahmi Dzuriyah Laskar Hizbullah yang digelar di Masjid Aisyah, Jl Cempaka Desa Mojongapit,Kecamatan/Kabupaten Jombang, Jumat (19/11/2021). Selain dari Jombang sendiri, para keturuanan anggota Laskar Hizbullah ini juga datang dari Surabaya.

Yakni, Abdul Wahid Zain, yang merupakan cucu dari Ketua Umum PBNU periode pertama (1926-1928) Hasan Sagipodin (Hasan Gipo), kemudian Yusuf Husni, yang merupakan putra dari Kiai Syakir, anggota Laskar Hizbullah. Pada era revolusi fisik (1945 -1949), Kiai Syakir selalu mendamping KH Yusuf Hasyim atau Pak Ud, dari pesantren Tebuireng Jombang.

Hadir pula KH Hamid Bisri atau Gus Mamik, dari PPDU (Pondok Pesantren Darul Ulum) Rejoso Peterongan Jombang, KH Irfan Yusuf (Gus Irfan) dari Tebuireng, KH Mustain Hasan pengasuh Ponpes Darul Ulum Kepuhdoko, serta dzuriyah dari KH Munasir Ali Mojokerto.

Abdul Wahid Zain mengatakan, selama ini nama KH Hasan Gipo nyaris tak terdengar di kalangan nahdliyin. Padahal kiprah Ketua Umum PBNU periode pertama hingga ketiga ini sangat besar. Hasan Gip merupakan teman diskusi KH Wahab Chasbullah. Sebelum NU berdiri, dua tokoh tersebut mendirikan sekolah Taswirul Afkar.

Hasan Gipo juga pengusaha sukses. Namun uang hasil usaha itu digunakan untuk perjuangan. Termasuk untuk pendanaan pendirian NU. “Oleh sebab itu, Hasan Gipo ini layak mendapatkan gelar pahlawan nasional,” ujar Abdul Wahid yang merupakan cucu Hasan Gipo ini.

Gus Irfan Yusuf menambahkan, ummat Islam memiliki saham cukup besar dalam pendirian NKRI. Hal itu sesuai faktar sejarah bahwa ulama dan santri yang tergabung dalam Laskar Hizbullah angkat senjata mengusir penjajah. Tidak jarang dari mereka gugur sebagai syuhada.

Gus Irfan menyebut bahwa KH Yusuf Hasyim yang tak lain adalah ayahnya sudah bergabung dengan Laskar Hizbullah sejak usai 16 tahun. “Masa muda ayah saya dihabiskan untuk berjuang mengusir penjajah. Beliau turun ke medan perang sejak usia 16 tahun,” ujar Gus Irfan yang juga cucu Hadratussyaikh Hasyim Asyari ini.

Musyafak, putra Kiai Nawawi asal Surabaya menambahkan, selain mengenang perjuangan Laskar Hizbullah, dalam silaturahmi tersebut juga menggodok sejumlah nama pejuang dari Laskar Hizbullah dan ulama NU yang dinilai layak menyandang gelar Pahlawan Nasional.

Nama-nama itu diantaranya KH Hasan Gipo Ketua PBNU periode pertama tahun 1926, KH Achmad Sidiq Rais Aam PBNU, KH Ali Ma’sum Rais Aam PBNU, KH Munasir Ali Komandan Batalyon 39 Condromowo Mojokerto, KH Machrus Aly Pengasuh pesantren Lirboyo yang juga suryah PBNU, KH Abdul Hamid dari Pasuruan, KH Zubair Sarang Rembang, KH Bisri Syansuri pendiri Ponpes Denanyar, serta KH Abdullah Abas Buntet Cirebon.

“Hasil penjaringan sementara ada sembilan nama itu. Namun tidak semua kita usulkan. Tergantung hasil kesepakatan mana yang kita usulkan. Beliau-beliau itu memiliki kiprah di bidang masing-masing, misalnya KH Achmad Sidiq yang berhasil memberikan wawasan pada Nahdlatul Ulama agar bisa menerima pancasila. Artinya yang kita usulkan nanti yang kita prioritaskan,” jelas Musyafak.

