Nusantara7.com – Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua resmi ditutup oleh Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, Jumat malam (15/10). Kendati gelaran olahraga empat tahunan itupun berakhir, namun menyimpan sejuta kisah dan kenangan. Terutama bagi para peraih medali.
Begitu juga dirasakan para atlet asal Gresik yang bergabung dalam kontingen Provinsi Jatim. Pada PON XX Papua ini, Gresik turut mengirimkan sebanyak 31 atlet. Dari jumlah itu berhasil membawa pulang total 31 medali untuk Jatim yang berada di posisi ketiga di bawah Jabar dan DKI Jakarta.
Perincian sumbangsih atlet asal Gresik masing-masing emas 13 medali, perak 11 medali, dan perunggu 7 medali. Dari torehan sejumlah medali itu sebagian besar disumbang dari cabor panjat tebing. Yakni, 6 emas, 5 perak, dan 3 perunggu.
Beberapa atlet peraih medali emas, mereka mengaku haru dan bangga. Kharisma Ragil Rakasiwi, misalnya. Alumnus SMAN 1 Manyar itu sukses meraih medali perak untuk kategori perorangan dan emas di grup. ‘’Alhamdulillah, medali ini pertama saat ikut tampil di PON,’’ kata perempuan yang dapat beasiswa kuliah di Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya itu, Jumat malam (15/10).
Ragil memang termasuk salah seorang atlet panjat tebing andalan dari Gresik. Sudah sejak SD aktif di olahraga memanjat itu. Capaian prestasinya sudah berjibun. Bahkan, di gelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim 2019 lalu sukses meraih 6 emas untuk Gresik. Total hadiah atau bonus yang diterima sudah ratusan juta rupiah.
Yang menarik, di PON XX Papua ini Ragil harus berkompetisi dengan kakak kandungnya sendiri. Yakni, Fitria Hartani. Ragil pun sukses meraih perak, sang kakak yang memang jauh lebih lama sebagai atlet panjat tebing mendapatkan medali emas. Apakah sudah janjian untuk mengalah? ‘’Nggak lah, Mas. Meski bersaudara, tetap mesti sama-sama fight,’’ ujarnya.
Ketika gagal menggondol emas di nomor individu, di hati Ragil sempat sedikit shock. Namun, begitu yang merebut emas adalah kakaknya sendiri, Ragil pun tersenyum bangga. ‘’Saya bilang sama Mbak, alhamdulillah kita kan sama-sama dapat medali. Mbak juga tersenyum bangga,’’ ungkap gadis yang usianya selisih 5 tahun dengan Fitria Hartani itu.
Kebanggaan serupa juga membuncah dalam diri Nurul Fajar Fitriati. Atlet asli Gresik peraih dua medali emas dari cabor renang. Atik, panggilan akrabnya, memang salah seorang atlet putri hebat di tingkat nasional spesialis renang gaya punggung. Beberapa kali sukses memecahkan rekor. Di Asian Games 2018 lalu, nyaris merebut medali. Namun, akhirnya harus puas di peringkat 4.
Sejak awal, Atik optimistis dapat menyumbangkan medali emas untuk Jatim. Apalagi namanya sudah masuk dalam target mendapat emas. Kendati yang tampil di PON XX Papua mayoritas masih adik kelas atau yuniornya, namun Atik tidak menganggap mereka remeh. ‘’Syukurlah target itu bisa tercapai,’’ ungkap alumnus SMAN 1 Kebomas, Gresik, itu.
Dia pun bercerita, sempat ada tawaran untuk bergabung dalam atlet dari Jawa Barat. Maklum, tugas kerjanya di Bandung. Namun, Atik sudah meneguhkan komitmen untuk tetap membela panji-panji Jatim. ‘’Saya sudah bulat untuk berkarir sampai akhir di Gresik, Jawa Timur. Sebab, dari sinilah saya dibesarkan,’’ tegasnya.
Atik tidak ingat persis sudah berapa rupiah hadiah atau bonus yang didapat sejak menggeluti olahraga renang. Saat ditanya, senyumnya mengembang. ‘’Bapak saya yang mengaturnya, Mas. Saya cuma tanda tangan saja,’’ kelaka mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) itu.
Pada PON XX Papua, Pemkab Gresik juga turut memberikan support. Bahkan, Wabup Aminatun Habibah, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga A.H. Sinaga, dan beberapa perwakilan KONI Gresik terbang langsung ke Papua untuk memberikan dukungan atlet Jatim. Terutama dari Gresik.
Saat tiba di Bumi Cenderawasih, Wabup mendapat kehormatan memberikan medali cabor renang. “Alhamdulillah, atlet Gresik yang tergabung dalam kontingen Jatim berhasil meraih medali emas. Kami pun ikut bangga sekali turut menyaksikan perjuangan atlet-atlet Gresik ini di PON XX Papua. Selamat bagi para peraih medali. Bagi yang belum, terus bersemangat,” ungkap Aminatun.
Dia berharap, capaian prestasi atlet-atlet asal Gresik itu menjadi role model bagi generasi muda lainnya. “Kesuksesan itu tidak datang tiba-tiba. Bagaimana mereka disiplin dan tekun berlatih, tidak pantang menyerah dan terus berjuang untuk yang terbaik. Nah, seperti ini yang wajib dicontoh,” tambahnya. (jwp)