Bintang Pos, Jenewa – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akan mengutus peninjau untuk menginvestigasi laporan adanya serangan senjata kimia yang dilaporkan terjadi di tiga tempat di Suriah. Sebelumnya tim investigasi PBB itu sempat dilarang masuk oleh Presiden Suriah Bashar Al-Assad.
“Tim ini akan berangkat ke Suriah sesegera mungkin untuk memeriksa adanya laporan serangan senjata kimia,” ucap Juru Bicara PBB Nesirky berujar, seperti dikutip AFP, Kamis (1/8/2013).
Penyelidikan ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan yang dicapai antara dua utusan PBB dan pemerintah Suriah di Damaskus minggu lalu.
Tim pemeriksa PBB sendiri dipimpin oleh ahli dari Swedia, Ake Sellstrom. Sementara anggota lainnya berasal dari Suriah, Inggris, Prancis, Russia, dan Amerika Serikat (AS) masih dalam tahap penyusunan untuk segera menuju Suriah.
Suriah belakangan ini sering dilihat sebagai negara yang menciptakan ketakutan terbesar dalam dunia karena perang yang terjadi 28 bulan.
Sementara masalah senjata kimia, ada kemungkinan laporan serangan yang lebih satu bulan dapat mengindikasikan bukti serangan telah dibersihkan. Suriah diduga oleh para ahli memiliki berton-ton sejata kimia dan mereka tidak pernah meratifikasi konvensi pelarangan penggunaan senjata kimia.
Negara Barat dan AS menilai Suriah telah menggunakan senjata kimia. Peninjau senjata dijadwalkan akan mengampiri Khan al-Assal dekat Aleppo yang diduga pemerintah menggunakan senjata ini pada serangan 19 Maret lalu dan setidaknya menewaskan 26 jiwa termasuk 16 tentara diantaranya. (oke)