Tuan rumah acara silaturahmi, H Maulana Syahiduzzaman menambahkan, undangan yang hadir di Masjid Aisyah dari sejumlah pesantren di Jombang dan sekitarnya. Bahkan ada juga yang datang dari Mojokerto dan Surabaya. Dengan acara tersebut diharapkan spirit Laskar Hizbullah dan Resolusi Jihad tetap menjadi nafas dalam membangun bangsa.

“Ini sekaligus penegasan spirit Resolusi Jihad dalam Hari Santri. Sehingga kita tidak melupakan sejarah bahwa yang menggerakkan santri dalam perjuangan saat itu adalah Fatwa Resolusi Jihad yang dikumdangkan oleh Hadratussyaikh Hasyim Asyari,” ujar Kaji Maman, panggilan akrab H Maulana Syahiduzzaman. [brj]

Sidoarjo Raih Top 30 Kovablik, Berkat aplikasi ‘Sipraja’

Sidoarjo Raih Top 30 Kovablik, Berkat aplikasi ‘Sipraja’

Nusantara7.com, Sidoarjo – Reformasi birokrasi di Sidoarjo menuai hasil. Inovasi pelayanan publik kabupaten tersebut menjadi salah satu yang terbaik pada ajang Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Kovablik) yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Inovasi aplikasi Sipraja (sistem pelayanan rakyat Sidoarjo) masuk Top 30 Inovasi. Bahkan inovasi tersebut akan direplikasikan ke kabupaten/kota di Jawa Timur. Penghargaan Top 30 Kovablik diserahkan langsung oleh Menpan RB Tjahyo Kumolo kepada Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor Ali (Gus Ali) di Convention Hall Grand City Surabaya, Jumat (19/11/2021).

Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor) menandatangani komitmen replikasi bersama Deputi Bidang Pelayanan Publik Kemenpan RB, Diah Natalisa dan Gubernur Jawa Timur Hj. Khofifah Indar Parawansa disaksikan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahyo Kumolo.

Sipraja merupakan aplikasi yang dikembangkan Bagian Pemerintahan dan Bagian Organisasi Setda Kabupaten Sidoarjo dalam melayani perizinan dan non perizinan mulai dari tingkat desa/kelurahan, kecamatan dan OPD (Organisasi Perangkat Daerah).

Aplikasi berbasis website dan android ini diklaim mampu memangkas birokrasi karena masyarakat bisa langsung mengurus dari rumah tanpa harus datang ke desa maupun kecamatan.

“Aplikasi Sipraja memotong birokrasi pelayanan yang sebelumnya prosesnya terlalu lama, terlalu banyak yang harus dilewati. Sekarang masyarakat bisa langsung mengurus dari rumah. Lebih hebatnya lagi, dengan aplikasi Sipraja masyarakat bisa memantau progres pengajuan surat apakah sudah diverifikasi atau belum, itu bisa langsung dipantau real time,” kata Gus Muhdlor.

Alumnus Unair Surabaya itu menjelaskan, masyarakat dapat mengakses 24 jenis layanan yang sudah tersedia di aplikasi Sipraja selama 24 jam. Yang paling dibutuhkan masyarakat saat ini pelayanan pemerintah dapat diakses dengan mudah dan cepat.

Karena prinsip reformasi birokrasi adalah memberikan kemudahan pelayanan kepada publik. Memotong birokrasi yang dinilai menghambat pelayanan.

“Ini memotong beberapa alur birokrasi yakni yang ada di desa dan kecamatan. Dengan adanya kompetisi inovasi pelayanan publik seperti ini, harapan- nya daerah akan lebih banyak membuat inovasi untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” terang putra KH Agoes Ali Masyhuri pengasuh Pesantren Progresif Bumi Shalawat itu. [brj]

 

Kediri Jadi TOP 30 Kovablik Kedua Kalinya, Tahun Lalu Home Care Peduli, Tahun Ini EMAS

Kediri Jadi TOP 30 Kovablik Kedua Kalinya, Tahun Lalu Home Care Peduli, Tahun Ini EMAS

Nusantara7.com, Kediri – Inovasi English Massive (EMAS) berhasil meraih penghargaan TOP 30 kompetisi inovasi pelayanan publik (Kovablik) Jawa Timur 2020. Penghargaan diterima oleh Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar yang diserahkan langsung oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara (PANRB) Tjahjo Kumolo, Jumat (19/11/2021) bertempat di Exhibition Grand City Surabaya. EMAS merupakan kursus Bahasa Inggris gratis untuk warga Kota Kediri yang telah berjalan selama 6 tahun.

