Bintang Pos, Surabaya- Sejumlah mahasiswa yang mengatasnamakan Barisan Madura Bangkit (BMB) Pamekasan, melakukan audiensi ke Kantor Bulog Pamekasan, Senin (20/05/2013). Audensi terkait dengan temuan beras raskin yang rusak.
Abd Rahman, ketua BMB dan koordinator audiensi mengatakan, raskin sebagai salah satu program penanggulangan kemiskinan, yang termasuk program bantuan sosial berbasis keluarga memang sudah berjalan rutin per satu bulan sekali. Namun, ia menyayangkan penyaluran beras yang diterima masyarakat tidak berkualitas.
“Faktanya beras yang diberikan kepada masyarakat tidak bermutu dan tidak bervitamin, dan masuk pada kategori beras lawas dan berwarna hitam, yang dimungkinkan terlalu lama disimpan,” kata Abd. Rahman.
Audiensi yang sempat memanas dengan aksi yang dilakukan peserta audiensi dengan menabur beras yang sudah disiapkan sebelumnya oleh peserta audiensi. Akan tetapi, hal itu dibiarkan saja oleh pihak Bulog Pamekasan.
Sementara itu, Kasubag Bulog Pamekasan, Priyatno, menjelaskan terkait tuntukan yang dilayangkan oieh peserta audiensi. Ia mengatakan, mekanisme raskin di bulog hanya menyiapkan barang untuk rakyat miskin. Semuanya yang melaksanakan program itu Pemerintah Daerah (Pemda) dari Pemerintah Pusat.
“Mekanisme gudang kalau dalam pengiriman terutama pelayanan rakyat miskin harus dilihat kualitasnya. Kalau tidak layak harus pilih yang layak. Kalau sampai pada penerima kualitas kurang baik, maka harus dikembalikan lagi,” kata Priyatno.
Lebih lanjut, pihaknya melakukan pendistribusian dan yang lainnya sesuai dengan aturan yang ada dan pihaknya juga bertugas menyampaikan ke pihak distribusi kepada penerima manfaat, dan selebihnya merupakan prioritas Pemda, yang dalam hal itu di lakukan oleh Kepala Desa (Kades).
“Saya sebagai bulog. Beras itu sudah sampai ke penerima manfaat yang ditandatangani oleh Kades, dengan harga tebus raskin Rp. 1500/1 kg. Yang menjadi masalah, sebenarnya yang mengawal baik LSM dan yang lainnya,” pungkasnya.(bjt-kba)
