Bintang Pos, Surabaya – Memiliki lintasan bagus dengan standard nasional, ternyata tak menjadi jaminan bagi Sidoarjo untuk berprestasi di cabang olahraga (cabor) atletik. Terbukti pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IV Madiun 2013 lalu, Kota Udang gagal total.
Dari target satu emas, satu perak dan dua perunggu, kontingen atletik Sidoarjo harus pulang dengan kepala tertunduk. Mereka gagal mempersembahan satu keping medali sekalipun. Padahal di Porprov Madiun, cabor atletik total melombakan 34 nomor.
Sidoarjo kalah bersaing dengan Ota Kediri, juara umum cabor attletik. Kota Tahu total mengumpulkan 11 emas, 5 perak dan 1 perunggu. Kota Malang berada di posisi kedua dengan perolehan 3 emas, 4 perak dan 1 perunggu. Sedangkan tempat ketiga ditempati Kota Pasuruan dengan total 3 emas, 2 emas dan 2 perunggu.
Sementara peringkat keempat diduduki Kabupaten Malang dengan total perolehan 2 emas, 1 perak dan 3 perunggu. Sedangkan Kabupaten Tuban menduduki posisi kelima dengan perolehan medali 2 emas, 1 perak dan 3 perunggu. Capaian nirmedali sungguh tragis mengingat fasilitas yang dimiliki Sidoarjo jauh lebih baik.
Ketua KONI Sidoarjo, Rochani menggatakan, khusus untuk cabor atletik, diperlukan inovasi khusus. “Kedepan harus ada trobosan. penanganan cabor yang sampai saat ini belum berhasil. Termasuk atletik,” ucap Rochani.
Rochani berjanji bahwa instansinya akan mendahulukan solusi di atletik. Salah satu rencananya adalah menggelar kejuaraan tingkat Sidoarjo pada September 2013 mendatang. KONI Sidoarjo akan menggelar lomba lari di nomor 100 m hingga 800 m.
“Yang kita jaring adalah atlet-atlet dari kelompok SMP. Sementara kita coba di nomor lari dulu. Kalau sukses, baru garap nomor lain,” tutup Rochani. (bjt)