Wali Kota Kediri mengungkapkan satu tahun yang lalu, Kota Kediri menjadi 30 Top Kovablik dalam hal pelayanan kesehatan yaitu Home Care Peduli. Kini tahun 2021, Kota Kediri kembali meraih penghargaan tersebut namun untuk inovasi publik kursus Bahasa Inggris gratis English Massive (Emas). Hal tersebut berarti berbagai program inovasi yang digagas Pemkot Kediri berjalan dengan baik dan tepat guna.

Lebih lanjut Abdullah Abu Bakar berharap inovasi pelayanan publik dalam bidang apapun harus terus dilakukan. Yang tak kalah penting, inovasi pelayanan publik harus dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Kota Kediri. “Penghargaan itu hanya bonus, yang penting kita dapat melayani masyarakat dengan baik. Lalu yg dilayani pun paham bahwa pelayanan ini bisa dipakai dan tidak hanya diciptakan untuk bertanding saja,” harapnya.

EMAS digagas oleh Wali Kota Kediri karena masih terbatasnya akses belajar bahasa asing. Padahal bahasa asing menjadi alat komunikasi yang efektif untuk bersaing secara global di era industri 4.0. Selain itu sebagai pengungkit kualitas Sumber Daya Manusia.

Dinas Pendidikan yang menjadi leading sector dalam program ini membentuk tim untuk merancang konsep pembelajaran hingga menyeleksi tutor-tutor. EMAS juga terbuka bagi seluruh lapisan masyarakat tanpa batasan usia, latar belakang sosial, serta tanpa batasan waktu dan tempat.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur menuturkan refrensi inovasi dari berbagai kabupaten kota akan terus dilakukan pendalaman lebih detail untuk bisa direplikasi di tempat lain. Dari proses yang dilakukan replikasi di berbagai daerah tentu harapannya adalah proses inovasi yang akan terus ditumbuhkembangkan. Gubernur Jawa Timur berharap seluruh inovasi yang sudah diinisiasi akan terus bisa dilakukan capaian-capaian yang signifikan baik di tingkat provinsi, kabupaten, kota, kecamatan maupun desa.

“Terima kasih kepada bupati dan wali kota atas segala partnership yang luar biasa, penguatan di berbagai lini dan inovasi-inovasi berbagai improvement yang dilakukan oleh kabupaten kota semuanya,” ujarnya.

Menteri PANRB Tjahyo Kumolo mengharapkan proses pelayanan publik harus lebih dipercepat. Sekarang, kata menteri, Jawa Timur baik kabupaten dan kota sudah mulai meningkat dan merata untuk pelayanan publiknya.

“Saya harapkan kabupaten kota di Jatim kalau belum punya gedung pelayanan bisa pakai gedung lama, bisa pinjam atau sewa yang penting mempercepat proses pelayanan masyarakat dan mempercepat proses perizinan yang ada. Reformasi birokrasi merupakan satu bagian yang sangat simultan yang harus terus menerus kita cermati dan kita gerakkan dengan membangun berbagai inovasi,” tambahnya.

Hadir pula dalam penganugerahan ini Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, Pelaksana Harian Konsul Jendral Australia di Surabaya Majell Hind, Forkopimda Jawa Timur, Bupati dan Wali Kota se-Jawa Timur. [brj]

Bupati YES Sidak Kesiapsiagaan Petugas Lapangan, Waspada Bencana Hidrometeorologi

Bupati YES Sidak Kesiapsiagaan Petugas Lapangan, Waspada Bencana Hidrometeorologi

Nusantara7.com, Lamongan  – Bupati Lamongan Yuhronur Efendi melakukan sidak kesiapsiagaan penanggulangan bencana di beberapa OPD, yakni Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (DPU-SDA) dan Kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Lamongan, pada Kamis (18/11/2021) hari ini.

Menurut Bupati yang akrab disapa Bupati YES, kewaspadaan terhadap berbagai jenis bencana hidrometeorologi harus ditingkatkan saat musim penghujan. Oleh karena itu, pihaknya mengarahkan semua unsur aparat agar siap siaga dan hadir di tengah masyarakat.

