Bintang Pos, Sumenep- Pekan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) VII Provinsi Jawa Timur di Kabupaten Sumenep, 23-27 April 2013, juga menampilkan Festival Pertunjukan Rakyat dari berbagai Kabupaten/Kota.
“Ini merupakan upaya mengakomodir budaya tradisional di tiap daerah. Makanya para seniman kami beri kesempatan untuk tampil di panggung Festival Pertunjukan Rakyat,” kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Sumenep, Yayak Nur Wahyudi, Sabtu (27/04/13).
Ia memaparkan, festival pertunjukan rakyat tersebut digelar setiap malam di panggung megah yang telah disiapkan. Penampilan kebudayaan tradisional tersebut kemudian dinilai oleh para juri dan pemenangnya diumumkan saat penutupan Pekan KIM.
“Kesenian tradisional yang ditampilkan ini macam-macam. Mulai ketoprak, ludruk, topeng, dan berbagai seni tradisional lainnya. Tergantung kekhasan tiap daerah lah. Kami serahkan pada mereka untuk berkreasi,” ujar Yayak.
Ia menambahkan, peserta Festival Pertunjukan Rakyat tersebut dibagi dalam 4 korwil. Setiap korwil menampilkan 3 pertunjukan kesenian daerah. “Jadi totalnya ada 12 pertunjukan kesenian tradisional dalam festival ini,” terangnya.
Yayak mengungkapkan, meskipun Festival Pertunjukan Rakyat tersebut hanya digelar pada malam hari, namun saat pagi dan siang hari, panggung tetap tidak pernah sepi dari pertunjukan. “Kalau pagi dan siang ada penampilan band siswa dan mahasiswa. Ada juga penampilan kelompok reggae, kelompok musik rock. Yang jelas panggung ini tidak pernah sepi lah, setiap hari,” ujarnya bangga.
Dalam pekan KIM tersebut, juga digelar pameran produk-produk unggulan 38 Kabupaten/ Kota. Selain itu, KIM tiap Kabupaten juga unjuk kebolehan dan kemampuan dalam menggali informasi berbasis teknologi. Tidak hanya itu, dalam pekan KIM ini, juga digelar lomba blog antar KIM, kemudian Grand Final lomba cerdik cermat komunikatif.
Pekan KIM ini pun memberikan ruang bagi para pedagang kaki lima (PKL) untuk ikut berpartisipasi. Sedikitnya 54 stand untuk PKL disiapkan di halaman Graha Adipoday, tempat pekan KIM berlangsung.
“Yang jelas target kami, bagaimana teknologi informasi ini berdampak untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Karena dengan teknologi informasi, sesungguhnya akan mampu mempercepat perolehan nilai lebih, terhadap garapan sumber daya alam,” pungkas Yayak. (brj-kba)