Nusantara7.com, Bangkalan – Upaya percepatan untuk membentuk herd immunity terus dilakukan oleh Satgas Covid-19 Kabupaten Bangkalan. Yakni, dengan menerapkan vaksinasi booster kepada aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkab Bangkalan.
Juru Bicara (Jubir) Satgas Covid-19 Bangkalan Agus Sugianto Zein menyampaikan, vaksinasi booster adalah lanjutan yang dilakukan untuk membentuk imunitas yang lebih baik. Khususnya kepada para abdi negara di lingkungan Pemkab Bangkalan.
Dalam pelaksanaan vaksinasi booster itu, satgas telah berkirim surat kepada semua kepala organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Bangkalan. Tujuannya, agar berpartisipasi secara langsung dan menginstruksikan semua pegawainya untuk turut menjalani vaksinasi lanjutan tersebut.
”ASN yang mengikuti vaksinasi lanjutan ini bertahap, karena pasti ada kegiatannya di masing-masing OPD,” ucapnya kemarin (9/2).
Pria yang juga Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Bangkalan itu menyampaikan, satgas menargetkan semua abdi negara menjalani vaksinasi booster. Karena selain untuk meningkatkan imunitas, itu dilakukan untuk meningkatkan capaian vaksinasi secara keseluruhan di Bangkalan.
”Selama proses vaksinasi ini, tidak pernah ada laporan dan keluhan serius yang disampaikan masyarakat,” imbuhnya.
Sementara untuk ASN yang berada di wilayah kecamatan, proses vaksinasi lanjutannya dilakukan di masing-masing puskesmas. Pihaknya berharap vaksinasi lanjutan yang dilakukan oleh para abdi negara itu dapat diikuti oleh masyarakat.
Kepala Dinas Kesehatan Bangkalan Sudiyo mengatakan, vaksinasi lanjutan dapat dilakukan di semua daerah tanpa adanya batasan minimum capaian tahap pertama dan kedua. Ketentuan itu berlaku sejak awal Januari lalu. ”Kalau di regulasi sebelumnya ada persentase tahap pertama yang harus dipenuhi untuk dapat melakukan booster,” imbuhnya.
Dengan diterapkan vaksinasi tahap kertiga tersebut, maka kebutuhan vaksin meningkat. Namun, pihaknya memastikan tidak akan kekurangan vaksin, mengingat ketersediaannya hingga saat ini masih mencapai 100 ribu vial. ”Tidak perlu khawartir masalah vaksin, kami siap,” tegasnya.
Pria yang biasa disapa Yoyok itu menambahkan, berdasarkan petunjuk dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), vaksin yang harus diberikan pada tahap ketiga harus berbeda jenis dengan yang diterima di tahap pertama dan kedua. ”Kalau tahap pertama Sinovac, tahap ketiganya harus Moderna, AstraZeneca, atau Pfizer,” tukasnya. rama