Dengan sinergitas dari seluruh instansi terkait, maka rasa aman dan nyaman yang diharapkan seluruh masyarakat Lamongan bisa terwujud. Hal itu sesuai dengan tagline Lamongan Megilan, huruf “N” yakni Nyaman.

“Mari kita terus hadir memberikan rasa nyaman dan aman untuk masyarakat. Tunjukkan bahwa kita mampu membantu masyarakat yang membutuhkan pertolongan, memberi perlindungan terutama di saat situasi bencana,” ungkap Bupati YES, Kamis (18/11/2021).

Orang nomor satu di Lamongan itu mengungkapkan, bahwa kesiapsiagaan yang dimaksud tersebut tidak hanya berupa fisik para personilnya, tetapi juga kesiapsiagaan peralatan dan perlengkapan.

“Maintenance terhadap peralatan dan perlengkapan harus diperhatikan dan dilakukan secara berkala agar saat sewaktu-waktu dibutuhkan gerak cepat, alat telah siap digunakan sesuai dengan SOP-nya,” tutur Bupati YES.

Tak hanya itu, Bupati YES juga menegaskan, agar ke depannya terdapat posko penanggulangan bencana 24 jam. Posko tersebut harus memantau debit air di semua titik air, sehingga kondisi debit air dapat diinformasikan secara langsung dan akurat.

“Saya minta untuk DPU SDA supaya menyiapkan posko penanggulangan bencana banjir 24 jam yang memantau debit air. Sehingga ketika sewaktu-waktu debit air naik dapat diketahui sedini mungkin. Serta kondisi di lapangan dapat diinformasikan secara akurat dan tidak menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat,” terangnya.

Sebagai informasi, dalam menjalankan sejumlah tugas tersebut, Tim kesiapsiagaan bencana Pemkab Lamongan didukung oleh DPU SDA, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Satpol PP, dan Pemadam Kebakaran (Damkar) Lamongan.

“Untuk mendukung sinergitas penanggulangan bencana tersebut telah disiapkan 30 personil Satpol PP dengan 3 armada yang terdiri dari 1 truk ban dobel dan 2 mobil panther untuk menangani bencana dan membantu masyarakat,” ujar Kepala Kantor Satpol PP Lamongan, Suprapto.

Selanjutnya dengan sinergitas tersebut, nantinya tim tidak hanya membantu mengavuaksi masyarakat terdampak bencana, namun juga siap memberi rasa aman, yakni membantu masyarakat dalam mengevakuasi sarang tawon, ular, dan lain-lain yang meresahkan masyarakat.[brj]

Mantan Jubir Gus Dur, Gus Yahya: The Next Gus Dur

Mantan Jubir Gus Dur, Gus Yahya: The Next Gus Dur

Nusantara7.com, Mendekati pelaksanaan muktamar NU ke-34 di Lampung, dukungan para Gus atau kyai muda kepada Gus Yahya semakin menguat. Seperti dilansir Detik News 17/11/2021 kemarin bahwa sejumlah Gus dari pesantren besar dan paling berpengaruh di Indonesia berombongan menemui Rais PWNU Jawa Tengah untuk menguatkan dukungan ke KH. Yahya Cholil Staquf atau yang akrab kita sapa Gus Yahya.

Tokoh Gus yang hadir itu antara lain Gus Atho’illah Anwar Mansur dari Ponpes Lirboyo Kediri, Gus Abdurrahman Al Kautsar Nurul Huda Djazuli atau Gus Kautsar dan Gus Fahim Fuad dari Ponpes Ploso Kediri, Gus Maksum dari Ponpes Langitan Tuban, Gus Kholil dari Ponpes Sidogiri, Gus Abdussalam Shohib dari Ponpes Denanyar Jombang, Gus Makmun Ketua PCNU Kediri, dan Gus Makki Ketua PCNU Banyuwangi.

Para Gus adalah faktor penggerak roda kehidupan NU dan pesantren di masa depan. Mereka adalah anak-anak muda yang tumbuh dari keluarga pejuang agama di rahim pesantren yang sederhana , berpendidikan dan penuh talenta, yang telah mengitari punggung bumi untuk mencari ilmu, menuntutnya dan mengamalkannya. Para Gus adalah modal utama kemajuan NU dan pesantren. Mereka yang akan merangkai sejuta perspektif mengenai rancang bangun pesantren dan kaum nahdliyyin masa depan.

