Bintang Pos, Madiun – Polres Madiun Kota, Jawa Timur, menangani kasus perusakan rumah warga dan penganiayaan yang dilakukan oleh sekelompok massa tidak dikenal namun menggunakan atribut pasangan calon nomor urut 3 pilkada setempat, Parji-Inda Raya (Pari), saat berkampanye.
“Kami masih mengumpulkan bukti dan juga memintai keterangan dari sejumlah saksi. Kasus ini sedang didalami lebih lanjut,” ujar Kapolres Madiun Kota AKBP Anom Wibowo kepada wartawan, Jumat.
Menurut dia, berdasarkan informasi sejumlah saksi, titik perusakan di antaranya terjadi di jalan Kalasan, Kelurahan Patihan, Kecamatan Manguharjo. Yaitu rumah Anang Suwarno (60) yang juga adik Sugeng Rismiyanto, Calon Wakil Wali Kota pasangan dari calon petahana Bambang Irianto (Baris 2).
Penyerangan oleh sejumlah massa tersebut terjadi sekitar pukul 13.30 WIB. Saat itu di rumah Anang Suwarno sedang digelar persiapan peringatan 17 Agustus. Perusakan tersebut mengakibatkan meja berisi makanan setengah jadi porak-poranda dan sebuah jendela kaca kecil pecah.
Selain perusakan di rumah warga, massa tidak dikenal menggunakan atribut pasangan “Pari” juga melakukan penganiayaan terhadap beberapa warga di Jalan Podang, Kelurahan Nambangan Kidul, Kecamatan Manguharjo. Pemukulan dilakukan terhadap Doni dan Fajar Sutrisno, warga setempat. Keduanya mengalami luka ringan.
“Korban penganiayaan telah diperiksa di Mapolres Madiun Kota. Korban juga telah menjalani proses visum di Dokkes Bhayangkara Polres Madiun Kota,” kata Kapolres.
Anom berharap, pihak-pihak terkait tidak terprovokasi dengan kejadian tersebut dan tetap menjunjung proses demokrasi Pilkada Kota Madiun demi terciptanya keamanan di wilayah setempat.
Sementara, salah satu korban penganiayaan di Jalan Podang, Fajar, mengaku tidak kenal dengan orang-orang yang memukulinya. Warga asal Tangerang tersebut terkejut sebab sebagai pendatang ia merasa tidak punya musuh.
Saat kejadian, Fajar sedang berisitrahat untuk berangkat kembali ke pekerjaannya sebagai buruh bangunan di proyek pembangunan Hotel Aston di Jalan Mayjen Sungkono, sekitar 800 meter dari lokasi pemukulan.
“Saya baru minum kopi. Tiba-tiba ada orang-orang tak dikenal itu menanyakan keberadaan seseorang. Saya jawab tidak tahu, dan tiba-tiba saja saya dipukul pakai gelas,” kata dia seusai menjalani pemeriksaan.
Pascakejadian tersebut, hingga Jumat petang, puluhan anggota Polres Madiun Kota dibantu dengan personel Brimob Polda DIY berjaga-jaga di kantor DPC Demokrat Kota Madiun yang merupakan partai pengusung calon petahana. Hal ini guna mengantisipasi serangan balik kepada massa “Pari” yang diusung oleh PDI Perjuangan.
“Kami kerahkan personel di titik-titik yang dinilai rawan. Hal tersebut untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan hingga yang paling buruk sekalipun,” tegas AKBP Anom. (ant)