Jakarta – Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara soal adanya penolakan dari organisasi masyarakat yang menentang Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi pengganti gubernur. Menurut Jokowi, hanya perlu dilakukan pendekatan agar mereka dapat menerima Ahok.“Iya nanti. Itu hanya perlu pembicaraan dan pendekatan saja,” ungkapnya saat mengunjungi Rumah Transisi, Jalan Situbondo nomor 10, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (4/8).
Sebelumnya, Tokoh Budayawan Franz Magniz menilai tindakan yang dilakukan para ormas tersebut terlalu berlebihan. Sebaiknya masyarakat membiarkan Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta dan menunjukkan kerja nyatanya. Sehingga dari sana baru masyarakat dapat menilai mantan Bupati Belitung Timur ini.
“Saya mengimbau supaya Pak Ahok diterima dan diberikan kesempatan untuk menunjukkan kerjanya sebagai gubernur, bagaimana dia memperbaiki Jakarta ke depannya. Dengan demikian Ahok bisa memberikan contoh untuk semua masyarakat Jakarta,” jelasnya saat dihubungi merdeka.com, Senin (?4/8).
Menurutnya, selain memberikan kesempatan ke Ahok, masyarakat juga harus mengikuti peraturan yang berlaku. Sebab bagaimanapun juga, Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta bukan atas keinginannya.
L?Kita hendaknya mengikuti undang-undang dan peraturan yang berlaku. Mengingat dasar hukum itu Pak Ahok akan menggantikan Jokowi dan harus diterima dan jangan macam-macam alasan diajukan,” tegas Franz Magnis.
Ada 12 ormas yang rencananya akan melakukan aksi dalam rangka penolakan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta. Antara lain, FBR, FORKABI, GEMA KEADILAN, FUI, FPI, FRONT HIZBULLAH, HMI, KAMMI, Forum Pemuda Betawi, GPI, Gerakan pemuda Kabah dan Macan Kemayoran. mkm