Di tempurung kepala mereka tersimpan sketsa dan gambar kehidupan ummat akhir zaman yang penuh dinamika dan gejolak. Sebagai sunnatullah secara pasti roda kehidupan akan selalu berputar, akan tiba saat musim gugur berganti musim semi, nama-nama besar masa kini akan menjadi masa lalu dengan nilai kebaikan dan warisannya digantikan nama-nama baru dengan tantangan zamannya untuk membangun masa depan gemilang dengan landasan nilai masa lalu yang cemerlang.

Sejumlah figur tokoh NU yang menjulang hari ini mewakili generasinya pada saatnya kelak harus rela bersiap meninggalkan gelanggang menyaksikan para Gus the golden generation memimpin regenerasi Nahdlatul Ulama. Kelak akan bertaburan para Gus bintang baru yang melesat di orbitnya. Gagasan mengenai kemajuan organisasi dan keummatan akan datang dari nama-nama besar selanjutnya seperti Gus Yahya, Gus Baha, Gus Ipul, Gus Imin, Gus Kautsar, Gus Ghofur Maimoen, Gus Awis, Gus Salam, Gus Reza , Gus Yusuf , Gus Imam Jazuli dan masih banyak nama lainnya.

Generasi muda pesantren yang santun, pintar dan progresif dengan gagasan-gagasan besar mesti diberi kesempatan untuk tampil kedepan dan dijaga dengan pagar ilmu, moral dan keimanan yang kuat, dengan tetap berakar pada kedalaman jati diri tradisi pesantren dan budaya luhur aswaja. Para sesepuh saat ini harus menyiapkan landasan, memberi arah, dan mengembalikan ke rel jika roda akidah dan keilmuan mereka berubah ke arah liberal dan radikal.

Nama Gus Yahya Cholil Staquf diharapkan tampil memimpin gerbong panjang regenerasi para Gus Nahdlatul Ulama (NU) yang penuh sesak. Dari sisi kepemimpinan ia telah matang dalam organisasi. Mulai dari IPNU hingga Pengurus Besar Nahdlatul Ulama. Dikader langsung oleh Gus Dur dan telah mewarnai diskursus nasional. Punya pengalaman internasional bolak-balik ke luar negeri, mengenalkan nilai-nilai wasathiyah Islam dengan pendekatan Aswaja Annahdliyah.

Selain mantan juru bicara Presiden keempat RI KH Abdurrahman Wahid, Gus Yahya Cholil Staquf juga mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Joko Widodo, juga salah seorang komisioner pertama sejak Komisi Pemilihan Umum (KPU) berdiri. Terlahir pada tanggal 16 Februari 1966 di Rembang Jawa Tengah, ia adalah cucu seorang tokoh besar NU, KH Bisri Mustofa penyusun Kitab Tafsir Al Ibris yang masyhur dan saat ini Gus Yahya menjabat Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama. Gus Yahya Cholil Staquf juga merupakan keponakan dari Pengasuh Pondok Raudlatut Thalibin, KH Mustofa Bisri atau Gus Mus, sang kyai penyair mantan Rois Am PBNU.

Pendidikan dasar formal Gus Yahya didapatkan di madrasah Almunawwir . Ia murid KH Ali Maksum di Pondok Pesantren Krapyak, Yogyakarta. Kemudian melanjutkan srata S1 ke Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Gadjah Mada dan dilanjutkan mukim ngaji di Makkah selama setahun. Semua itu membentuk sosok Gus Yahya menjadi matang, well educated, berfikiran modern terbuka, egaliter dan siap membuka ruang dialog dengan siapapun untuk menjaga keharmonisan dalam kehidupan berbangsa .

Tidak diragukan bahwa Gus Yahya akan membawa misi Islam Aswaja NU yang ramah sebagai rahmatan lil alamin. Memuliakan manusia sebagai sederajat, memiliki hak-hak yang sama dan harus dihargai dan dihormati, baik yang menganut Islam dan atau yang tidak.

Katib Aam PBNU itu juga telah menawarkan strategi perdamaian global model NU di International Religious Freedom (IRF) Summit di Washington DC, Amerika Serikat, Kamis (15/7/2021) dalam pidato berjudul “The Rising Tide of Religious Nationalism” (Pasang Naik Nasionalisme Religius). Gus Yahya menegaskan pemikiran damai dengan semua golongan, bahwa dunia harus membangun konsensus atas nilai-nilai yang perlu disepakati agar semua pihak yang berbeda-beda dapat hidup berdampingan secara damai. Bahkan bila diperlukan, nilai-nilai tradisional yang menghambat koeksistensi damai pun layak untuk disesuaikan.

Gus Yahya mewarisi ide Gus Dur mencintai kemanusiaan. Kacamata Gus Dur adalah kemanusiaan. Bukan lagi golongan, kelompok atau agama. Kacamata kemanusiaan yang dipakai Gus Dur itu menurut Gus Mus yang membuat dia tak anti terhadap perbedaan melainkan mengedepankan sikap toleran, lantaran kacamata kemanusiaan memungkinkan Gus Dur melihat manusia lain sebagai manusia seutuhnya yang masing-masing tercipta berbeda.

“Kalau orang yang masih menggunakan kacamata golongan, apalagi politik, yang dilihat ini PKB, itu PDIP, jadinya tidak kelihatan kalau sama-sama NU-nya,” kata Gus Mus dalam haul Gus Dur tahun lalu di Jombang.

Penulis berharap, Gus Yahya menjadi sosok perekat dan pemersatu umat, agar PBNU menjadi rumah besar yang nyaman bagi semua warganya tanpa membedakan suku, latar belakang dan pilihan parpolnya, salah satu ide Gus Yahya adalah “The Governing NU” alias menjadikan pola kerja PBNU seperti sebuah pemerintahan. Seorang Ketua Umum, mesti berfungsi seperti seorang presiden melayani seluruh lapisan rakyatnya . Dia memimpin rapat, seperti seorang presiden memimpin sidang kabinet bersama para menterinya.

Seluruh program dan agenda kerja organisasi diputuskan bersama lembaga Syuriyah , bukan berjalan sendirian, Wujud kepemimpinan di setiap tingkatan tidak boleh hanya mencerminkan aspirasi basis, tapi juga soliditas instrumen organisasi. Maka, kepentingan pengendalian oleh tingkat kepemimpinan yang lebih tinggi harus mendapat ruang dalam pembentukan formasi kepemimpinan di bawahnya secara kompak bersambung ke tingkat paling bawah dan tidak hanya berpusat di Jakarta.

Mantan Jubir Gus Dur itu tentu akan lebih terbuka untuk bertemu , merangkul dan berdialog dengan siapa saja, termasuk dengan pihak yang selama ini terkesan berseberangan dengan PBNU semisal NU GL, NU Khittah, FPI dan lainnya , dia telah terbiasa diskusi dengan perbedaan dalam berbagai sudut pandang pemahaman agama, asalkan tidak mengganggu NKRI, Pancasila, UUD 45 dan Bhineka Tunggal Ika untuk menjaga keharmonisan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara , termasuk dengan mantan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab. ” Ketemu Yahudi Saja Bisa, Masa Habib Rizieq Tidak ? sebagaimana dikutip VIVA news 11/11/ 2021 . [brj]

Muktamar Diundur, PWNU Jatim Tak Setuju

Muktamar Diundur, PWNU Jatim Tak Setuju

Nusantara7.com, Malang  – Kabar mengejutkan datang dari Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Helmy Faishal Zaini yang mengatakan pelaksanaan Mukatamar NU ke 34 yang akan dihelat di Lampung 23-25 Desember mendatang, diundur pelaksanaanya.

Menurut mantan Politisi PKB itu, alasan mundurnya pelaksanaan Muktamar Ormas berlogo bintang sembilan itu seiring diterapkannya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 3 se-Indonesia oleh pemerintah, pada libur Natal dan Tahun Baru 2022 mendatang.

Menanggapi pernyataan itu, Wakil Ketua PWNU Jawa Timur, KH. Dr. H. Ahmad Fahrur Rozi tampaknya tidak sepakat apabila pelaksanaan Mukatamar NU itu diundur. “Kalau sinyal dari teman-teman PWNU Jawa Timur, justru kami lebih sepakat apabila dimajukan. Bukan diundur,” ungkapnya saat dikonfirmasi, Kamis (18/11/2021).

Kata Gus Fahrur sapaan akrabnya, jika pandemi Covid-19 menjadi alasan, apabila diundur maka pastinya akan lebih parah dibanding saat ini. “Kalau diundur apa tidak lebih parah?” tuturnya.

Hanya saja, Pengasuh Pondok Pesantren An-Nur 1 Bululawang, Malang itu mengaku secara intitusi PWNU Jawa Timur masih menunggu keputusan dari Rais Am PBNU. “Jadi keputusan tertinggi dalam NU adalah Rais Am. Kalau statemen Sekjen belum tentu menjadi keputuan PBNU,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Helmy Faishal Zaini menyampaikan bahwa pelaksanaan Muktamar NU ke-34 diundur akibat diterapkannya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 3 se-Indonesia.

Pihaknya belum memastikan sampai kapan pelaksanaan Muktamar NU itu diundur. Menurutnya, PBNU sedang melakukan pembahasan terkait pelaksanaan muktamar tersebut. (brj)

Hasil Seleksi Direksi PDAM Surya Sembada Surabaya

Hasil Seleksi Direksi PDAM Surya Sembada Surabaya

Nusantara7.com, Surabaya  – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengumumkan hasil seleksi Direksi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Kota Surabaya, Rabu (17/11/2021).

Pengumuman tersebut, sesuai dengan Keputusan Walikota Surabaya Nomor 188.45/139/436.1.2/2021 tanggal 25 Juni 2021 tentang Penetapan Panitia Seleksi Direksi PDAM Surya Sembada Kota Surabaya.

Kepala Bagian Administrasi Perekonomian dan Usaha Daerah, Agus Hebi Djuniantoro mengatakan, berdasarkan hasil penjaringan, telah dilaksanakan rangkaian seleksi dengan beberapa tahapan. Pertama, seleksi administrasi, yang dilakukan oleh Tim Seleksi Administrasi.

“Kedua, uji kelayakan dan kepatutan, yang dilakukan oleh Tim Uji Kelayakan dan Kepatutan, serta wawancara akhir, yang dilakukan oleh Tim Wawancara Akhir,” kata Hebi sapaan akrabnya.

Dalam perjalannya, Hebi mengungkapkan, bahwa Panitia Seleksi Direksi PDAM Surya Sembada Kota Surabaya, melaksanakan penjaringan bakal calon Anggota Direksi PDAM Surya Sembada, dengan melakukan tiga kali perpanjangan, sejak tanggal 2 Juli 2021.

Oleh karena itu, Hebi menyampaikan, saat ini telah terpilih Direksi PDAM Surya Sembada yang merupakan hasil dari usulan Dewan Pengawas PDAM Surya Sembada, kepada Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi. Dan terpilih satu nama untuk masing-masing Direksi.

“Berdasarkan rangkaian tahapan tersebut, bahwa terpilih Calon Direksi PDAM Surya Sembada, yakni Arief Wisnu Cahyono terpilih menjadi Direktur Utama, kemudian Nanang Widyatmoko terpilih menjadi Direktur Operasi, dan Agung Pribadhi terpilih menjadi Direktur Pelayanan,” ujar dia.

Hebi menerangkan, setelah pengumuman tersebut, akan ditindaklanjuti dengan penandatanganan Pakta Integritas dan perjanjian kinerja. Tindak lanjut tersebut telah dibuat dan telah diserahkan kepada Wali Kota Eri. Sedangkan, terkait untuk pelantikan, proses tersebut akan menunggu keputusan Walikota Surabaya.

“Kemudian dari keterangan Calon Direksi PDAM Surya Sembada, mereka bersedia untuk mulai aktif bekerja pada tanggal 19 November 2021, dengan pertimbangan penyelesaian urusan/pekerjaan pada jabatan/kantor sebelumnya,” terang dia.

Disisi lain, Hebi mengungkapkan, bahwa Wali Kota Eri memiliki pesan khusus untuk target dari Direksi PDAM Surya Sembada yang terpilih. Target tersebut, adalah pelayanan maksimal untuk masyarakat Kota Surabaya. Salah satunya, dengan tidak menaikkan tarif iuran pembayaran.

“Pesan Pak Walikota, pertama adalah pelayanan, tidak ada TDA (Tidak Dapat Air) di Kota Surabaya. Jadi sudah harus dapat air semua. Kemudian, terkait bisnis juga harus diperhatikan, dan terkait pengembangan juga harus dipikirkan,” tandasnya. [brj]